TIGA

316 183 177
                                    


Happy Reading

.
.
.

Suara Anna menggema dalam mimpi, berhasil ditangkap Luna. "Inget!! Sejarah Stras'highschool" sebelum melanjutkan kata kata nya dia menarik nafas panjang lalu dihembuskan perlahan. Mencoba mengingat kata kata yang melayang dihadapannya lalu memejamkan matanya sambil berucap "Stras Highschool dibangun 150 tahun yang lalu, awalnya sekolah ini sama dengan sekolah pada umumnya, namun seorang pria mengetahui penyebab kematian massal dan hilangnya orang orang adalah tiga portal tua yang terbuka di tengah hutan. Oleh karena itu, Stras Highschool didirikan untuk para pemuda yang berani, tangguh, dan memiliki kemampuan terbaik untuk menutup ketiga portal tersebut demi keselamatan warga Strasbourg" Luna membuka matanya perlahan, dia melihat sekeliling kembali ke hutan.

Melihat Luna yang telah sadar, Anna dan Efal lega. "Luna, lo baik baik aja kan? Sorry gue pukul tadi" Ucap Efal.

"Hm? Aku baik kok, kita lanjut kan?" Luna mencoba berdiri dan mengambil kertas bertuliskan teka teki yang sudah dia jawab tadi, lalu dia masukkan ke tas.


Anna membuka peta, "Oke, kita lanjut..di depan ada goa, kita kesana sesuai arahan dalam peta" Anna menggulung kembali petanya lalu menunjuk sebuah goa yang cukup besar beberapa langkah ke depan.

Mereka bertiga mulai memberanikan langkahnya masuk ke dalam goa didahului Efal, Luna, kemudian Anna.
Luna mulai memperhatikan arahan pada peta, "Di goa ini adalah tempat teka teki terakhir, cukup jauh..kita harus berjalan lebih dalam lagi" Efal mengangguk mengerti, semakin dalam semakin gelap dia mulai menyalakan senter nya.

"Eh! Bunyi apa tuh"
Anna kaget karena mendengar suara. "Hewan mungkin semacam kelelawar atau tikus" sambung Luna.
Mereka harus terus fokus, mencari tanda tanda dimana teka teki itu tersimpan. "Kita udah jauh banget, waktunya berapa menit?" Efal takut juga heran, dia merasa langkahnya sudah jauh tapi tak menemukan tanda apapun.

"Waktu nya cukup lama dari yang tadi, satu jam setelah itu kita harus segera keluar kalau nggak mau mati di dalam hutan"

"Siapa yang mau mati? Lo?" Efal mengernyitkan dahi sambil melirik ke belakang menyahuti ucapan Anna.

Luna mencoba menahan Anna agar tidak terjadi perkelahian, apalagi mereka masih di dalam goa. Luna melihat sebuah sinar merah menyala dari sisi goa, dia meminta Efal agar berjalan kesana.
Itu sinar liontin, disampingnya terdapat sebuah kertas yang sama bertuliskan pertanyaan yang berbeda.

"Ini teka teki nya!"
Efal memandang serius kertas itu lalu membacanya. "SELALU INGIN DI ISTIMEWAKAN DAN DIPRIORITASKAN" Ucap Efal tak mengerti, dia berpikir sembari meletakkan jari telunjuknya di dagu.

"Selalu. Ingin. Di. Istimewakan. Dan. Di. Prioritaskan?." Luna tak paham lalu memandang Anna sekejap. "Apa?" lanjutnya. Anna menutup matanya lalu membuang nafas kasar diikuti angkatan pundak menandakan bahwa dia tidak tau jawabannya.
Anna mengambil liontin yang bersinar itu lalu mencoba memakainya,,tidak tau arahan dari mana tapi hanya ingin saja.

"Loh, kok sinarnya pudar?"
Anna kembali melepas liontin itu dari lehernya ,saat hendak membuangnya tangan Anna ditahan oleh Efal. "Coba lo lun yang pake" Efal mengambil liontin itu dan memberikannya pada luna. "Iya lun coba lo pake, siapa tau bersinar" lanjut Anna.

Tidak ada reaksi apapun, "Mungkin kamu kali Fal yang cocok" Luna mengembalikannya pada Efal, namun Efal menolak..."Nggak ah, mana mungkin gue yang cocok"...sebelum dipakaikan secara paksa sama Anna.

❝ɢʜᴏꜱᴛ ᴘᴏʀᴛᴀʟ❞ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang