Happy reading seyeng
Hari-hari terlewati dengan kesibukan masing masing. Seulgi dengan persiapan pamerannya sedangkan Irene sibuk mengerjakan tesis dan beberapa praktek. Hal ini memengaruhi intensitas waktu bertemu mereka. Meski Seulgi masih sempat untuk antar jemput Irene tapi diluar itu mereka jarang bersama. Jam makan siang pun biasanya Irene gunakan untuk pergi ke perpustakaan Seulgi akan menyusulnya hanya untuk memberi roti,jus dan makan manis bila sempat.
"Hai" seulgi mengambil posisi di sebelah kanan Irene. Menyampirkan tasnya pada bangku.
"Hai" Irene tampak lesu, Seulgi langsung menempelkan punggung tangannya pada dahi Irene.
"Badan mu hangat" Irene memeluk Seulgi "begadang lagi?" Irene mengangguk
"Kau sudah selesaikan?"
"Sudah"
"Ayo ke dokter" Seulgi mengemasi buku milik Irene memasukkannya ke dalam tas "aku kembalikan ini dulu" Seulgi bangkit menghilang di balik rak buku yang menjulang tinggi
"Dia itu kenapa perhatian sekali, aku jadi semakin sayang padanya" ucap Irene bermonolog ria
*****
Irene bersama Seulgi duduk di kursi tunggu sambil menunggu gilirannya, selama menunggu Irene menyandarkan kepalanya di bahu Seulgi. Kepalanya terasa pening dan badannya lemas.
"Ayo" Keduanya berdiri setelah nama Irene di panggil untuk masuk ke ruang periksa
"Seulgi!"
"Hai Seohyun"
"Silahkan duduk"
Seulgi dan Irene duduk pada kursi yang sudah disediakan. Wanita dengan jas putih itu, apakah dia juga tertarik pada seulginya? tanya Irene dalam hati.
"Jadi apa keluhan mu joohyun-ssi?"
Irene memberi tahu semua keluhannya dan kebiasaan begadangnya akhir akhir ini. Seohyun terlihat menulis sesuatu pada kertas resep. Setelahnya ia menyuruh Irene untuk berbaring di ranjang periksa.
Beruntung Irene hanya kelelahan, ungkap Seohyun. Ini membuat Seulgi lega. Walapun begitu Irene diminta menjaga pola makan, istirahat yang cukup serta mengkonsumsi vitamin.
Karena Irene memiliki jadwal cukup padat besok, Seohyun memberikan vitamin lewat infus agar keadaanya cepat pulih.
Sementara Irene di beri vitamin, Seohyun dan Seulgi berbincang bincang.
Yang Irene tangkap dari pembicaraan mereka sepertinya Seohyun merupakan bekas klien Seulgi.
Seohyun memakai jasanya untuk menghindari perjodohan sama seperti Irene. Kini orang tua Seohyun sudah berhenti menjodohkannya semenjak Seulgi terang terangan menyadarkan orang tua Seohyun dulu.
"Vitamin mu sudah habis, mari kita lepas ini" Seohyun dengan cekatan melepas infus lalu menutupinya dengan plester. "Aku harap kau mengikuti anjuran ku joohyun-ssi"
"Nde dokter terimakasih"
"Ini resepnya" Seohyun memberikan resep yang ditulisnya pada Irene
"Terimakasih"
"Sama-sama, semoga kalian berdua selalu sehat"
Keduanya pun keluar dari ruang periksa menuju apotek. Mereka kembali menunggu.
"Apa kau tidak suka padanya?" Tanya Irene tiba-tiba
"Siapa? Seohyun?" Irene mengangguk "aku akui dulu sempat menyukainya tapi aku tidak pantas untuknya"
"Wae?"
"Dia wanita yang sangat lembut membuat ku takut bila di masa depan melakukan hal yang bisa menyakitinya"
"Aku juga wanita lembut"
"Tidak, kau pernah cerita padaku memukul seorang anak laki-laki di TK mu karna dia mencoba mencium pipi mu"
"Dia memang pantas mendapatkan itu" Mengingat kejadian itu kembali Irene menjadi sebal
"Joohyun-ssi!"
"Nde"
Irene menerima obat mendengarkan sedikit tentang penjelasan sang apoteker lalu menuju Seulgi.
"Kajja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dayfly
FanfictionWarning❗Gender Bender #4 girlgroup 15/03/20 #7 bxg 13/03/20 #1 genben 4/08/20