i wanna be with you forever

4.3K 455 20
                                    

Happy reading seyeng






Kesibukan keduanya akhir-akhir ini pun sekarang terbayar, setelah melewati serangkaian kesibukan sebagai mahasiswa kini Irene & Seulgi kembali memiliki banyak waktu luang. Sebagai mahasiswa semester terakhir mereka hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan dari kampus.

"Kau mau makan apa?" Tanya Seulgi, disampingnya ada Irene yang tengah mencari tempat makan recommended untuk mereka datangi malam ini.

"Tunggu sebentar aku sedang mencarinya"

Seulgi mengangguk, memilih menyalakan radio sambil ikut bersenandung ria. Mereka sedang dalam perjalanan untuk makan malam.

"Kita kesini saja tempat nya tidak jauh dari sini" Irene mengatur GPS menuju tempat yang ia tentukan.

Seulgi memperhatikan GPS dengan cermat agar tak salah arah. Sekitar 10 menit kemudian mereka pun sampai di sebuah restoran italia.

*****

Setelah selesai menghabiskan makan malam, Irene & Seulgi rupanya enggan pergi dari sana. Karena pemandangan yang terlihat dari restoran benar-benar memanjakan mata.

"Astaga dompet ku tertinggal, aku ambil di mobil dulu sebentar"

Irene mengangguk membiarkan Seulgi pergi dari hadapannya.

10 menit kemudian Seulgi tidak kunjung kembali, Irene menolehkan kepalanya ke penjuru arah mencoba mencari keberadaan   kekasihnya.

"Kau sedang cari laki laki untuk digoda ya?"

"Isshh aku mencari mu"

Seulgi kembali duduk di tempatnya.

"Joohyun-a"

"Hm?"

Seulgi merogoh saku jeansnya, mengeluarkan kotak beludru navy yang berisi cincin. Seulgi membukanya dengan hati-hati. Satu tangan Irene diambilnya.

"Mari hidup bahagia bersama Joohyun-a"

"Well aku tidak bisa menolak mu kan? beruang ku yang tampan" Irene mengelus sisi wajah Seulgi kemudian tangannya dikecup oleh kekasihnya "ayo pasang cicin nya"

Seulgi mengambil cincin dari dalam kotak, memasukkan nya perlahan pada jari lentik milik Irene. Sebenarnya dia sedikit cemas apabila cincin nya tidak pas tapi beruntung cincinnya berhasil melekat sempurna di jari kekasihnya.

"Yeppeo" Seulgi mencium punggung tangan Irene, hatinya begitu bahagia malam ini.

Selain karena lamarannya diterima, ini juga karena cincinnya yang pas. Tidak sia-sia ia merogoh kocek dalam untuk cincin itu. Setelah dipakai Irene cincin itu makin terlihat indah.

*****

Setelah melamar Irene, kedua keluarga mereka pun bertemu membicarakan tentang tanggal pernikahan yang cocok. Irene dan Seulgi tidak terlalu mempermasalahkan tanggal jadi orang tua mereka lah yang memutuskan.

Dan tampaknya kedua keluarga pun sudah tidak ingin menunda momen bahagia ini lagi. Mereka menetapkan pernikahan Irene dan Seulgi 3 minggu setelah kelulusan keduanya.

Hari pernikahan makin dekat, Persiapan sudah menyentuh 83%. Kedua mempelai pun makin tak sabar menanti status mereka yang sebentar lagi akan berganti mejadi sepasang suami istri.

Hari ini Seulgi akan menemani Irene melakukan fitting gaun. Sebenarnya tidak ada yang perlu diperbaiki hanya saja Irene sepertinya ingin menambahkan beberapa detail untuk gaun nya.

"Halo sayang, kau dimana?" Irene meletakkan ponselnya diantara bahu dan telinganya, sementara tangannya sibuk membolak balikan halaman majalah.

"Sebentar lagi sampai, aku ada di kedai kopi seberang"

"Yasudah"

Flip

"Bagaimana unnie?" Tanya Jennie yang baru kembali dari toilet. Kebetulan ini butik milik ibu Jennie, makanya anak itu ada disini.

"Dia beli kopi disebrang"

Jennie yang posisinya masih berdiri menghadap jendela pun tiba-tiba berteriak ketika melihat insiden mengerikan yang terjadi tepat di jalan depan butik.

"OPPA!"

Mendengar teriakan Jennie membuat Irene terkejut dan seketika menoleh ke jendela.

"Seulgi.."

Irene langsung berlari keluar, menerobos kerumunan di depan sana. Jantungnya seketika terasa seperti berhenti berdetak ketika melihat Seulgi berlumuran darah.




DayflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang