Bimbang

112 7 0
                                    

   Berada dalam perasaan yang tak menentu,  serba salah mungkin apabila aku masih mengingat kejadian lampau. Sudah ku usahakan untuk melupa tapi nyatanya tak ada hasil satupun yang kupetik dari usahaku itu, ah ini sangat menyebalkan!!

Aku terdiam kembali merenungi tentang semuanya,  aku pernah jatuh Cinta pada sesosok yang nyatanya tak memihak cintaku,  dan saat aku melupa lelaki itu seakan ingin masuk kedalam zonaku,  dan ada lelaki yang diam diam menyukaiku,  menjadi penggemar misteriusku namun tetiba sebuah tabir datang dengan amat sangat menyakitkan.  Ya Tuhan mengapa jalan cintaku begitu rumit? 

" Cha, mau ikut bunda pengajian gak?  "
Ujar bunda yang tiba tiba kepalanya sudah masuk pintu kamarku

Ah astagfirullah aku tersadar dari lamunanku yang melalaikan

" Acha sedang tidak baik baik saja bukan? Apa ada penyebab lain atas kepulanganmu? Atau ada masalah besar? Ayo katakan, bunda ada hak atas kamu..  Apalagi atas kesehatan mental kamu nak "

Wanita ini selalu saja menenangkanku

Kubenahi posisiku yang semulanya teengkurap, kuatur nafasku perlahan lahan agar tak terlihat gugup dihadapan bunda.

Ia berjalan mendekat ranjang, duduk disampingku dengan posisi yang enak untuk menyimak semua yang akan kukeluhkan. Aku selalu saja tak bisa menyembunyikan perasaanku ketika bertatap langsung dengannya, walaupun aku bukanlah darah dagingnya namun entah mengapa ikatan batin kami sangat kuat, bahkaln aku lebih dekat dengan bunda ketimbang dengan mama.

Tangannya membelai lembut rambutku, membuat keteganganku perlahan meluluh dibuatnya.

" ayo cerita, bunda dengerin"

" bunda.." tak sanggup dengan semua, kupeluk erat wanita itu, menangis sejadi jadinya hingga dada terasa sedikit melonggar.

" kenapa kisah cinta Acha kaya gini?!, ujian acha berat bunda,"

" Bunda uda mulai tau nih circlenya.. Coba lanjut nak"

" jadi gini acha sempat suka sama orang tapi dia justru menikah dengan orang lain, setelah Acha bisa move on, Acha mulai tertarik pada lelaki yang diam diam menyukai Acha.. Tapi.."

" tapi?"

" dia melakukan kesalahan fatal.." aku berhenti sesenggukan, merasakan dadaku mulai sesak..

" pelan pelan sayang.. Kalau ga kuat berhenti dulu aja "

" dia justru orang kiriman untuk memata matai pesantren yg Acha tempati bunda, dia nonis yang menyamar seakan menjadi bagian dri pesantren.. Dan saat itu saat kami mulai dekat, bahkan mama pun mulai dekat dengan dia, saat Acha hampir mengadakan akad dengan dia tapi Allah membuka  tabir bunda, yang jelas jelas semua diluar dugaan kami.. Semua terbongkar saat lelaki itu punya misi buat ngebom pesantren, waktu itu dia telpon Acha dia minta Acha buat pergi dari sana, dan saat itu dia mulai ngasih liat Acha  kalung salibnya.. Lebih parahnya lagi tiba tiba segerombolan intel dateng nembak lelaki itu sampe sampe Acha histeris bunda.. Acha ga bisa lupain itu semua " tangisku kembali memecah, setidaknya aku tak terlalu berat memikul ini sendirian.

" Cha, bunda baru tau ini loh.. Padahal kalau Acha tau ya, temennya bunda mau ngajak Acha untuk jadi menantunya loh.. Tapi bunda simpen dlu kabar ini dari Acha karna bunda mau Acha fokus ngajar dulu disana. Tapi malah berbalik dri sangkaan bunda"

" Acha trauma bunda"

" Cha, kita ini hanya manusia yang berjalan mengikuti alur naskah yang sudah Allah buat, jadi ujian yang Acha timpa sekarang itu sudah Allah rencanakan dengan matang dan Allah pun sudah yakin bahwa Acha mampu untuk menghadapi semua.. Laa yukalifullohu nafsan illa wus'aha.. Jangan jadikan trauma ini sebagai alasan kamu untuk tidak akan membuka hati dengan siapapun cha.. Karna menikah adalah perintah yang paling Rasul tekankan "

" bunda.. Acha butuh waktu "

" bagaimana kalau dengan hadirnya sesosok baru malah bisa mendorong kamu buat move up cha? Mungkin bisa jadi tawaran  ini adalah wasilah  kado dari Allah buat Acha "

" kalau kado apa mesti bakal membahagiakan bunda?  Apa bunda bisa jamin? "

" namanya kado, surprise.. Ga ada yang tau dong cha kalau acha uda tau namanya bukan kado lagi dong bukan kejutan lagi dong.. Bismillah Acha.. Maa qodarullohu khoir nak "

" bunda jazakumulloh uda buat Acha tenang.. "

" aamiin sayang waiyaki. Yaudah yok mau ikut pengajian ga? Bisa jadi hati Acha semakin tenang "

" boleh bunda.. Acha siap siap dulu. "

______________________

Masjid ini sudah penuh dipadati oleh para pencari ilmu Allah, dari anak anak sampai yang sudah lanjut usia, mereka sama sama semangatnya berbondong bondong demi mencari keberkahan demi mendapat naungan para malaikat.

Hari ini kupakai dres panjang berwarna merah dengan kerudung crem. Dulu saat aku kecil aku selalu dibawa bunda ketempat ini, walau yang kulakukan adalah bermain dengan banyak kawan yang kujumpai, namun bunda tetap membawaku karna bunda ingin mengenalkanku dengan agama sedini mungkin, masalah aku yang ramai atau yang sibuk bermain saat pengajian berlangsung itu karna umur dan akalku belum terlalu mengerti, toh seiring berjalannya waktu kita akan sadar. Begitu cara bunda mendidikku, yaitu diawali dengan pembiasaan, hingga akhirnya ia lulut dengan sendirinya.

Wajah wajah mereka mulai kukenali satu persatu walau kadang pangkling karna sudah berubah, saat smp aku memang sudah jarang bahkan jarang sekali mengikuti kajian rutin bunda karna aku sudah berada dipesantren hingga saat ini pun.

Banyak yang juga pangkling denganku. Katanya aku nambah cantik! Wah mereka bisa saja membuatku tersanjung berkali kali

Tiba tiba saataku dan bunda sedang khusyuk menyimak pengajian, ada ibu ibu berbaju donker menjawil pundakku, aku menoleh untuk memastikannya

" ini si Acha Acha itu kan.. Anaknya bunda?"

" iya bu.."

" Ya Allah Cha.. Pangkling ibu ini.. Masih kenal ga sama ibu.. Bu Mirna.."

" lupa bu hehe.."

" bun.. Acha tak bilangin ya sekarang mumpung ketemu"

" iya bilang aja bu"

" Gini lho Cha.. Anaknya ibu kan udah usia usia nikah, nah dari pada cari yang ga jelas yang ibu ga tau asal usulnya mending ibu jodohin anak ibu sama Acha aja gimana?"

" jodohin? Jadi Acha nikah sama anak ibu?"

" iya Cha.. Karna kalau ibu liat kamu dan keluarga kamu itu orang baik, jadi InshaAllah pilihan ibu ini ga salah..  "

" tapi bu.. Acha butuh waktu "

" namanya Malik Cha.. Dia sekarang kuliah di jerman, lusa pulang.. Biar kami main kerumah ya Cha sekalian ngenalin Acha sama anak ibu si Malik "

Kupejamkan mataku dalam dalam menghembuskan nafas penuh rasa kesal tapi tetap kutahan agar tak membuat runyam suasana. Ya Allah jika ini yang terbaik hamba ikhlas..


Allohuakbar CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang