Help me?!

956 64 1
                                    

"Sebaiknya aku lewat jalan lain saja." Gumam Hinata kembali, setelah melihat kedekatan Naruto dengan Shion, gadis itu seolah-olah tidak ingin menganggu kedua orang itu. Jadi daripada terjadi salah paham, lebih baik dia mencari jalan lain saja

Ia segera berbalik dari tempat itu dan memilih memutar jalan saja, tapi belum sempat ia berbalik. Buku yang ada di pelukannya sedari tadi tiba-tiba saja terjatuh, entah karena tangannya yang licin atau gemetar. Yang penting gara-gara bukunya yang terjatuh itu, Naruto langsung saja berjalan menuju arah suara tadi.

"Tunggu sebentar, Shion-sensei." Ujar Naruto ketika mendengar suara buku terjatuh.

Dan untuk Hinata..

'Kyaa! Aku harus segera pergi dari sini, kalau Naruto tahu aku ada disini sejak tadi. Bisa-bisa dia memikirkan sesuatu yang tidak-tidak!' pekiknya dalam hati, dengan secepat kilat. Gadis indigo itu segera mengambil bukunya kembali, dan untunglah ternyata kecepatan mengambil bukunya itu lebih cepat dari pada langkah kaki Naruto, jadi..

'Arigatou Kami-sama'batin Hinata tenang, dengan cepat ia kembali berbalik dan benar-benar berlari meninggalkan tempat itu. Tanpa memeriksa terlebih dahulu apakah ada lagi barangnya yang terjatuh

POV NARUTO

Begitu pemuda pirang itu menengok ke tikungan jalan tadi, alisnya berkerut bingung.

"Tadi sepertinya aku yakin mendengar suara disini.." gumamnya. Sampai...

"..."

'Apa ini?' Mata Saphirenya tak sengaja melihat sebuah pembatas buku yang terjatuh disana, sepertinya milik orang yang menjatuhkan buku tadi?

"..." pikiran pemuda pirang itu masih melayang-layang, ketika..

"Ada apa Naruto-kun?" tanya Shion, gadis pirang itu jadi penasaran dengan gerak-gerik muridnya itu. Dan ikut menyusulnya.

Naruto menggeleng kecil, "Tidak apa-apa kok, Shion-sensei. Kalau begitu aku pulang dulu ya" ucapnya dan dengan segera berpamitan pada Senseinya itu sebelum semua teman-teman menunggunya di gerbang, tapi..

Grep, sebuah tangan menghentikan gerakannya. Pemuda pirang itu langsung menoleh ke belakang kembali.

"Shion-sensei..."

"A..ano, Naruto-kun.." mata Saphire Naruto yang melihat gerak-gerik Senseinya itu yang menurutnya aneh, hanya bisa terdiam.

"Ada apa Sensei??" tanya pemuda itu lagi.

"E..eto, karena kita sudah bertemu disini, Apa kau mau mau makan siang bersama Sensei sekarang?" ujar gadis pirang itu.

Naruto tentu saja kaget dengan permintaan gadis pirang di depannya itu, tapi karena dia sudah punya urusan untuk hari ini..

Dengan sedikit menggaruk-garukkan kepalanya yang sebenarnya tidak gatal, Naruto mengeluarkan senyum rubahnya. "Gomenne Sensei Hari ini aku dan temanku ingin pergi ke rumah Hinata-sensei" jawabnya singkat.

"Ke rumah Hinata?" Shion sedikit kecewa dengan penolakan muridnya itu,

"Iya, sekali lagi Gomenne Sensei Kalau Sensei mau besok sepertinya aku tidak ada acara jadi mungkin bisa makan siang bersama." Ujarnya begitu melihat raut wajah Senseinya berubah.

Shion yang mendengar itu entah kenapa langsung mengadahkan wajahnya dan menatap murid pirangnya itu. "Benarkah?" tanya gadis itu kembali.

Naruto mengangguk kecil, "Kalau begitu aku pergi dulu Sensei!" ucapnya untuk yang kedua kalinya,

"Oke!"

...

"Kenapa Naruto-kun ingin pergi kerumah Hinata?" gumam Shion tanpa sadar begitu bayangan Naruto sudah tak terlihat lagi.

Can I Love HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang