Happy Reading!
🌼🌼🌼
Hari ini hari minggu. Gue biasa bangun setengah sembilan pagi karena setelah sholat subuh tidur lagi.
Toh nggak ada yang gue kerjain di hari minggu. Nggak kayak Devano yang pagi-pagi udah siap berangkat ngajar les privat gitar.
Gue beranjak duduk. Menggaruk kepala sambil menguap lebar. Merentangkan kedua tangan untuk merenggangkan otot.
Gue mengerjap melihat sesuatu yang ada di atas meja belajar. Karena penasaran, gue berjalan mendekat untuk melihat kotak besar itu. Sebuah kertas tertempel di sana.
Gue nabung buat ngasih lo hadiah ini
Gue tahu, hadiah gue nggak semahal hadiah lo
Tapi semoga lo suka
Dari seseorang yang lebih, lebih, dan lebih ganteng dari lo
DevanoCk, mata gue sakit liat kalimat ke empat yang Devano tulis pada kertas itu. Sombong amat ni anak!
Gue melirik kotak itu. Hadiah dari Devano apa ya? Gue langsung buka aja ahh. Kotak hadiahnya gede lagi. Hadiahnya pasti gede kan.
Jeng, jeng, jeng
Gue mengernyitkan dahi setelah membuka kotak itu. Napa ada kotak lagi di dalamnya?
Oke, buka kotaknya. Gue memutar bola mata malas melihat kotak yang ada di dalem kotak itu.
Ribet banget dah!
Gue lihat kotak itu. Karena rasa penasaran yang besar, gue buka kotaknya. Ck, ada kotak lagi. Gue buka kotak itu dan...kenapa ada kotak lagi sihhh?!
Devano ngerjain gue nih!
Setelah membuka lima kotak dengan malas, gue nemu kotak kecil. Kurang kerjaan amat Devano pake banyak kotak kek gini kalo ujung-ujungnya hadiahnya cuma kotak sebesar kotak cincin!
Gue buka kotak itu dengan penuh harap. Semoga hadiah dari Devano kunci mobil atau motor. Gue mah ikhlas. Ikhlas banget malah.
Ehh, kok malah lintingan kertas. Gue langsung buka lintingan kertas itu.
Maaf anda kurang beruntung. Silahkan coba lagi
Kurang ajar, Devano ngerjain gue!
Gue melempar lintingan kertas itu ke sembarang arah. Bodo, bodo amat! Mending gue ke dapur cari makan. Pagi-pagi udah dibikin kesel.
Duk!
Aduh, jempol kaki gue nendang apaan nih? Ehh, kok ada kotak? Siapa yang naruh di depan pintu kamar gue?
Gue ambil kotak itu dan membukanya. Kedua mata gue berbinar lihat isi di dalam kotak itu.
Wahh, gila sih!
Ini...ini perlengkapan buat gambar!
Ada sketchbook ukuran A3, pensil, penghapus, cat air 36 warna, dan kuas berbagai ukuran. Gila sih ini. Ini yang gue pengenin!
"Ekhem," gue noleh ke samping.
Astagfirullah, sejak kapan Devano ada di samping pintu kamar gue?
"Gimana hadiah gue?" Devano naik turunin alisnya. Sumpah, nyebelin amat tu anak.
Gue bergumam sambil gerakin kepala ke kanan dan kiri lalu mengedikkan kedua bahu. "Lumayan lah," bohong gue. Padahal mah gue seneng banget dikasih hadiah kek gini.
Meskipun hadiahnya nggak seberapa tapi kalo hadiahnya sesuai sama hobi kita itu jadi berharga banget. Itu menurut gue.
Devano yang lagi senderan di tembok sambil melipat tangannya di depan dada memutar bola matanya malas, "yayaya."
Devano jalan menuju tangga. "Bilang suka aja ribet amat lo, Ndra. Udah lah, gue mau kerja dulu. Gue sempetin buat nunggu lo liat hadiah dari gue, ehh, lo mah gitu."
Ehh, gue salah ya?
Gue berdehem cukup keras lalu memanggil Devano, "ekhem, Van." Devano berhenti berjalan menuruni tangga.
"Baperan amat lo. Btw, makasih. Gue...suka hadiah dari lo," ucap gue.
Devano menoleh dan nunjukin wajah songongnya. "Apa gue nggak denger?"
Gue menatap tajam Devano. Emang nyebelin tu anak!
"Udah lo sono berangkat kerja! Nanti dimarahin anak yang lo les privat lagi."
Devano terkekeh, "ya udah. Bye!"
Gue lihat sepatu yang Devano pake. Dia pake sepatu dari gue. Gue menarik kedua sudut bibir ke atas. Membentuk sebuah senyum yang lebar.
Gue seneng lo pake hadiah dari gue, Van.
Dan gue seneng sama apa yang lo kasih ke gue. Apapun itu. Entah dalam bentuk barang atau perhatian sebagai seorang kakak.
Makasih.
Napa gue jadi melow gini yak?
🌼🌼🌼
Aku update setiap hari minggu yaa
Kalo udah banyak chapternya aku gas update kok, wkwkSelamat membaca bab berikutnya
Terima kasih sudah membaca dan memberi suara😊12-04-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Devandra✔
Teen FictionCOMPLETED Alfian Series 2 Sebelum baca cerita Devandra, baca cerita Devano dulu yaa --- Nama gue Devandra Alfian Putra. Siapakah gue? Baca dulu gih ceritanya Devano yang sebelum baca cerita gue. Lah gue malah promosi. Baca cerita gue kalo kalian in...