This Feeling

707 49 1
                                    

Mendengar suara Gaara memanggil nama Shion juga, tentu membuat Naruto dan Hinata sontak melihat pemuda merah itu bersamaan.

Sedangkan gadis pirang pucat yang menghentikan pertengkaran kedua pemuda di depannya tadi langsung berjalan menghampiri mereka.

"Ga..Gaara-kun, Kau mengenal Shion-chan?" tanya Hinata.

Pemuda merah itu mengangguk kecil, "Ya, Shion dulu adalah teman satu kuliahku ketika berada di Suna." Jelasnya,

"Gaara, tak kusangka bisa bertemu denganmu disini!" seru gadis pirang itu, senyum lebar terlihat di wajah cantiknya, Shion memilih duduk di samping Gaara.

Mata gadis itu langsung saja menoleh kearah Naruto, Ia sedikit terkejut ketika selesai menghubungi salah satu temannya, dan begitu masuk kembali ke restaurant. Gadis itu tidak menemukan Naruto di kursinya,

"Kenapa kau pindah kemari Naruto-kun, bukannya tadi kita duduk disana?" tanyanya bingung.

Naruto yang mendengar itu merasa sedikit malu, pemuda pirang itu menggaruk-garuk pipinya yang tidak gatal. Masa dia harus menjawab kalau ingin menghalangi Hinata berdekatan dengan Gaara. Tidak mungkin kan?!

"..." seakan-akan masih menunggu jawaban Naruto, Shion tak henti-hentinya menatap manik Saphire muridnya itu. Sampai..

"E..eto..tadi kurasa tempat duduk kita kurang nyaman Sensei, jadi kupikir lebih baik pindah kesini.." jelasnya sambil tak lupa menunjukkan cengiran rubahnya.

"Benarkah?" tanyanya kembali.

"I..iya, Gomen membuatmu bingung Sensei"

Shion merasa tidak enak kalau menganggu momen berdua antara kedua temannya itu, eh tunggu dulu..momen berdua..

'Tunggu dulu.."

Gadis pirang pucat itu bagaikan menyadari sesuatu dan tanpa aba-aba lagi ia terpekik kecil..

"Eh?! Jangan-jangan kalian berdua?" ujarnya tak percaya.

Gaara segera mengerti maksud teman lamanya ini, dan mengangguk sambil menggenggam tangan Hinata yang berada di atas meja, kemudian mengecupnya sekilas.

"Kau tahu saja, Shion" jawab pemuda merah itu seraya tersenyum tipis.

Wajah Hinata merona menerima perlakuan tiba-tiba dari Gaara, gadis ini hanya bisa menundukkan kepalanya menahan malu. Tanpa menyadari sedikit pun tatapan tak suka yang Naruto lemparkan pada pemuda panda di depannya sekarang itu.

"Kyaa! Gomen dari tadi aku tidak sadar-sadar juga!" pekik Shion kembali.

"Ternyata dunia itu benar-benar sempit, sekarang saja aku bisa melihat sahabat baruku berpacaran dengan sahabat lamaku" lanjutnya senang, senyum di wajahnya seakan-akan tidak mau menghilang.

Hinata masih tertunduk malu,

"Ah! Naruto-kun, lebih baik kita segera pergi dari tempat ini. meja kita yang tadi sepertinya masih belum ada yang menduduki" ujar gadis pirang itu kembali, seraya mengamit lengan kekar Naruto untuk segera beranjak dari tempat duduknya.

Naruto berniat untuk menolak perkataan Senseinya itu, mata Saphirenya sekilas beradu pandang dengan pemuda merah di depannya. Senyum kemenangan terlihat samar di wajah tampannya.

"Ta..tapi Sensei"

"Naruto-kun, kau tidak berniat untuk mengacaukan acara makan siang Gaara dan Hinata?" tanya Shion, dan tentu saja jawaban yang akan Naruto katakan adalah 'YA', tapi yang kini ia katakan hanya..

"Itu.."

"Nah, Ayo!" sebelum pemuda pirang itu sempat menjawab pertanyaan Senseinya itu, Shion langsung menarik tangannya menjauh dari tempat Hinata dan Gaara.

Can I Love HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang