"Sudah kubilang lebih enak kare manis!"
"Tidak! Lebih enak kare pedas!"
"Kare manis lebih gurih!"
"No no no! Kare pedas tidak ada duanya!"
"Kare manis!"
"Kare pedas!"
"Manis!"
"Pedas!"
"Maniisss!!!!!"
"Pedaassss!!!"
Begitulah suara gaduh yang bisa menjadi sambutan bagi orang-orang yang ingin masuk ke dalam gym.
Para anggota tim hanya menggelengkan kepalanya. Mereka lelah dengan pertengkaran yang telah berlangsung selama 10 menit itu.
Tak hanya menggelengkan kepala, mereka juga mengelus dada mereka dan menutup telinganya akibat merasa bising dengan suara yang semakin meninggi itu.
(y/n) berjalan ke tengah lapang. Tangan yang sebelumnya ia masukkan ke dalam saku jersey ia keluarkan hingga menampilkan lengan putih milik sang gadis.
"Hey kalian." (y/n) mendekati dua tersangka dengan sorot mata tajam. Tatapannya lurus menatap dua orang yang kini tengah menelan ludahnya.
Gadis itu berdiri di hadapan mereka berdua dan...
Ctakk
Sentilan keras itu sukses mendarat di kening Kuroo dan Yaku, membuat mereka meringis kesakitan.
"(y/n)-chan itu sakit..." ucap Kuroo sambil mengusap keningnya yang sudah memerah itu.
"Jentikanmu mematikan (y/n)-chan," timpal Yaku.
(y/n) menghela nafasnya berat. "Kalian ini... Memang sebegitu pentingnya mendebatkan hal sepele itu?"
"Sangat penting!" sahut mereka berdua bersamaan.
(y/n) mengernyitkan dahinya. Di dalam hatinya ia ingin tertawa karena secara tidak sengaja mereka menjawab secara bersamaan. Namun niat itu ia urungkan ketika melihat sorot mata mereka yang seolah menuntut keadilan.
"Kenapa?" tanyanya pada akhirnya.
Kuroo melangkahkan satu kakinya ke depan. "Karena nanti kami akan belajar bersama jadi aku minta dibuatkan menu kare manis untuk makan malam!"
Yaku ikut melangkahkan kakinya, mengikuti jejak Kuroo yang selangkah lebih depan darinya.
"Tapi aku lebih suka kare pedas karena bisa menambah cita rasa makanan menjadi lebih enak!" sahutnya.
Mereka kembali memandang sengit satu sama lain. Urat disekitar kening mereka mulai terlihat dengan jelas.
(y/n) mengusap wajahnya kasar. Tak henti-hentinya ia mengulang kata sabar di hati dan pikirannya.
"Kenapa kalian tidak buat dua varian saja? Rasa pedas dan manis?"
Hening
Kuroo dan Yaku saling pandang, melongo dengan mulut yang terbuka dengan sendirinya.
"Benar juga!" sahut mereka bersamaan.
Pada akhirnya mereka saling memberikan toss dan berjalan ke tepi lapang dengan santai seolah tidak terjadi apa-apa.
Kai berjalan menghampiri managernya dan menepuk bahunya pelan membuat (y/n) menolehkan kepalanya kepada sang empu.
"Sudah biasa," ucapnya.
(y/n) berdehem pelan. Mengelus dadanya sabar.
Badan gagah otak bocah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity || Nekoma
FanfictionMenjadi manager bukanlah hal mudah atau hal sulit yang bisa dilakukan oleh setiap orang. Apakah (y/n) sanggup menjadi manager tim volly sekolahnya? "Ini ceritaku dengan mereka."-(full name) ====================================== Haikyuu x reader Ne...