Chap 21

4.4K 590 78
                                    

Kuroo semakin memperkuat cengkramannya. Ia menatap tajam ke arah Lev dengan dahi yang sedikit mengerut. "Kau sedang berbohong kan?! Cepat beritahu kebenarannya!!" bentaknya sekali lagi.

Lev mencoba melepas cengkraman Kuroo kuat-kuat. "Aku tidak berbohong! Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!" serunya tak kalah tinggi.

Perlahan Kuroo melepas cengkramannya. Tangannya mengepal kuat hingga kuku jarinya memutih.

"Kalau begitu kenapa kau tidak memberitahu kami?! Kenapa kau tidak menolongnya kalau kau melihat dia sedang berada dalam masalah?! Kenapa kau menyembunyikan hal sepenting ini huh?!"

Kini, Kuroo sudah berada di dalam batas maksimalnya. Kenma berjalan mendekati temannya itu, berusaha menenangkan.

Lev tertunduk. Tangannya ikut mengepal dengan kuat. "(y/n)-san memintaku untuk tidak memberitahu kalian. Dia tidak mau membuat kalian terlibat dalam masalahnya," balasnya.

Inuoka mengusap punggung Lev untuk memberikan rasa tenang kepadanya meskipun sesaat.

Yaku berjalan mendekati teman-temannya. Ia berusaha menengahi situasi yang ia rasakan semakin dingin dan penuh amarah.

"Lebih baik sekarang kita cari dia. Lev, kau tau dimana posisinya?" tanya Yaku.

Lev langsung mendongkakkan kepalanya. "Dia ada di dalam gang sempit yang tak jauh dari sekolah. Sama seperti yang kemarin aku lihat," terangnya.

Kuroo tampak semakin geram. "Kemarin?! Maksudmu kemarin juga dia dalam keadaan bahaya?!" geramnya.

Kai menepuk-nepuk punggung kaptennya untuk meredam rasa amarahnya yang semakin menjadi-jadi. "Jangan terus membentak Lev seperti itu. Kau sudah dengar bukan alasan kenapa dia menyembunyikan semua ini?" ujarnya.

Kuroo menarik nafasnya dalam-dalam. Ia tampak sedang mengatur emosinya.

"Ini tidak bisa dibiarkan."

Kuroo langsung berlari cepat keluar gym. Tujuannya kini ke tempat yang sudah Lev sebutkan sebelumnya. Giginya menggertak keras. Wajahnya tampak frustasi.

Kenapa kau menyembunyikan hal sebesar ini? Kau sudah berjanji kalau kau akan selalu memberitahuku apapun itu bukan? Kenapa (y/n)? Kenapa?

Semua orang menatap punggung Kuroo yang kian menjauh. Mereka saling bertukar pandang lalu mengangguk mantap.

"Kita susul dia."

***

Kuroo dan teman-temannya berlari menuju lokasi. Dengan arahan dari Lev, mereka dapat dengan cepat menemukan letak gang yang sebelumnya ia sebutkan.

Sesampainya di depan gang, tak butuh waktu lama lagi mereka langsung masuk untuk mencari keberadaan manager sekaligus teman mereka.

Samar-samar mereka mendengar suara rintihan. Buru-buru mereka pergi menuju asal suara untuk memastikan hal itu.

Kini, tubuh mereka terpaku. Sosok yang mereka cari sudah terkapar lemas dengan banyak lebam di wajahnya.

"(y/n)-san?!" teriak Shibayama, membuat orang yang melakukan kekerasan itu menoleh kepadanya.

Sang pelaku tersenyum remeh. Ia mengangkat sebelah alisnya lalu terkekeh bak seorang psikopat.

"Are are? Sepertinya teman-temanmu datang untuk menolongmu, (y/n)-chan."

Mereka mengepalkan tangannya secara bersamaan. Terdengar gertakkan gigi dari mereka.

"Apa yang kau lakukan padanya?!" teriak Yaku.

Serendipity || NekomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang