ENAM

243 145 145
                                    


Happy Reading

.
.
.
.

"Luna!! Lun!!! Lo dimana? jawab Lun!!!" Efal meneriaki nama Luna, matanya menyusuri sudut sudut jurang yang begitu gelap. Disisinya Anna tak berhenti menangis berharap Luna menjawab atau mengeluarkan suara sedikitpun.

"Kalian? Kenapa? Ada masalah?"
Terdengar suara yang tak asing dari arah belakang, berharap dia bisa menolong dan menemukan Luna.

"Lo? T-tolong! To..long in Lu..na!" Anna berbicara sambil menangis. Suaranya kecil, dan pemuda itu tak mendengarnya.

"Sorry, temen gue..Luna. Dia terpental ke jurang, dari tadi gue manggil dia tapi nggak ada jawaban, lo bisa bantu nggak Ken? Senter gue mati dan gue nggak ada tali" Jelas Efal. Ya..pemuda itu Kenzo, salah satu anggota terpercaya dan anggota bertahan kelas Bravery.

"Oke oke, gue ada tali juga senter..kalian tenang ya, kita cari Luna sama sama"

-----

Kini Kenzo sedang menyiapkan tali agar bisa turun ke bawah mencari Luna, di bantu dengan Efal. Anna juga mencoba menyalakan senter mereka dengan baterai.

"kelompok lo mana?" Efal dari tadi memang melihat Kenzo sendirian, tak ada Arka maupun Fanya. Apa dia tertinggal?.

"Gue terpisah sama mereka, gue salah jalan. Tadi aja gue nggak sengaja denger lo teriak teriak, yaudah gue samperin kali aja bisa bantu" Jelas nya.

"Lo..baik juga ternyata, beda sama anggota Bravery lainnya yang nggak pernah kenal sama pertolongan" Efal memberikan senyum simpul pada Kenzo.


"Satu lagi, gue mau sombong sedikit..gue kelas atas, lo harus lebih sopan sama gue haha" Mereka berdua tertawa bersamaan.

"Oke udah siap, senter nya juga..ayo kita turun ke bawah" Ajak Efal.

"Nggak, kalian nggak usah turun. Gue aja, lagian jurang juga cukup curam, kalian disini pastiin talinya aman, nurut sama gue! Jangan ngebantah kalo pengen gue tolongin!" Kenzo menalikan talinya di pinggang erat. Lalu turun ke jurang secara perlahan, Efal dan Anna membantu mengulurkan tali sedikit demi sedikit dan memberikan cahaya senter dari atas.

"Hati hati, ntar lo jatuh gue ogah nolongin!!!" Teriak Efal dari atas, Kenzo hanya ber Oh saja.

Bugh!
Pukulan keras mendarat di lengan Efal, siapa lagi kalau bukan Anna yang melakukannya.
"Ekor gajah!! Malu maluin lo!!"

"Canda doang kali, sakit nih!" Efal menggerutu sambil mengelus area pukulan Anna tadi.

Di bawah, dalam jurang yang curam, Kenzo memandangi sekelilingnya. Hanya berjarak beberapa senti dia menemukan bagian dari almamater Stras Highschool, dan juga ada, kaki?

"Wih, ngeri banget.." Kenzo bergidik ngeri, lalu menghampiri 'kaki' itu. "Masa kaki doang sih?" Sambung nya.

"Dia? Luna?" Akhirnya..Kenzo berhasil menemukan Luna.

"T-tolong.."

Kenzo bisa mendengar rintihan Luna meski tak begitu jelas.
Dia meraih tangan Luna agar tetap dalam pelukannya, lalu dia menyelipkan rambut luna yg menghalangi wajahnya, memastikan bahwa gadis yang dalam pelukannya kini tak terluka, walaupun ada luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.

"Fal! Tarik fal!" Kenzo memegangi tali itu erat, tangan kirinya lagi untuk mendekap luna erat agar tak jatuh.

Di atas, Efal mulai memastikan tali yang dikaitkan di bagian akar pohon besar benar benar kuat, lalu mulai menarik Kenzo dibantu dengan Anna.

❝ɢʜᴏꜱᴛ ᴘᴏʀᴛᴀʟ❞ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang