Dont forget to give your star and forgive my writing errors.
.
.
Worrying exists because of care.
.
.
Kahawatir ada karena peduli.
.
.Raga masih saja memikirkan perkataan Amora. "Emangnya gue mau bilang apa?" gumam Raga sambil menatap langit-langit kamarnya. Detik itu juga, rasa nyeri kembali menyerang dadanya. Tidak terlalu sakit, namun karena itulah Raga membenci dirinya.
"Kenapa akhir-akhir ini dada gue nyeri terus?" gumam Raga. Cowok itu langsung teringat bahwa ia ingin mengatakan apa yang ia sembunyikan pada Amora. Ah ... Apa itu yang Amora bahas tadi? Jadi ... Apa Amora tahu soal penyakit itu? Apa Amora sudah tahu soal Saga? Cowok itu langsung meraih ponselnya dan menelepon Amora namun Amora tidak mengangkatnya sama sekali.
"Gue harus ketemu Amora." Raga mengambil kunci motornya, lalu bersiap memakai jaketnya. Ia harus pergi ke rumah Amora.
Disisi lain, Amora sedang sibuk menyalin pelajaran yang ia tinggalkan selama 3 hari. Jam menunjukkan pukul 11 malam. Amora mengucak matanya yang sangat mengantuk. Beberapa kali ia menguap. Bi Daru datang sambil membawakan segelas susu hangat untuk Amora.
"Diminum, Non. Biar anget."
"Makasih, Bi."
Amora meneguk susunya. Ia melirik ke arah balkon. Cewek itu bangkit lalu melangkah menuju balkon dengan susu di tangannya. Udara malam berhembus menerpa wajahnya yang kini mulai mendingin. Matanya menatap langit, bibirnya tersenyum. "Kenapa malam itu dingin? Apa karena gak ada matahari?" gumam Amora sambil meneguk susunya.
"Karena gak ada gue, kali."
Suara itu membuat Amora tersedak. Ia menoleh ke belakang mendapati Raga yang berdiri sambil menyilangkan tangannya. "Sejak kapan lo di sini?"
"Sejak negara api menyerang," kata Raga, asal.
"Raga, gue serius."
Raga tertawa pelan. "Baru, kok, Ra. Sekitar 15 detik yang lalu."
Raga berjalan dan berdiri di sebelah Amora yang sedang berada di balkon. Angin malam langsung menyambutnya. Mungkin karena balkon kamar Amora ada di lantai 3, jadi anginnya lebih kencang.
"Kenapa di sini? Kan dingin. Nanti lo sakit."
Amora mendengkus. Ia meneguk lagi susunya. "Mau ngomong apa?"
Amora tahu apa alasan kedatangan Raga. Jika semalam ini Raga datang, itu artinya ada hal penting. Raga berdeham pelan. "Kenapa lo gak angkat telepon gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORAGA √
Teen Fiction#Baskara Universe #Saraga "Aku seperti berada di lembah abu. Terjebak di antara waktu dan kisah hidupmu." Amora--cewek itu tahu di dunia ini tidak hanya ada yang baik tapi juga yang jahat. Tidak hanya yang ramah tapi juga yang gak kenal apa kata ram...