Jealous

5.7K 610 15
                                    

Happy reading









Hari ini irene menjalani hari harinya seperti biasa. Kini ia sedang berada di kantin bersama sahabat sahabatnya. Irene tersenyum melambaikan tangannya ketika melihat seulgi berjalan di koridor,namun senyumannya tak bertahan lama melihat ada seorang gadis tiba tiba datang lalu melingkarkan tangannya di lengan seulgi.

"Annyeong yeorobun" sapa jisoo ramah setelah duduk di sebelah jennie

"Anyeong jisoo" sapa rose,solar,joy.irene nampak diam saja matanya masih menatap seulgi

"Irene nonna kenapa?" Bisik jisoo tepat di telinga jennie

"Entahlah" jawab jennie cuek

"Aku rasa dia sedang cemburu" ucap solar mengikuti arah pandangan irene

"Siapa yang cemburu?" Suara moonbyul dari arah belakang membuat solar terkejut

"Ish kau ini mengangetkan saja" solar memukul pundak moonbyul

"Mian tapi siapa yang cemburu?" Tanya moobyul sekali lagi,solar menunjuk irene dengan dagu nya

"Mereka pacaran?!" Ucap lisa dan wendy berbarengan

"Tidak,mereka cuma pura pura agar perjodohan irene unnie di batalkan" jelas rose di balas anggukan dari lisa dan wendy

"Kang seulgi!" Wendy tiba tiba memanggil seulgi.memberinya isyarat agar bergabung di meja mereka.irene yang mulanya menatap seulgi langsung memalingkan wajahnya melihat seulgi berjalan mendekatinya

"Anyeong" sapa seulgi disertai senyuman khasnya

"Anyyeong seulgi-ssi" sapa mereka kompak

"Joohyun-a.." belum selesai Seulgi berbicara irene tiba tiba berdiri menggendong tas nya

"Aku pulang dulu" irene berjalan melewati seulgi.meski sedikit heran seulgi langsung menyusul irene

"Semuanya aku pergi dulu" ucap seulgi sebelum pergi dari sana



Seulgi terus berjalan mengikuti irene tepat di belakangnya. Irene menyadari itu namun enggan mengajaknya berbicara lebih dulu. Sampai di area parkir irene tiba tiba menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap seulgi. Tatapan matanya begitu tajam.


"A-apa?" Tanya seulgi dengan raut wajah takut

"Buka mobilnya" ucap irene dengan wajah datar.seulgi buru buru meraih kunci mobilnya

"Kau baik baik saja?" Seulgi akhirnya memberanikan diri bertanya setelah 10 menit mereka hanya diam

"Memangnya aku terlihat tidak baik baik saja?" Bukannya menjawab irene malah membalasnya dengan pertanyaan lagi

Seulgi menghela nafasnya. Entah harus bagaimana ia mengahadapi gadis dingin di sampingnya

"Yang tadi kekasihmu?" Tanya irene tiba tiba

"Yang mana?" Seulgi balik bertanya

"Sudahlah lupakan saja" irene mengalihkan pandangannya ke arah jendela di sampingnya

"Soojung dia temanku" jelas seulgi setelah mengerti apa yang irene maksud

"Tidak ada teman yang berpelukan  mesra" sindir irene.seulgi tersenyum kecil jadi gadis dingin itu tengah cemburu

"Dari dulu kami memang seperti itu kalau bertemu" 

"Mulai sekarang jangan seperti itu"

"Waeyo?"

"Ck tidak peka aku ini kan keka-"

Seulgi sengaja menepikan mobilnya untuk melihat ekspresi irene sekarang

"Keka?" Ulang seulgi dengan wajah jahilnya

"Lupakan cepat jalan lagi" merasa mobil tidak kunjung bergerak irene menoleh ke arah seulgi. Betapa terkejutnya irene saat seulgi tiba tiba mendekatkan wajahnya padanya "k-kau mau apa?" Tanya irene gugup

Seulgi menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan "kau menyukaiku?"

"Pertanyaan macam apa-" perkataan irene terpotong karena seulgi semakin mempersempit jarak di antara mereka

"Mau bohong? jelas jelas kau cemburu itu artinya kau suka padaku "

"TIDAK!"

"Iya"

"TIDAK!"

"Iya"


Seulgi semakin memajukan wajahnya bahkan sekarang ujung hidung mereka sudah bersentuhan. Irene menelan ludahnya susah payah melihat bibir seulgi yang begitu menggoda di matanya.

"Kalau kau menyukai ku kau boleh menciumku tapi kalau sebaliknya kau tampar aku" irene memejamkan matanya menikmati suara husky seulgi

Beberapa detik mereka terdiam sampai akhirnya irene membuka matanya sambil menampilkan sebuah senyuman.




Plakk





Tanpa di duga irene menampar seulgi. Meski pipi kanan nya terasa panas akibat tamparan tadi seulgi malah tersenyum lebar.



"Okey sekarang kita pergi kemana?" Seulgi kembali ke posisi nya memasang sabuk pengaman. Irene memperhatikannya dari samping. Benar benar aneh pikirnya setelah di tampar sedemikian keras tapi seulgi sama sekali tidak kesakitan.

"Terserah yang penting jangan ke rumahku" jawab irene tak lagi menatap seulgi

"Wae?"

"Paman kim dan junmyeon ada di rumahku,appa bilang mereka akan membicarakan proyek baru" seulgi mengangguk anggukan kepalanya

"Mau melihat apartement ku?" Tawar seulgi

"Boleh"


Seulgi kembali melajukan mobilnya membelah jalanan yang terlihat cukup ramai sore ini. Selama di perjalanan seulgi sama sekali tidak membahas tamparan tadi. Irene tidak menolaknya seulgi tahu itu. Gadis itu memang mulai menyukainya tapi dia enggan mengatakannya. Semacam tarik ulur tapi menarik pikir seulgi.






















Maap kalo ada typo

DayflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang