MALAM TERAKHIR

185 28 1
                                    


"Kau tau, setelah semua ini selesai
Kita tetaplah sahabat. Berjanjilah pada semua hati,
Jangan pernah merubah pemiliknya dan berjanji juga pada otak,
Jangan pernah melupakan bahwa pemiliknya punya
Sahabat."
✨🥀

Ruang seni

"Sudah jam berapa sekarang Rif'at ?" (Tanya Arini).

"17.48. Arini, oh iyya lebih baik kita istirahat dulu, ini juga sudah masuk waktu shalat Maghrib."

"Baiklah aku akan izin dulu pada kak Ira"

"Baiklah, (jawab Rif'at pada Arini, sembari menatap punggung Arini yang sudah mulai menjauh darinya).

"Gadis yang ceria dan bisa di andalkan, tapi tetap saja dia adalah sahabatku."(lirih Rif'at).

"Kak Ira, Kami telah selesai latihan dan sudah menguasainya, sekarang bisakah kita istirahat ? Karena sebentar lagi akan di laksanakan sholat Maghrib."

"Baiklah kalau begitu Arini, kembali lah ke aula utama dan istirahatlah dulu, lalu siap-siap sholat Maghrib yahh, jangan Terlalu gugup. Kamu adalah gadis yang ceria, jika mau gugup maka setiap orang yang melihat mu akan mengetahui kendalamu. Maka tersenyumlah, setidaknya teman-teman mu mengandalkan dirimu. Jadi semangat !!" (Ucap kak Ira dengan senyuman yang menghangatkan berusaha menyemangati Arini yang sudah sangat gugup).

"Terima kasih kak Ira, kak Ira sudah sangat baik dengan Arini, padahal Arini sudah merepotkan kak Ira. Maafkan Arini kak."
"Heyy, kamu tidak menyusahkan sama sekali, bahkan aku bersyukur bisa kenal dengan kalian. Kalian sangat ramah bahkan di antara kelompok lain, hanya kelompok kalian yang selalu menyita perhatian karena kalian saling melengkapi satu sama lain, tidak seperti kelompok lain yang bertahan dengan egonya masing-masing. Jadi jangan gugup dan ke Aula utama lah sekarang dengan semua anggota kelompokmu.

Aula utama

Akhirnya sholat Maghrib dan isya pun telah di laksanakan, begitupun dengan tadarusan bersama. Semua kelompok pun kebali berkumpul dengan busananya masing-masing.
Selesai berganti pakaian kelompok Kepompong pun kembali berkumpul lalu dengan pakaian senada berwarna biru putih. Mereka menyita perhatian setiap mata ketika mereka serentak berjalan menuju ke lapangan tempat pentas seni akan di laksanakan.

"Asyifah aku sangat gugup sekarang." (Ucap Arini memegang tangan Asyifah menyalurkan rasa takutnya).

"Arini jika kamu gugup maka apankabar dengan kami para anggota mu. Jangan gugup beri senyuman yang terindah dan hadapi bersama-sama."(dengan senyuman yang meyakinkan)

"Baiklah ayo mulai semuanya malam ini" (ucap Arini dengan senyuman yang mulai menghiasi wajahnya).

Akhirnya acarapun telah di buka oleh ketua panitia yang tidak lain adalah Kak Arham. Dan dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim acara betul-betul telah di buka.

Akhirnya kelompok Arini akan tampil dengan urutan pertama yang membuat Arini tercenung.

"Baiklah teman-teman aku tau kalian gugup, begitupun dengan aku. Tapi tidak masalah kita berikan yang terbaik dan jangan lupakan senyuman yang manis harus selalu terpancar. Janji ??" (Ucap Arini yang menyemangati teman-temannya).

"Janjii Kepompong... (Ucap mereka semangat dan kompak selalu. Tak lupa dengan tawa mereka yang selalu menyita perhatian setiap mata).

"Manis sekali Arini ketika tersenyum"

"Itu Arinikan ? Adiknya kak Arham ?"

"Tidak jauh beda dengan kakaknya, dia sangat cantik"

"Masya Allah"

"maka Nikmat tuhan mu yang manakah yang engkau dustakan"

Kurang lebih begitulah lirih pembicaraan setiap santriwan yang melihat Arini.

Kembali lagi ke panggung pentas seni.
Setelah pembacaan ayat suci Al-Quran.

Maka kita sambut penampilan pertama dari Kelompok Kepompong yang akan menampilkan Musikalisasi puisi dan di ketuai oleh Ananda Nahdah Arini. Di persilahkan naik ke atas panggung.

Mereka pun tersenyum lalu mengambil perlengkapannya. Rif'at bermain gitar bersama dengan Nasrum, harmonika di mainkan oleh Dira dan Fathiyyah. Tak lupa sang pembawa puisi yaitu Arini, Asyifah,dan Rakha.

Mereka pun berjalan dan ketika sampai di samping panggung pentas, mereka membentuk lingkaran dan bersorak mengucapkan"Bismillahirrahmanirrahim Kami kelompok kepompong pasti bisa" lalu mereka semua tersenyum yang membuat setiap mata yang melihat terpesona dan memberikan tepuk tangan.

Mereka pun naik ke atas panggung dan mengambil posisi masing-masing. Dan tidak lupa sang pembaca puisi membuka dengan salam secara bersamaan.

Petikan gitar dari Rif'at dan Nasrum sudah mulai terdengar di susul oleh suara harmonika yang lembut.

Sahabat ...
Tidak banyak pinta ku ,
Hanya terdiam, terpaku pada keadaan yang sulit
Hanya duduk termenung pada kegundahan hati
Hanya perih yang kau sembunyikan dalam diam
Bicaralah, kita adalah sahabat.
Jika bahagia datang pada garis takdir mu
Jika duka merambat masuk pada hidupmu
Jika sulit memaksa untuk masuk dalam hidupmu
Jika kekurangan menghampiri mu
Tenanglah, selalu ada kami di sisimu
Perusahaan betul adanya pada diri manusia
Tapi ku titipkan pesan pada hati, jangan berubah pada kami
Dan salam pada otak, jangan lupa bahwa kamu punya sahabat.
Salam sahabat kepompong.
Suatu hal indah tidak muncul dengan sendirinya tanpa melalui usaha, dan itu akan ku kulalui bersama sahabat ku. Kepompong .

Vote and follow guyss,
Tag sahabat kalian terserah dimana, karena yang penting adalah dimana-mana hatiku senang.yang jelas jangan di hati mantan 🤣
Happy reading guys

Cinta di langit pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang