LIMA

284 161 158
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

.
.
.
.
"Eh, napas dulu ngapa?" Efal tertawa melihat nafas Anna yang tak beraturan setelah bercicit seperti burung.

Luna meraba raba udara di ambang pintu labirin, karena biasanya ada sesuatu yang menutup jalan tapi tak terlihat.
"Udah, ayo kita masuk" ajaknya setelah memastikan tidak ada penghalang apapun untuk memasuki lorong labirin.

Setelah beberapa langkah ada dua jalan yang terlihat sama, tapi pasti jalan keluarnya berbeda. Mereka diam sejenak lalu sesuatu terjadi.

"Eh, fal liontin kamu bercahaya!!"

Ucapan Luna sontak membuat Efal terkejut karena melihat liontin di depan dadanya bercahaya lagi. "Apa mungkin ini petunjuk, tapi gue nggak paham".

"Mungkin liontin ini bisa ngebantu kita buat milih jalan yang tepat, coba lo jalan ke situ tuh fal..liontinnya bersinar atau nggak?" Usul Anna sambil menunjuk salah satu arah jalan.

"Terus?"

"Kalo liontin itu bersinar artinya jalan itu tepat, kalo nggak..coba lo ke jalan yang satu nya lagi"

"Oke oke"

Efal mendekati salah satu jalan, tak jauh di belakang ada Luna dan Anna yang masih menunggu jawaban Efal. Liontin yang bersinar itu seketika padam saat Efal telah ada ditengah salah satu jalan tersebut. Dia menggindikan bahu diikuti alunan tangan tanda tak tau. Lalu Luna mengarahkan agar Mengambil jalan ke dua.

Tak lama lagi liontin itu kembali bercahaya, raut muka Efal seketika berubah, perasaannya juga lega..dia membalikkan badan dan mengisyaratkan agar kedua sahabatnya mengikutinya melewati jalan itu sekarang.


---
"gue nemu kantong serbuk nya!!" Anna mengambil sebuah kantong yang tersangkut agak tinggi di dinding labirin, dia meraihnya dengan satu lompatan kuat. Lalu..
"Yeah! Berhasil!!" Anna senang dan tersenyum lebar.

"Good job Anna, sekarang tinggal dua kantong serbuk lagi,,let's go!!" Efal memuji Anna dengan susulan tepuk tangan ringan lalu kembali menelusuri lorong labirin.

Suasana kembali dihiasi dengan angin sedikit kencang dan dingin, membuat ketiganya tak berhenti menggosokan kedua telapak tangannya. Di bumbuhi dengan suara burung gagak yang amat keras, mungkin tak jauh dari tempat dimana mereka berjalan.

"Gue merinding" Ucap Anna, mencoba membuka pembicaraan agar suasana tak terlalu tegang.

"Gue tau maksud lo lampir!! Jadi jangan nambah nakut nakutin!" Sahut Efal dengan nada sedikit keras.

❝ɢʜᴏꜱᴛ ᴘᴏʀᴛᴀʟ❞ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang