Selesainya urusan berkemas di penginapan, seluruh anggota Nekoma termasuk dua pelatih mereka pergi menuju gym sekolah untuk membahas pertandingan antara Nekoma dan Karasuno.
Sesampainya di gym, Nekomata-sensei memulai pembicaraannya. Seperti biasa kedua tangannya selalu menempel di belakang tubuhnya. Pelatih senior itu membahas pertandingan dari awal sampai akhir. Tentu saja para anggota menyimak semua apa yang dikatakan oleh pelatihnya itu.
"Selebihnya kalian bisa lebih intropeksi diri. Dan sekarang..." ucap Nekomata-sensei menggantung, membuat semua anggota penasaran dengan kelanjutannya.
"Kuroo, lakukan tugasmu," sambungnya.
Kuroo segera maju tiga langkah. Ia berbalik menatap rekan-rekannya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jerseynya. Ia melirik pada Kai, Yaku, dan (y/n) dan memberikan kode pada mereka ikut maju ke depan.
Paham akan maksud itu, mereka bertiga melangkahkan kakinya ke depan lalu mensejajarkan posisinya dengan Kuroo.
"Yah... Kurasa perjalanan kami sebagai anak kelas tiga sudah cukup sampai di sini. Aku, Kai, Yaku, dan (y/n)-chan sangat berterima kasih kepada kalian atas semua hal yang telah kita lalui bersama-sama selama tiga tahun ini. Entah itu senang maupun sedih, entah itu canda tawa atau isak tangis, kami sangat menghargai setiap moment bersama kalian," terang Kuroo sambil menatap satu-persatu kouhainya.
Para kouhainya itu sudah menatap Kuroo dengan mata yang berkaca-kaca, bahkan mereka terlihat tengah menahan sesuatu di dadanya.
Yaku melangkahkan kakinya satu langkah dari teman seangkatannya. "Shibayama," panggilnya.
"Ha'i!" sahut Shibayama lantang.
"Jadilah libero yang lebih baik dariku. Tetap jaga pertahanan belakang dan terus hubungkan bola pada rekan timmu," ucapnya, membuat Shibayama hanya mampu terisak.
Libero kelas tiga itu menoleh pada Lev yang sedari tadi tertunduk.
"Lev," ucapnya, membuat pria jangkung itu menoleh seketika.
"Jadilah ace Nekoma. Jangan dengarkan ocehan Yamamoto yang tidak setuju dengan impianmu itu," ujarnya sambil tersenyum tipis.
Lev menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Dadanya tampak menahan sesuatu yang tidak ingin ia keluarkan.
"Menangislah kalau kau ingin menangis," ujar (y/n) sambil menepuk bahu Lev pelan.
Setelah mendengar ucapan itu, Lev menumpahkan cairan bening yang sedari ia tahan lalu mengepalkan kedua tangannya.
"HA'I! ARIGATOU YAKU-SAN!"
(y/n) tersenyum kecil lalu kembali mensejajarkan dirinya dengan Kuroo dan yang lainnya.
"Inuoka-kun, Shibayama-kun."
Yang dipanggil langsung menengadah, menatap managernya yang tengah tersenyum ke arahnya.
"Terima kasih karena selalu membantuku. Jujur saja, hal-hal kecil yang selalu kalian lakukan seperti membantuku membagikan handuk dan botol minum, menemaniku mencuci semua botol minum, dan hal lain lagi yang selalu kalian lakukan bersamaku, itu sangat membantuku sekaligus meringankan tugasku dari semua tugas yang harus dilakukan oleh seorang manager," terangnya.
Inuoka dan Shibayama sudah menangis hingga dadanya naik turun. Mereka lalu mengangkat sebelah tangannya lalu menekuk sikunya dan mendekatkan ujung jarinya pada keningnya.
"Douitashimasite!" ungkap mereka bersamaan.
(y/n) tersenyum ke arah mereka. Tatapannya lalu ia tolehkan pada Tora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity || Nekoma
FanfictionMenjadi manager bukanlah hal mudah atau hal sulit yang bisa dilakukan oleh setiap orang. Apakah (y/n) sanggup menjadi manager tim volly sekolahnya? "Ini ceritaku dengan mereka."-(full name) ====================================== Haikyuu x reader Ne...