EMPAT

283 175 118
                                    


Happy Reading

.
.
.
.

"Fanya, Arka..tantangan diun--" pemuda itu juga menghentikan ucapanya saat melihat seorang perempuan yang kini duduk memangku piring kosong di dalam ruangan itu lalu kembali bicara "Tantangan diundur, besok. Jam sembilan mulai, persiapkan dengan baik..sekarang balik ke kelas" Jelasnya. Mungkin di undur karena ada salah satu anggota yang masih membutuhkan istirahat...bisa dibilang itu Luna. Pemuda itu langsung meninggalkan tempat disusul dengan Arka dan Fanya.

"Oh..persiapkan ya, Bye..!"
Ucap Fanya lalu keluar ruangan itu, kini seperti semula, tiga sahabat yang saling tatap dan meyakinkan satu sama lain.

"Eh Luna? Lo mau ke asrama?" Anna melihat wajah luna yang sedikit pucat, takut kalau besok dia tidak mengikuti tantangan apalagi dia hanya minum segelas air dan satu roti isi. "Iya Anna, antar aku ya", Anna mengangguk setuju.

"Loh lo ngapain?"
Anna berbalik ke arah Efal yang mengikutinya dari belakang "Gue mau ikut nganter Luna kali".

"Ish! Lo mau dikirim ke hutan lagi?"
Anna mengernyitkan dahi diikuti gertakan kaki nya ke lantai seolah olah mengancam Efal. "Eh...gue mau main kalau gitu deh" Efal berlari keluar mengikuti bayang bayang temanya di ambang pintu tadi.

.
.
.

"Lun, lo makan roti dulu ya abis itu minum susu..nih. kalau udah..lo istirahat aja, gue ntar nyusul" Anna menaruh nampan berisikan segelas susu dan dua roti isi, dia tak mungkin meninggalkan Luna tanpa makanan setelah roti nya di ambil Efal tadi.

"Anna, maaf ya aku selalu ngerepotin kamu sama Efal" Luna sedikit kecewa dan menundukkan kepala.

"Nggak nggak, lo nggak pernah ngerepotin kita" Anna menarik senyum simpul lalu pamit keluar.

Luna menatap langit luar dari jendela kamar, langit senja memang indah, namun tak bertahan lama..tapi senja membuatmu merasa senang, bukan?-batinnya.

Kaca jendela mulai berembun karena nafasnya, sesekali dia melihat ke bawah karena luasnya halaman area sekolah.
Dia membiarkan angin masuk lewat celah celah jendela, dingin tapi Luna suka.

Tuk. Tuk. Tuk.

Bosan, terus terusan seperti ini. Ingin sekali membuat hal baru lalu hidup di dalamnya. Luna ingin kembali pada mama dan juga papa. Tak lupa dengan kakak nya yang kini hilang ntah kemana. Dulu Luna dan mama mencari Efran selama dua tahun lalu memutuskan berhenti dan melanjutkan perjalanan nya di Stras Highschool.


Meninggal? Tidak, semua warga tidak menemukan tanda tanda bahwa Efran Crescecia Alterio meninggal, Tertarik medan portal? Tidak, karena Derba masih melarang putra putri nya mendekati portal itu. Luna dan Efran masih dalam tahap latihan tidak mungkin jika harus menutup portal. Menginjakkan kaki di perbatasan saja tidak pernah..apalagi masuk ke hutan.

"Kakak kemana?"
Secara tak sadar, air mata luna mengalir di pipinya yang lembut. "Lo rindu Efran? Hm?"
Luna mengusap air matanya setelah mendengar suara itu. "Oh, Anna.. entah kenapa aku jadi memikirkan kakak, ya...benar mungkin sangat rindu" Anna mengerti keadaan Luna, ditinggal oleh orangtuanya..bahkan kehilangan kakanya selama 12 tahun itu sangat menyakitkan.

❝ɢʜᴏꜱᴛ ᴘᴏʀᴛᴀʟ❞ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang