ENAM BELAS

88 53 40
                                    


Vote ya..
Jangan lupa komen juga:)
---------

"Luna!"

Anna terpaksa mendobrak pintu kamar mandi, namun tidak ada siapapun. Dia mencoba untuk berpikir positif, mungkin saja Luna sudah bangun sejak pagi tadi dan keluar mencari udara segar. Tunggu, mungkin sudah bersama Efal di sekolah.

Anna bersiap siap untuk pergi ke sekolahnya. Memasukkan beberapa buku, memakai almamaternya, menyisir rambut, lalu berangkat.

Sungguh, perasaannya tidak enak. Sedari pagi tadi masih memikirkan Luna, meski dirinya beranggapan positif pun.

Ini masih pagi, hanya ada beberapa siswa saja yang sudah keluar dari asrama. Anna berjalan dengan tergesa gesa menuju kelasnya, berharap Luna ada dan melakukan kegiatan rutinnya, ya---membaca buku, apalagi.

"Loh, kok nggak ada sih"

Anna kesal sendiri, begitu sampai di kelas. Tak ada siapapun, seperti tak berpenghuni.
Pagi - pagi begini, sudah dibuat kesal dan bingung oleh Luna. Dimana perempuan itu?.

Anna tersentak, bagaimana tidak. Tiba tiba saja seseorang mengagetkannya dari belakang. Dengan menepuk pundaknya.

"Arggh! Apaan sih Ef--- L, lo? Sorry Ken, gue kira si ekor gajah"

Anna terkejut untuk kedua kalinya, dia pikir Efal yang datang, tapi bukan...Itu Kenzo, temannya di kelas yang baru atau bisa saja dia salah satu lawan kelompoknya.

"Santai aja, lo ngapain disini sendiri? Tumben" sosok lelaki itu berjalan menuju tempat duduknya lalu meletakkan tas nya.

"Gue nyari Luna sama Efal, gue kira mereka berangkat lebih awal"

"Oh, si cungut itu ya. Dia di kantin"

Cungut? Mungkin itu sebutan untuk Efal. Tidak mungkin untuk Luna.

"Ah, kalau gitu gue permisi dulu. Thanks Ken!" Dia berlari keluar menuju ke kantin tanpa meletakkan tas nya terlebih dahulu.

Anna, gadis itu tiba di kantin. Dia menyusuri beberapa bangku yang telah ditempati oleh beberapa siswa.

Tepat, pandangannya terkunci pada Efal.

"Dor!"

"Akhh, uhuk uhuk"

Demi apa, Anna tidak tahu jika Efal sedang melahap Hamburger.

"Oops, sorry".

Anna segera mengambil minuman untuk Efal, dan lelaki itu menerima, bgaimana tidak?.

"Lo?! Ishh! Apa - apaan sih, Lampir!!" kesalnya. Ya, lalu melahap kembali hamburger nya.

"Ck, kan udah minta maaf" Anna berdecak pelan. "Lo habis tujuh piring?" dia terkejut melihat jejeran piring dihadapannya.

"hehe, iya. Empat piring dengan delapan roti isi, dan tiga piring dengan tiga hamburger. Oh ya, satu gelas susu, dan..teh. Dan...mana adiknya Efran?"

"Loh? Gue kira dia---"

"Pesen dulu hamburgernya Ann, enak..menu baru. Ada promo juga nih!" potong Efal.

"Stop fal, tunggu---gue kira Luna sama lo tadi! Dari pagi udah nggak ada aja tuh anak, tumben kan? Tadi, di kelas juga nggak ada sih"

Efak mengacuhkan Anna, dia menghabiskan makanannya dulu lalu meneguk teh nya.

"Kita cari Luna yuk! Perasaan gue nggak tenang dari tadi pagi!"

"Y, ya lo nggak sarapan dulu nih, masih ada promo loh"

"ih, Efal!! Ayo! Makanan mulu lo ah" Anna menarik tangan Efal, mengajaknya pergi mencari Luna.

❝ɢʜᴏꜱᴛ ᴘᴏʀᴛᴀʟ❞ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang