Chap 19

5.2K 641 73
                                    

Hari demi hari seluruh anggota volly semakin berkembang dengan pesat. Mereka selalu mengasah kemampuan mereka dan menunjukkan beberapa tehnik baru yang sudah mereka pelajari selama kamp pelatihan berlangsung.

Malam terakhir di Shinzen.

Seperti biasa semua manager menyiapkan makan malam untuk seluruh anggota volly. Tak hanya menyiapkan, setelah makan malam selesai, mereka juga membersihkan kembali ruangan serta alat-alat yang sebelumnya mereka pakai.

Suzumeda meregangkan tangannya ke udara. Punggungnya membentuk lengkungan di balik kaos biru mudanya.

"Ah... Tulang-tulangku terasa remuk," ucapnya.

Seluruh manager terkekeh mendengar ucapan Suzumeda yang terkesan berlebihan itu.

Shimizu menyeka keringat yang menetes di dahinya. Angin terasa lebih panas malam ini. "Ini malam terakhir kita di Shinzen," ujar Shimizu.

Miyanoshita mengangguk lemas. Tatapannya terlihat sedikit sendu. "Apa kita bisa bertemu lagi?" ucapnya.

(y/n) menepuk bahu Miyanoshita, membuat gadis bersurai hitam itu menoleh padanya.

"Tentu saja. Kudengar para pelatih akan kembali mengadakan kamp pelatihan sebelum penyisihan Inter High," terangnya.

Miyanoshita menatap binar pada (y/n), diikuti manager lain yang mengangguk tersenyum ke arahnya.

"Kalian adalah teman sekaligus sahabat terbaik yang pernah aku temui," ucap Miyanoshita sambil menyeka sudut matanya yang sedikit berair.

(y/n) memeluk Miyanoshita dari samping. "Aku juga merasakan hal yang sama," balasnya.

Setelah perkataan itu, seluruh manager ikut memeluk dua orang yang sebelumnya sudah berpelukan itu. Mereka menyalurkan pelukan serta senyuman hangat untuk sahabat baru mereka.

***

(y/n) berjalan menyusuri lorong ditemani Outaki. Mereka berdua akan mengecek seluruh gym dan menguncinya bila sudah tidak digunakan.

Saat akan melewati salah satu gym, mereka mendengar suara decitan sepatu serta teriakan dari dalam sana. Lampu yang menyala serta suara dentuman bola menandakan gym sedang dipakai oleh anggota volly. Mereka lantas berjalan ke arah gym tersebut untuk memastikan kebenarannya.

Sesampainya di depan pintu, dua gadis itu melihat enam orang pria tengah bermain di tengah lapang sana. Mereka tampak sedang bertading tiga lawan tiga dengan papan skor bertuliskan burung hantu vs kucing.

Tanpa bertanyapun (y/n) dan Outaki sudah tau siapa pencetus pertandingan ini. (y/n) dan Outaki menghela nafas secara bersamaan.

"Kalian ini... Ini sudah malam, waktunya istirahat," ucap Outaki sambil berkacak pinggang.

Atensi mereka seketika teralihkan menuju sumber suara.

"Ha'i..." balas mereka bersamaan.

Mereka menghentikan pertandingan itu dan merapikan peralatan yang sebelumnya mereka pakai.

Mereka tengah fokus memungut bola sebelum suara Bokuto terdengar menggelegar dari sudut gym.

"Hey lihat ini!" serunya.

Refleks semua orang yang berada di gym menolehkan kepalanya ke arah Bokuto.

Refleks semua orang yang berada di gym menolehkan kepalanya ke arah Bokuto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Serendipity || NekomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang