Responsible

374 16 0
                                    


Rasa tanggung jawab adalah sebuah kondisi dimana kita siap untuk menerima segala hasil yang di amanahkan atau yang dipercayakan kepada seseorang untuk diri kita. Ada kata kata pepatah mengatakan "Semakin besar kepercayaan seseorang, maka semakin besar pula beban dan tanggung jawab kita".

Makna dari kata kata tersebut mencerminkan bahwa pentingnya menjaga rasa tanggung jawab itu. Namun walaupun telihat penting, terkadang kita menganggap bahwa rasa tanggung jawab adalah sesuatu yang tabu, melainkan sesuatu yang sulit untuk kita terima.

Banyak sekali diantara kita seakan lari dari tanggung jawabnya, baik tanggung jawab untuk diri kita sendiri ataupun tanggung jawab kepada orang lain. Mengapa hal ini sering terjadi? Jawabannya adalah karena memikul beban yang berat.

_____________________________________________________________


"Gimana kamu itu? anak sebesar itu kog ya bisa lepas dari pengawasan? terus ngapain aja para ustadzah itu? saya gak main main kalau anak saya kenapa napa saya bakal tuntut pondok ini ! "

   Bentakan itu bagai sebuah tombak yang dilepaskan terfokus mengarah pas ke dadaku, sesak!! Allohuakbar!

Apakah pria itu tak mengerti seberapa perjuanganku untuk mencari anaknya? kenapa beliau hanya memandang dari sudut kesalahan saja? ingin rasanya ku berprotes tak terima


     Kupilin ujung pasmina moccaku dengan wajah menunduk lesu, ingin menngis tapi untuk apa? hanya mencari kesia siaan saja! mungkin saat ini air mata tak menjadi solusi untuk permasalanku


" Kalau anak saya hilang atau kenapa napa dijalan giamana!?  siapa yang bakal bertanggung jawab/ harusnya pondok pesantren itu memberi kenyamanan dan perlindungan, bukan mencelakakan dan menelantarkan santrinya! "

Pria paruh baya itu masih saja bersikeras bahwa ingin menuntut pondok, sangat jelas dari segi pengucapannya yang kurasa ini sungguh keterlaluan, bagaimana tidak? seakan berbicara dengan nada tinggi adalah konsekuensinya, Astagfirulloh, ini untuk pertama kalinya aku merasa terbentak.

"Maaf pak sebelumnya, ini bukan murni kesalahan pesantren saja tapi juga..."

"Kesalahan anak saya? begitu katamu? "

kutelan saliva pahit dengan spontan, ini sangat menyakitkan, sungguh!!

" maaf pak dengarkan penjelasan saya dulu, ini bisa jadi juga salah satu bentu pelampiasan yang diutarakan anak bapak, jangan selalu menyudutkan sepihak pak, seakan hanyamelihat kegelapan tanpa mencari sebuah penerangan. Insya Allah kami selalu melayani santri dengan baik, bahkan menjaganya sesuai dengan kemampuan kamu, dari pihak pesantres sudah banyak yang mencari putri bapak,. Sekarang lebih baik bapak tenang dan berdoa untuk keselamatan putri bapak..maa qodarullohu khoir pak"

kali ini jelas kedua manik mataku tak bisa berbohong, bagaimana kondisi hati yang baru saja dihantam oleh bentakan keras dari seorang yang tak pernah kukenal ? sedangkan dikehidupanku sama sekali tak merasakan bentakan dari ayah bunda atau mama papa sekaligus.. jadi begini kerasnya hidup sendiri?

" maaf pak sebelumnya kalau saya ikut campur, tolong jangan menyalah pesantren, kami telah berbuat sebagaimana mestinya, harusnya bapak juga faham bahwa menjaga santri dengan nominal banyak itu sulit, "


       Lelaki berkukulit putih, Orhan Ghazi tiba tiba saja membelaku,bagai seorang pahlawan, sedikit ada yang melega. Setidaknya ada yang membantuku. Bukan pembelaaan semata tapi demi menjaga nama baik pesntren

Allohuakbar CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang