SEPULUH

209 110 150
                                    

Happy Reading guyss!! Kalo ada typo langsung komen aja.
Vote! Komen juga!

.
.
.

"Kalau kamu bener kak Efran, kenapa kamu hilang gitu aja? Aku nggak pernah tau apa masalah kamu" Luna masih menyimpan keraguan meski kedua sahabatnya percaya bahwa pemuda yang kini dihadapanya adalah kakaknya, Efran.

"Oke, gue jelasin dari pertama. Tapi sebelum gue bilang selesai, nggak ada yang boleh motong ceritanya. Paham?".

Mereka bertiga mengangguk, bersiap siap untuk mendengarkan.

"gue kabur karena Tuan Ivor. Kenapa? Karena dia bersekongkol dengan iblis di dalam portal dan gue dulu menjadi target utamanya setelah mama, mama sama papa tertarik oleh medan portal secara paksa, gue satu satunya keluarga yang tertua apalagi dalam diri gue ada aura hitam dari iblis, kalian tau sendiri kan, jika ada orang yang memiliki aura hitam mereka akan ditarik ke dalam portal. Gue kabur ke hutan setelah mendengar Tuan Ivor berbicara dengan makhluk hitam, mereka bicara tentang gue, dan yang gue dengar..gue sama La adalah sisa dari keluarga alterio, keluarga yang terkenal di Strasbourg. Makhluk itu bilang kalau Tuan Ivor berhasil menyingkirkan keluarga Alterio yang tersisa maka semua kembali normal. Menurut gue sih nggak masuk akal, huhh cape juga, selesai..sambung besok aja ya" Panjang lebar dia menjelaskan tanpa jeda.
Kedua matanya kembali menatap Luna.

"Apa?" siapa yang tak risih mendapat tatapan dari orang yang menurutnya asing.

"Kamu punya aura hitam La, setelah kejadian di labirin..arwah itu menyerang kamu hingga terpental ke jurang. Dia memberikan aura hitam pada tubuh kamu La. Tapi kamu tenang aja, nggak ada yang tau kok" Ucapanya memberikan rasa kaget dan takut di dalam batin Luna.

Luna bersumpah kalau orang itu bohong, dia akan marah dan mencabik cabiknya hingga tak tersisa karena telah membuat Luna ketakutan.

"Nggak masuk akal, cerita kamu macam dongeng tau nggak?" Tegas Luna.

"Udah dong Lun. Oh ya jadi bagaimana lo bisa hidup di hutan?" Kini giliran Efal yang bertanya.

"Gue hidup karena makan dan minum" Jawaban yang tepat, tapi tak ada di pikiran Efal.

"Yaelah. Gue juga tau. Terus lo hidup sama siapa? Lo dapat makanan apa dihutan emang? Ranting sama air sungai?".

"Gue masak batu!" sedikit jeda "Ya, nggak lah! Gue hidup sama kakek di hutan, gue nggak tau siapa dia tapi dia baik dan menghidupi gue. Gue rasa dia penyihir atau ilmuwan, soalnya banyak ramuan ramuan yang dia buat, dia juga menyimpan banyak buku mantra. Tapi sayang, dia udah pergi saat gue umur lima belas tahun. Setelah itu gue hidup sendiri, keluar masuk kota sama hutan buat nyari makanan yang layak. Sebelum dia meninggal, dia pernah bilang lima tahun setelah nya bakal ada kejadian lagi di Strasbourg, tepatnya tahun ini".

Mereka bertiga kaget dengan kalimat terakhir yang di ucapkan pemuda itu. Kejadian apa yang dia maksud tahun ini.

"M-Maksud kamu? Kejadian apa?" tanya Luna.

Pemuda itu bangkit dari duduknya dan kembali menceritakan sesuatu.

"Kejadian yang sama disetiap tahunnya, kalian pasti tau setiap tahun portal itu mengeluarkan aura yang kejam dan bengis untuk mencari mangsa. Tapi kata kakek tahun ini adalah puncak dari semua yang telah terjadi. Tepat dimana bulan purnama nanti, hantu dari portal keluar mencari mangsa, tak hanya itu..mereka akan menguasai jiwa penduduk di kota tua ini. Sebelum kejadian itu, kita harus menutup ketiga portal nya".

"Artinya semua akan berakhir, purnama akan datang tepat di pertengahan bulan ini. Tepatnya dua minggu lagi" Balas Luna.

"Bener! Dan gue boleh minta tolong nggak sama kalian?" Tak lama, Efal, Luna dan Anna mendekat pada pemuda itu.

❝ɢʜᴏꜱᴛ ᴘᴏʀᴛᴀʟ❞ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang