SEMBILAN

188 109 112
                                    


Happy Reading ❤
Vote! Komen juga!

Jangan sesekali promosi di kolom komentar!! Awas nanti aku tampol!

.
.
.
.

Siapa yang mengirim surat ini?

Siapa yang memanggil namanya tadi?

Apa benar Tooth Fairy nya kembali?

Luna berpikir dia akan memberitau kedua sahabatnya tentang semua ini.

.
.

"Wah gila gila gila! Ini misterius banget nggak sih?" Ucap Anna saat selesai membaca beberapa kata di selembar kertas tersebut.

"Dari nama 'La' dan Tooth Fairy! yang manggil lo sama nama itu kan, emm..sorry Lun, kakak lo" Efal masih heran, meskipun tak terkesan menyeramkan..apa benar jika Efran yang mengirim surat itu?.

"Aku nggak yakin kalau itu kak Efran, kenapa setelah selama ini? Dan secara tiba tiba. Aku nggak bisa percaya gitu aja kan? Gimana menurut kalian?" tanya Luna.

"Lo benar Lun, tapi gimana kalo dia emang beneran Efran? Dan lo harus cari tau semua ini, gue sama Efal ikut bantu kok" jelas Anna mencoba meyakinkan Luna agar mencari tau semua misteri yang dia dapat.

Luna hanya menanggapi dengan anggukan lemas, lalu memakan hidangan yang telah di pesan.

"Habis ini kan kita ke asrama, Lun lo duluan aja soalnya gue mau ke ruangan bu Merry dulu, soal tugas semalam"

"Iya An"

Luna tak ada niatan untuk kembali ke asrama sekarang, dia memilih untuk duduk di kursi taman. Di tempat itu lah Luna merasa nyaman, kenangan dengan Efran mulai teringat. Luna tak akan melupakan itu semua.


Rambutnya tertiup angin kencang, dingin. Dia meletakkan tas dan beberapa buku disampingnya, lalu kembali menikmati indahnya taman.

Beberapa saat lalu dia merasa jauh dari kakaknya, mengingat surat kecil itu..perasaan sedih yang ia pendam mulai pudar secara perlahan. Tak sadar air matanya mengalir tiba tiba.

Luna menghembuskan nafas lega meski sedikit sesak. Berharap kakaknya benar benar kembali.

Kalau kakak benar kembali, pasti akan ku tanyakan, ku ceritakan banyak hal.

Saat susasana menenangkan, Luna mendengar suara sesuatu.

"Hmm" suara itu menggema seiring dengan angin yang mengibas rambutnya.

Luna berpegangan erat pada tepian kursi. Dia tersurut menundukan wajahnya takut.
Saat membuka matanya perlahan, mendadak saja tak jauh didepanya sudah berdiri seseorang, wajahnya hancur, dan..bayangkan saja darah dimana mana, bau busuk mulai tercium.

Luna segera mengemas buku nya ke dalam tas, lalu bergegas pergi ke asrama.

Kenapa tiba tiba? Bukanya kakak yang datang malah sosok menyeramkan yang ku lihat. Luna membatin sambil berlari.


Brukk!!

Luna bertabrakan dengan seseorang, membuat minuman yang ada ditangan orang itu terjatuh.

"Maaf..maaf"

"Luna, hey! Kenapa lo?"

"Anna! tadi ada hantu"

❝ɢʜᴏꜱᴛ ᴘᴏʀᴛᴀʟ❞ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang