Good Boy

3.9K 517 18
                                    

Happy reading seyeng


















Ingat masalah mengenai ibu kandung seulgi?

Wanita paruh baya itu tidak putus asa untuk membuat luluh hati anaknya yang kini sudah sedingin es. Seulgi pun tidak putus asa untuk menolak eommanya; demi tuhan dia jengah.

Seulgi merasa eommanya hanya bersikap pura-pura peduli padanya. Bukan salahnya punya pemikiran demikian. Kalau saja ibunya tidak meninggalkan ia begitu saja sudah pasti seulgi akan menyambut dengan pelukan hangat ketika eommanya kembali.

Irene. Tidak punya hak apa-apa untuk mencampuri urusan antara ibu dan anak itu. Meski ada rasa ingin membantu tetap saja irene tidak mau melewati batas dengan mencampuri urusan pribadi kekasihnya.

"Hai" Sapa irene ketika seulgi duduk di sebelahnya dengan nafas memburu

"Hai" Seulgi menerima handuk yang disodorkan oleh kekasihnya. Buru buru ia bersihkan seluruh keringat yang menempel di tubuhnya itu.

Mata irene menangkap sosok wanita paruh baya yang akhir akhir ini jadi sering ia lihat disekitar area univ

"Dia ada disini"

"Biar saja"

"Kau tidak mau menemuinya?"

"Tidak" Jawab seulgi terdengar tegas

Irene menyandarkan kepalanya di bahu seulgi. Biasanya gadis itu tidak mau menempel dengan seulgi bila sehabis bermain basket tapi kali ini berbeda.

"Sebentar lagi ulang tahun ku"

"Aku tau"

"Boleh aku minta hadiah ku lebih cepat?"

"Boleh, kau mau apa?" Seulgi mengelus punggung tangan irene

"Temui ibumu"

"Joohyun-

"Besok dia akan pergi"

Ah jadi eommanya akan meninggalkannya lagi

"Temui dia, aku tidak mau kau menyesali sesuatu" irene mengangkat kepalanya, menatap langsung pada mata seulgi "kau anak yang baik seul" irene mengusap sebelah pipi seulgi

"Besok antar eomma mu ke bandara ya?"

Seulgi tampak diam dan menghindari tatapan irene. Ia menggigit bawahnya sambil mencuri pandang ke arah eommanya yang berada di seberang lapangan.

"Oke besok aku antar eomma ke bandara"

Irene tersenyum senang lalu memeluk kekasihnya

"Aku tau kau pria baik"


*****

Irene bersama eomma seulgi berdiri di dekat pintu keberangkatan. Seharusnya eomma seulgi sudah harus masuk tapi ia ingin melihat wajah putranya.

"Mianhae bibi sepertinya aku gagal" Ucap Irene penuh rasa bersalah

"Tidak apa-apa nak, ini salahku sampai dia jadi benci padaku. Kalau begitu aku pergi dulu"

"Hati-hati bibi" Irene merangkul wanita paruh baya itu

Setelah pelukan terlepas eomma seulgi pun berjalan masuk namun sebuah suara menghentikan langkahnya

"EOMMA!"

"Ddeulgi"

Seulgi menghentikan langkahnya tepat di depan ibunya. Dadanya naik turun akibat berlari kencang dari area parkir hingga kemari.

"Ini untuk eomma" seulgi menyerahkan paper bag putih "dan adikku"

"Kau tau dia?" Eommanya tampak tak percaya seulgi mengakui adik angkatnya

"Hyung memberi tahu ku, dia cantik sama seperti eomma. Kapan kapan bawa dia kemari eoh"

"Kemari nak"

Seulgi memeluk eommanya erat. Rasa rindu sekian tahunnya makin terasa berat ketika akan berpisah kembali dengan ibunya.

"Eomma pergi dulu"

"Hati-hati"

Seulgi melambaikan tangannya sampai eommanya benar-benar tak terlihat lagi.

"Aigoo anak pintar"

Seulgi tersenyum menikmati tepukan ringan di puncak kepalanya. Terasa sedikit lucu sebenarnya karena irene harus berjinjit agar bisa melakukannya.

"Aku mau hadiah karena sudah jadi anak pintar"

"Sebut saja"

Seulgi mendekatkan wajahnya ke telinga irene

"Aku mau kau"

Cengiran mesum itu; irene benar-benar ingin melempar sepatu hak nya ke kepala seulgi sekarang juga

"Mimpi!"

Irene melenggang meninggalkan seulgi di belakangnya

"Hey kau bisa diatas kalau mau"

"KANG SEULGI SIALAN!"


DayflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang