You Makes Me Angry!

1.1K 90 1
                                    

'Kaasan, Tousan, Apa salahku sampai-sampai harus di kerjai oleh muridku sendiri!' batin Hinata. Merutuk kelakuan murid pirang yang tidak ia ketahui namanya itu. Dan sekarang gadis indigo itu hanya bisa membeku di depan gerbang, melihat kepergian pemuda itu, sampai..

"Kembali kau dasar anak nakal!" suara teriakan tepat di sampingnya membuat Hinata terlonjak kaget. Menyadarkan gadis itu dari lamunannya tadi.

"A..Ano.." Hinata berusaha melupakan semua kejadian tadi, dan berharap semoga saja Sensei di sampingnya ini tidak melihat ciuman itu!

Seakan baru menyadari kehadiran seseorang di sampingnya, Sensei itu langsung menoleh kearah Hinata, laki-laki dengan garis luka di wajahnya.

"Ah, Gomen! Kau harus melihat kejadian tadi~" ujar laki-laki itu.

"I..iya tidak apa-apa," gadis indigo itu sedikit membungkukkan badannya, berusaha mengenalkan dirinya.

"Saya Sensei baru di Konoha Gakuen, Hinata Hyuga." lanjutnya.

"Oh! Kau yang akan menggantikan tugas Kurenai-sensei menjadi wali kelas XII-C-2?" pertanyaan laki-laki itu malah membuat Hinata makin bingung.

'Hee? Sejak kapan aku melamar menjadi wali kelas?' batinnya.

Jadi jawaban yang bisa ia berikan sekarang hanyalah anggukan kecil kepalanya, "I..iya."

"Baiklah, daripada kita berdiri di sini. Lebih baik sekarang kita masuk dulu." Ujar laki-laki itu kembali.

"Oh iya, Nama saya Iruka Umino. Salam kenal Hinata-sensei." lanjut laki-laki aka Iruka pada Hinata seraya tersenyum kecil.

"Iya salam kenal juga Iruka-sensei" melihat perilaku Iruka, gadis indigo itu tebak kalau sifat laki-laki ini benar-benar baik hati. Padahal dari kemarin ia terus membayangkan seberapa killernya para Sensei disini, dan untunglah itu hanya pikirannya saja

"..."

"Dan untuk kejadian tadi."

Deg, hati Hinata serasa mencelos mendengar ucapan Iruka, 'Jangan-jangan tadi Iruka-sensei melihatnya!' pekik gadis itu dalam hati.

"I..iya!" ujar Hinata tak bisa menahan gugupnya.

"Anak itu memang selalu menjahili semua Sensei perempuan baru disini, jadi kau tak usah khawatir." Lanjutnya.

"E..ehh! Me..menjahili..semuanya?!" pekik Hinata tak percaya, jadi pemuda pirang yang mengambil ciuman pertamanya itu sudah sering mencium semua Sensei baru di sekolah ini! Perempatan kecil mulai terlihat di kening gadis indigo itu, sekarang dia benar-benar kesal!

"Iya," jawab Iruka dan kembali berjalan memasuki sekolah, diiikuti dengan Hinata di belakangnya yang masih memasang tampang kesal.

'Aku tidak ingin bertemu dengan murid itu lagi!' batinnya.

Lorong sekolah

Dan sepanjang Hinata berjalan menuju ruang guru, kepalanya masih memikirkan murid pirang itu. Bahkan kaki gadis itu sampai menghentak-hentak kesal. Sampai..

"..."

Grek, Iruka yang berjalan di depannya berbelok dan segera membuka sebuah pintu yang bertuliskan Ruang Guru. Ternyata dia sudah sampai~

"Nah ayo masuk." Ujar laki-laki itu, menyentakkan pikiran Hinata dari pemuda pirang itu.

Gadis itu hanya bisa mengangguk kecil.

______________________________

Begitu Hinata dan Iruka memasuki ruangan itu, dirinya sudah disambut baik oleh semua Sensei disitu, membuatnya kembali mendesah lega.

Can I Love HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang