"Ka..Kau pasti bercanda kan?" Hinata masih tidak bisa menerima kalau pemuda pirang ini adalah salah satu murid di kelas ini.
Seringaian masih terpampang rapi di wajah tannya, pemuda pirang itu hanya mengendikkan bahunya sekilas.
"Buktinya tempat dudukku ada disana" ujarnya singkat seraya menunjuk tempat duduknya dan berjalan kesana.
'Tenang Hinata, Kau tidak boleh bersikap seperti ini. Seorang guru tidak boleh seenaknya meneriaki muridnya!' batin gadis indigo itu berusaha menenangkan kembali jantung dan napasnya yang naik turun tadi.
Perlahan ia menghembuskan napasnya pelan, mencoba melupakan dulu tentang kejadian tadi pagi. Mengesampingkan urusan pribadinya dan mementingkan urusan para muridnya sekarang. Dan ketika akhirnya ia dapat menenangkan pikirannya..
"Baiklah kalau begitu, akan Sensei absen satu persatu. Jika Sensei memanggil nama kalian, harap angkat tangan." Ucapnya mencoba mengalihkan perhatian.
Dapat ia lihat pemuda pirang yang kini duduk di bangku paling belakang itu menaikkan alisnya bingung, dan entah kenapa hatinya merasa menang!
...
Seorang gadis berambut merah muda mendekatinya dan memberinya sebuah kertas, yang baru ia ketahui adalah nama-nama murid yang ada di sini.
Mata lavendernya menelusuri setiap nama disana, "Baiklah akan Sensei panggil dari pertama yaitu.."
"Akimichi Chouji."
Seorang pemuda berbadan besar yang tengah membawa sebuah makanan, mengangkat tangan.
"Oke, selanjutnya Sakura Haruno."
Kali ini gadis merah muda yang tadi memberikan kertas ini padanya mengangkat tangan.
"Sasuke Uchiha."
"Hn." Seorang pemuda berambut raven yang sepertinya tidak ada niat untuk tertawa sedikit pun mengangkat tangannya sekilas.
"Shikamaru Nara."
"..." tidak ada yang mengangkat tangan.
"Shikamaru Nara, Apa Shikamaru ada!" gadis indigo itu kembali memanggil nama itu, sampai...
Bletak! Suara pukulan kecil terdengar dari bangku kanan, terlihat seorang gadis berambut pirang pony tail memukul teman di sampingnya itu.
"Shika bangun, Hinata-sensei memanggil namamu!" teriak gadis itu.
Sedangkan pemuda yang tadi dipukul olehnya itu segera bangun dari tidurnya, mengangkat tangannya malas sambil menguap lebar. Hinata sedikt sweatdrop melihat tingkah semua murid-murid yang akan diajarnya ini.
"Ino Yamanaka."
Kali ini gadis pirang yang tadi membangunkan teman disampingnya itu yang mengangkat tangan dengan semangat.
"Saya Sensei!" serunya.
Perkenalan masih berlanjut, dimulai dari, Aburame Shino, Rock Lee, Akasuna Sasori, Sai, Deidara, Konan,Yahiko, Suigetsu, Karin, Tayuya, dan yang lainnya.
"..."
"Dan selanjutnya.."
DEG, Hati Hinata serasa mencelos ketika melihat nama yang tertera di kertas itu. Mata kembali terbelalak lebar, Ia mencoba menggeleng-gelengkan kepalanya. Berharap kalau yang ia lihat kini adalah salah.
"Namikaze Naruto.." gumamnya tanpa sadar.
"Ha'i!"
Pemuda pirang yang dulu ia anggap sebagai adik kecilnya, adik kecil yang polos, baik hati, lembut, polos, baik hati.. #kata-kata itu terus terngiang-ngiang di pikiran Hinata. Dan sekarang entah kenapa malah berubah menjadi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love Him
RomanceKembali Ke Konoha ternyata tidak seberuntung pikiran Hinata, bekerja di sebagai Guru di Konoha. Pertama bekerja disana, menangkap basah seorang murid bermata Saphire yang sedang membolos, dan harus kehilangan hal yang berharga baginya. Lengkap sudah...