Seberkas Pemberian

349 18 8
                                    

" Para pengasih dan penyayang dikasihi dan disayang oleh Ar Rahman (Alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang), rahmatilah yang ada dibumi niscaya kalian akan dirahmati oleh Dzat yang ada di langit."(HR.Abu Dawud)

###

            Malam ini sungguh damai, tenang setenang hatiku yang baru saja menyelesaikan satu part di wattpad. Satu pesan masuk kelayar ponselku,kulirik pesan dari whatsapp tanpa nomer, tak ada respect untuk membalas,mungkin salah kirim. Aku bermonolog seakan tak peduli dengan ponsel yang sedari tadi menyala.Lima pesan masuk oleh satu pengirim,Aneh.

           Kuraih ponsel itu dengan gemas,jari jemariku mulai menjamah layar keramat itu, pesan awal tertera salam, kedua hingga pesan kelima hanya stiker, sungguh tak masuk akal. kembali kuletakkan ponsel itu dan beralih untuk menyalurkan hobi,sudah pukul 11 malam tapi kedua mataku belum juga mengantuk,ah seperti ini menyulitkanku bangun pagi.

            keseluruhannya sudah sepi,gelap dan hanya laptopku saja yang memancarkan sinar walau perlahan meredup. Bahkan hanya ada suara tuts keybord dan hewan hewan nokturnal yang terjamah oleh kedua telingaku, Sedikit mistis karena disamping kiri asrama adalah perkebunan, maklum saja pesantren ini cenderung terpencil dari hunian masyarakat. Lagi lagi ponselku menyala, aku terperanjat kaget dengan pemandangan yang ada di layar ponselku,hampir saja satu cup kopi jatuh disampingku,

"Innalillahi!!! siapa sih yang mainin Acha?" gerutuku sebal. Bagaimana tak takut, walpaper siempu whatsapp yang memanggilku adalah kuntilanak, hampir saja aku berteriak.

"Assalamualaikum,maaf ini dengan siapa? saya sedang sibuk!" sahutku dengan nada kesal,tapi respon lain yang kudengar dari balik sana, justru suara tawa yang menjadi pengawalan jawabannya.

"Ga lucu!.. ini siapa sih"

"Ustadzah Achaaaaaaa... hehehehe.. takut yaa?"

"Astagfirullohaladzim...Ini Rachel kan?"

"Iya us.. hehehe"

kubuang nafas sebal penuh kekesalan,ah tapi sudah lah dia masih kecil!

"Lain kali gak boleh kaya gitu ya!...Ustadzah kaget"

"Maaf us.. ustadzah, Rachel uda pulang dari rumah sakit..Rachel uda sembuh"

"Alhamdulillah.. ko belum tidur?"

"Abis mabar sama temen us... Ini mau tidur"

"Mabar apa? Game? "

"Iya! Rachel boyyah terus tauu"

"Ustadzah ga faham, uda bobok ya sholihah.. "

"Oke us.. Semoga berjodoh dengan dokternya Rachel"

"Ga lucu tau.. Ustadzah tutup ya.. Assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam"

      Jam ditanganku sudah menunjukkan waktu sangat malam, sebaiknya segera kutidur karena besok banyak hal yang harus aku persiapkan. Bismika Allohumma amuutu waahya

                                   ###

       Matahari mulai terbangun dari peraduannya, memancarkan sinarnya yang menghapus titik-titik embun di dedaunan, menghangatkan tubuh dari udara dingin, dan membakar semangat baru di hari yang baru. Selamat pagi dunia!!

      Hari ini adalah jadwalku dan Zulfa untuk membeli belanjaan mingguan pesantren, seperti biasanya kami akan diantar oleh ustadz Furqon dan Istrinya, semenjak kejadian lalu jujur bagiku adalah sebuah jarak. Aku jadi canggung untuk memulai bercengkrama dengan wanita paruh baya itu, entah dari pihak mana yang mulai menjarak, tapi dari diriku sendri aku canggung, benar aku sangat canggung.

Allohuakbar CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang