Chap 1

24.1K 2K 155
                                    

Musim panas telah tiba. Lorong-lorong sekolah tampak kosong dan hening dari biasanya. Seluruh siswa seketika berhambur keluar ketika mendengar bel pulang berbunyi.

Hari ini kegiatan ekstrakulikuler nampaknya meliburkan diri untuk sementara. Mungkin para anggotanya ingin menghabiskan weekendnya di rumah masing-masing sebelum harus kembali memikirkan beban tugas sekolah yang mereka tanggung.

Ketika seluruh murid ingin cepat-cepat pulang, keinginan itu tak berlaku bagi seorang gadis yang tengah sibuk mengurus dokumen di ruang guru. Anak rambutnya ia selipkan ke belakang daun telinganya karena sering mengganggu pandangannya.

(full name), gadis yang tengah berada di ruang guru itu adalah murid kelas 3 di sekolah Nekoma, Tokyo. Semua orang pasti tau kan sesibuk apa murid kelas 3 yang sebentar lagi lulus? Selain memikirkan ujian kelulusan, tujuan kuliah-pun harus dipikirkan matang-matang agar tidak salah dan menyesal dikemudian hari.

"Akhirnya selesai," ucapnya sambil merapihkan kertas-kertas dan menatanya di atas meja guru.

"Ahh terima kasih banyak, (y/n). Saya sangat terbantu sekali," ucap salah satu guru yang datang menghampiri (y/n).

"Sama-sama, sensei. Kalau begitu saya pamit." (y/n) membungkukkan badannya lalu pergi meninggalkan ruang guru.

***

Gadis itu mengedarkan seluruh pandangannya ke setiap lorong yang ia lewati.

"Hah... Sepi sekali," keluhnya sambil memegang tali tas gendongnya. "Sepertinya aku akan pulang lewat lorong gym saja," ucapnya sambil berjalan menuju lorong yang ia maksud.

Saat melewati lorong gym, ia mendengar banyak teriakan dan suara dentuman bola yang mengenai lantai dengan keras.

'Siapa yang sedang berada di gym? Anggota volly kah?' batin (y/n) berbisik.

Ia melihat dari pintu dan mendapati anggota volly yang tengah fokus berlatih.

"Oh? (y/n)-chan?" sahut lelaki berambut coklat muda yang sedang duduk di pinggir lapang tak jauh dari pintu masuk.

Hanya pria itu yang menyadari keberadaan (y/n) disana. Oleh sebab itu ia tidak menjadi sorotan kala itu.

"Ah, Yaku-kun," balas (y/n). Orang bernama lengkap Yaku Morisuke itupun berjalan mendekati (y/n) sambil memegang handuk di tangan kirinya.

"Urusan dengan sensei sudah selesai?" tanya Yaku. "Sudah. Sudah selesai semua..." sahut (y/n) dibarengi anggukan.

"Tapi saat libur nanti aku harus datang ke sekolah untuk bertemu kembali dengan sensei dan mengisi data yang harus diisi," lanjut (y/n).

"Kenapa tidak sekalian sekarang saja?" tanya Yaku sambil menatap (y/n).

"Sensei bilang datanya belum ada untuk saat ini," jawab (y/n).

"Ah sepeti itu," jawab Yaku yang langsung dibalas anggukan oleh (y/n).

(y/n) melihat ke dalam gym, memperhatikan seluruh anggota yang sedang bermain. Sesekali ia terkagum-kagum melihat betapa hebatnya tim volly sekolahnya itu.

Melihat ekspresi teman sekelasnya itu, Yaku menepuk bahu (y/n) dan mengajaknya untuk masuk ke dalam, "Ayo masuk. Lebih nyaman kalau kau melihatnya di dalam".

(y/n) yang mendengar ajakan itu langsung membulatkan matanya dan menggeleng, "Ti-tidak usah. Lagipula aku mau pulang," jawabnya sambil mengibaskan tangannya.

"Yahh padahal kau-" ucapnya terpotong ketika suara muncul dari dalam gym.

"Ara (y/n)-chan. Masuklah ke dalam," sahut pria tua yang sedang melipat tangannya di dada.

Sontak seluruh pemain melihat ke arah pintu dan menghentikan kegiatannya. Tak sedikit orang terkejut melihat keberadaan gadis itu.

(y/n) membatu. Entah apa yang harus ia lakukan sekarang. Saat sedang bergelut dengan pikirannya, tiba-tiba Yaku menepuk pelan bahunya dan mengajaknya ke dalam, lagi.

"Ayo (y/n)-chan," ajaknya. Mau tak mau (y/n) masuk ke dalam ditemani oleh Yaku.

Seluruh pasang mata melihat kedatangan gadis itu. (y/n) menunduk, menutup wajahnya dengan rambutnya.

Setelah sampai di tempat yang dituju, ke tempat pria tua tadi yakni Nekomata-sensei, (y/n) menunduk dan memberi salam padanya.

Sadar akan tatapan penasaran dan bingung dari seluruh anggota, Nekomata-sensei lalu mengenalkan gadis yang ada di sebelahnya kepada seluruh anggota tim.

"Ini cucu adikku. Perkenalkan dirimu," ucapnya sambil menepuk pelan bahu kecil (y/n).

"Namaku (full name), murid kelas 3. Senang bertemu dengan kalian," ucap (y/n) sambil membungkukkan badan 90°.

Hening.

Mereka melihat (y/n) dari ujung rambut hingga ujung kaki, seolah mereka masih tidak percaya dengan keberadaannya itu.

(y/n) menunduk. Melihat ke arah ujung sepatunya.

"Hallo (y/n)-san! Namaku Haiba Lev, calon ace Nekoma!"

"Senang bertemu denganmu, (y/n)-senpai! Namaku Inuoka."

"Namaku Yamamoto Taketora, senang berkenalan dengamu, (y/n)-san!!"

(y/n) terkejut dengan respon tak terduga mereka. Bagaimana tidak? Mereka serempak mengenalkan nama mereka dengan ekspresi yang hangat.

Siswa kelas 3 sudah pasti mengenal dan dikenal (y/n). Oleh karena itu mereka tidak memperkenalkan diri. Mereka hanya tertawa kecil melihat betapa gugupnya (y/n) saat berada di depan sekumpulan kucing itu.

Setelah sesi perkenalan selesai, (y/n) pamit undur diri kepada Nekomata-sensei.

"Kakek, aku pamit dulu," ucap (y/n) sambil membungkukkan badan 90°. (y/n) juga pamit kepada seluruh anggota dan pergi meninggalkan gym.

Keheningan mengiringi langkah kecil (y/n) menuju pintu keluar. Mata sang gadis diedarkan ke seluruh anggota dari pintu dan membungkukkan badan sekali lagi lalu pergi menuju gerbang sekolah berhendak pulang.

"Aku rasa aku menemukan darah baru kita"

TBC

Bagaimana ceitanya?

Give me somevote for support system:))

Hope you like it

Serendipity || NekomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang