TIGA BELAS

101 71 29
                                    


Vote dulu...
----------------

Ujian telah selesai, semua siswa dan siswi bergegas menuju kantin. Setelah berpusing pusing menghadapi ujian yang menguras pikiran.

"Eh, fal gimana semalam?" Tanya Luna.

"Lancar" Jawab Efal singkat dan santai.

Luna heran, bukan karena jawaban Efal tetapi dengan raut muka Efal. Biasanya Efal terlihat ceria dan selalu usil, sekarang tidak.

Luna dan Anna tak mempermasalahkan hal ini setelah mendengar jawaban Efal.

"Kalian bertiga!" panggil seseorang dari belakang.

Suara itu menghentikan langkah ketiga orang yang terpanggil.

"Males banget berurusan sama dia" ucap Anna, yang dimaksud adalah lelaki paruh baya yang biasa dipanggil Pak Jeff.

Beliau adalah salah satu dari beberapa orang yang bekerja sebagai tukang sapu atau pembersih Highschool ini.

Pak Jeff sering kali disebut Pak Tua karena dia orang yang paling tua di Stras Highschool, umurnya hampir 64 tahun, dan menghabiskan waktunya untuk tinggal dan bekerja di Highschool selama 44 tahun.

"Ya pak?"

"Kalian tolong bantu saya membersihkan ruangan ini" titahnya.

"Pak kita kan habis ujian, lapar juga. Nah..kita mau ke ka-"

"Alat pembersih ada di dalam, silahkan" Ucap Pak Jeff memotong ucapan Anna.

Mereka bertiga hanya menurut lalu masuk ke dalam ruangan.

"Ishh, kumuh bangett! Debu nya tebel banget" Kelun Anna.

"Udah ayo bersihin"

"Lo tau kan? Orang yang jengkel sama orang yang lebih tua akan dapet balasan" Sahut Efal sambil mengambil kemoceng.

"Tumben lo? Kesambet?" tanya Anna dengan sangat heran melihat tingkah salah satu sahabatnya yang tak biasa.

"Iya kali"

Jawaban Efal membuat Anna geram, dia mendekat pada Efal lalu mencubit lengannya.

"Akhh! Sakit lampir! Apa apaan sih lo"

"Nah, ini baru Efal!"

Lagi - lagi Efal mengacuhkan Anna.

"Akh! Sakitt An!" dan Anna mencubit lengan Efal untuk kedua kalinya.

"Kenapa sih lo? Ada masa--"

"Nggak Anna, santai aja! Gue cuma..cuma.." ucapan Efal terhenti, masalahnya dia gengsi untuk mengatakan hal yang ada dipikirannya.

"Cuma apa Efal? Cuma - cuma??" Kesal Anna, sedangkan Luna? Hanya melakukan apa yang Pak Jeff minta. Tetapi, selain hal itu dia juga mendengarkan perdebatan kedua sahabat sebaya nya .

"Gue cuma ingin lebih dewasa aja Ann, gue nggak mau menetap dengan sikap gue yang selalu kekanak kanakkan, udah itu aja"

Anna tersentak dengan jawaban Efal, begitu juga Luna.

"Tapi jangan sampai ngerubah semuanya fal, gue sama Luna juga pasti mendukung banget. Asal lo jangan jadi anak yang sok ke gengsian gitu, udah kayak orang baru aja lo"

Suasana mendadak hening sementara.




"Eumm, Pak Jeff dari tadi nggak keliatan" ucap Luna.





Brakk!

Pintu ruangan tiba tiba tertutup dan membuat tiga orang didalamnya kaget.

Tidak ada angin kencang atau apapun itu.

"Kok mendadak jadi serem gini sih?"

"Pak Jeff mana sih?"

Tes

Tes

Efal merasa ada yang menetes. Dia meraba raba punggungnya dan yang membuatnya terkejut adalah darah, darah siapa yang menetes dipunggungnya?"

Tes

Kali ini tepat di pipi Efal, dia mendongak. Tepat di atasnya, terdapat lubang di langit langit ruangan dan ada darah yang mengalir disana.

"Itu? Darah siapa?"

Mereka bertiga terkejut, berniat untuk berlari keluar tetapi sayangnya pintu tertutup dan terkunci dari luar.

Mereka berniat untuk keluar dari jendela, tapi tidak muat.

"Pak Jeff! Woi! Siapapun tolongin kita!" Anna terus berteriak, berharap ada yang menolong mereka.

"Gini amat nasib kita!"

"Iya kasian amat gue sama kalian bertiga" ucap seseorang dari belakang.

"Ishh! Lo ngagetin aja!" Efal melemparkan sepatunya pada orang itu.

"Kak, ngapain kesini?" Yapp,orang yang dimaksud adalah Efran.

"Gue selalu ada dimana mana" jawabnya sambil melompat dari jendela.

Dia berjalan ke arah Luna, lalu mengeluarkan lembaran yang dia temukan semalam di ruangan Tn. Ivor dengan Efal.

"Alterio?"

"Gue dapet itu semalam, tapi sayangnya semua berkasnya udah nggak ada. Tadinya gue kira masih lengkap"

Dia mengambil berkas itu kembali dan dimasukkan ke dalam tasnya lagi.

"Tapi..gue rasa nggak penting. Yang terpenting adalah portal itu"




"Apa kalian sudah selesai?" Pak Jeff tiba tiba datang ke ruangan. Dia masuk membawa nampan dan menutup pintunya kembali.

Dia tersenyum simpul saat melihat salah satu laki laki yang kini bersama ketiga siswanya.
















Hello again!

Pfftttt, maaf kalau part ini pendek dan ga dapet feel nya sama sekali. I'm so sad too...!

Jangan berfikir jika saya ngegantungin cerita lagi, hehehe hahaa huhuu

Apasi gaje :)

But, tenang aja kok. Saya double up kali ini...!

Yeyy!

Yuk cek part selanjutnya...

Santai...kita seru seruan sampai akhir...!

Makasih buat yang baca dengan tulus, vote dan komen juga.

❝ɢʜᴏꜱᴛ ᴘᴏʀᴛᴀʟ❞ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang