Chap 7

8.9K 1.1K 68
                                    

(y/n) membawa beberapa handuk di tangan kirinya dan keranjang botol minum di tangan kanannya. Ia berjalan mendekati rekan timnya yang baru saja menepi ke sisi lapang.

"Biar aku yang membagikan botol minumnya." Inuoka membawa keranjang botol minum dan berjalan berdampingan dengan (y/n).

"Tolong ya, Inuoka-kun."

(y/n) dan Inouka membagikan satu-persatu timnya handuk dan botol minum untuk meredam tubuh dan otot mereka yang sedang panas itu.

"Yaku-kun handuknya," ucap (y/n) menyodorkan tangannya kepada sang libero yang langsung diterima oleh Yaku.

Nekomata-sensei sesekali memberi arahan meskipun kendali penuh tim mereka berada di setter bersurai puding itu.

(y/n) menatap tim yang sedang dilawan Nekoma saat ini. Ia merasakan perasaan aneh yang muncul dari hati kecilnya saat menatap seorang pria di sebrang sana.

Apa yang akan dia lakukan selanjutnya?

"Ada apa?" Suara bariton itu masuk ke gendang telinga sang gadis, membuat ia menolehkan kepalanya ke samping.

"Tidak ada," balasnya sambil menggelengkan kepalanya cepat.

Kuroo menyipitkan matanya, menghadap sang managernya dan menilik apakah ada kebohongan atau tidak dari ucapannya.

Pritttt

Suara peluit tanda time out telah usai. Tim yang tadi bermain kembali memasuki lapangan.

"Jangan sampai lengah (y/n)-chan," ucap Kuroo sambil menaruh botol minumnya di atas kepala (y/n) yang sebelumnya ia pegang, membuat sang gadis mempoutkan bibirnya kesal.

Mentang-mentang tinggi!!

Pertandingan kembali dimulai. Kedua belah pihak anggota tim kembali memanaskan tubuh mereka dan bermain secara sportif hingga pertandingan selesai.

***

Kamp pelatihan telah selesai. Seluruh anggota tim volly mengemasi barang-barang mereka dan membersihkan ruangan yang sebelumnya mereka pakai.

Tim yang pertama meninggalkan gedung sekolah adalah Karasuno, mengingat jarak tempuh mereka yang cukup jauh untuk sampai ke Miyagi.

Beberapa orang mengantar tim gagak itu sampai lapang parkir, tempat minibus mereka berada termasuk (y/n) yang kini berjalan berdampingan dengan dua manager Karasuno, Shimizu dan Yachi.

"Terima kasih sudah datang ke Nekoma," ucap (y/n) sambil tersenyum membungkuk di hadapan dua gadis itu.

Mereka tersenyum dan memeluk sekilas (y/n) secara bergantian.

Shimizu menepuk bahu (y/n) dan memandang manik (e/c)-nya. "Sampai jumpa di Shinzen, (y/n)-chan."

(y/n) mengangguk dan melambaikan tangan pada mereka berdua yang kini sudah berjalan menjauhi tempat (y/n) berdiri.

Gadis bersurai (h/c) itu memasukkan tangannya ke dalam saku jerseynya, menatap orang-orang yang masih berkemas di dalam minibusnya.

"(y/n)."

(y/n) melirik ke arah suara, menampakkan pria bersurai abu tengah tersenyum padanya.

"Sampai ketemu lagi di lain waktu," ucap Sugawara sambil mengelus lembut kepala milik (y/n).

"Jaga kesehatanmu, Koushi." Sugawara mengangguk dan pergi meninggalkan (y/n). Gadis itu melambaikan tangannya pada Sugawara yang dibalas lambaian kembali oleh pria itu.

(y/n) menatap minibus Karasuno hingga menghilang dari pandangannya. Ia menatap ujung sepatunya dan membalikkan badannya, berhendak pergi ke tempat timnya berada.

Serendipity || NekomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang