Utopis menuju Rill

2.9K 74 11
                                    

Assalamualaikum...
Ketemu lagi sama aku, di chapter ini mau kasih secuil kisah Asyifa dan Raihan juga mau promosi nih.

Selamat membaca...






"Ummah...," ucap Raihan manja.

"Kenapa bah?" tanya Syifa yang sedang menimang anak mereka.

"Selamat hari ibu, makasih udah rawat anak kita dengan baik, terimakasih atas semua yang ummah berikan untuk kita, abah sama abang sayang ummah," Raihan memeluk Asyifa dari belakang.

"Sudah kewajiban Syifa mas, makasih juga udah mau membimbing Syifa, sabar sama Syifa, ana uhibbuka fillah," ucap Syifa malu malu.

Raihan mengeratkan pelukannya, ia tumpukan kepalanya di bahu sang istri.

Selamat hari ibu, udah minta maaf dan bilang sayang belum sama ibu? Kalau sudah tingkatin ya bilangnya setiap hari jangan nunggu hari ibu aja, doa ibu aja setiap hari.

Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah beranjak dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai. Dan berilah aku kebaikan yang akan terus mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.” – (Q.S Al-Ahqaf: 15)

Yang mau novel Asyifa bisa langsung ke bio ya ada link nomer WA.

💞


Sekarang aku mau fokus nulis Utopis menuju Rill, novel ini collab sama 2 temenku.

Kenapa judulnya Utopis menuju Rill?
Dari kata Utopis = berupa khayalan. Sebuah istilah untuk mendefinisikan awal mula pemikiran sosialisme modern.

Sedang kita tahu Rill artinya nyata.

Yuk yang kepo langsung cek👇

"Tak ada yang tak mungkin didunia ini,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tak ada yang tak mungkin didunia ini,"

Sebuah kalimat yang teramat lazim didengar namun menang terbukti benar, seperti kisah 3 gadis dengan masalah hidup yang berbeda namun bakat dan tujuan yang sama.

Sebuah cita cita besar terselip disetiap langkah mereka namun teramat sulit mewujudkannya terlebih lagi masalah pribadi yang terus saja menghantui.

Saling menopang, saling menggenggam, saling merangkul.

Akhir adalah bukti bahwa usaha memang tak pernah menghianati hasil.

tigaserambi

Asyifa (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang