"Bang An sama bang Dro, nanti Rea pulangnya sama Lisa ya!" izin Rea pada kedua abang kembarnya.
An untuk Andrick dan Dro untuk Andro jika digabungkan akan menjadi AnDro. Rea memanggil mereka seperti itu dengan alasan kedua nama abang abangnya ini terlalu merepotkan.
Saat ini mereka mengendarai mobil yang dikemudikan oleh Andrick, Andrick lebih pendiam dari pada Andro namun dia sangat perhatian.
"Emangnya mau kemana?" Tanya Andro abang keduanya. Abang yang paling peka menurut Rea.
Rea mengeluarkan cengirannya "Mau jalan jalan doang kok, gak jauh kok."
"Kan bisa sama abang dek." ucap Andro.
"Toko buku doang kok, please!" rayu Rea mengeluarkan muka terimutnya dengan tangan didepan dada.
Andro hanya mampu mengeluarkan nafas kesal. Selalu kalah bila gadis didepannya ini mengeluarkan wajah seperti panda kelaparan.
"Oke," putus Andro.
"Yes!" seru Rea senang.
"Inget waktu!" Ingat Andrick setelah dari tadi diam fokus kedepan.
"Ay ay Capten." Hormat Rea ala tentara, membuat kedua kakaknya terkekeh geli.
*
Koridor sekolah itu tampak mulai ramai dengan para murid.
"Hai Re, bang Andro, bang Rick!" sapa Lisa yang kebetulan berpapasan dengan Rea dan kedua kakak kembarnya.
"Hai lis!"
Andro dan Andrick hanya mengangguk singkat.
"Re kekelas sekarang?" ucap Lisa.
"Oke, ayo!" ucap Rea "Duluan ya bang," Rea melambaikan tangan kepada kedua kakaknya, di balas anggukan singkat kembali.
"Woi tungguin!" Ucap seseorang dikejauhan dengan suara keras, yang kemudian menyusul Rea dan Lisa.
"Untung gendang telinga gue masih utuh." ucap Rea sambil mengelus dadanya.
Lisa menyerit bingung "lo bilang gendang telinga, tapi yang di elus dada Re." gemasnya ingin menenggelamkan Real ke danau Toba.
"Hehe.. lupa." ucap Rea dengan cengiran khasnya.
"Ayo, keburu masuk tuh pak Dafa."
"Tungguin elah, gue baru sampe." ucap Hyelza ngos ngosan.
"Tumben kesiangan?" tanya Rea.
"Abis nonton sama Sepupu gue, sampe jam 2 jadi gini." jawab Hyelza.
Kedua gadis itu hanya menggelengkan kepala melihat kebiasaan salah satu temannya yang hobi nonton drakor itu.
.
."Kantin kuy!" ajak Lisa pada kedua sahabatnya, saat waktu istirahat telah menjemput.
"Ayo!" balas Hyelza.
KAMU SEDANG MEMBACA
REKA [TAMAT] Revisi
Non-Fiction(Romance+Fiction) Sebuah liontin pemberian sang bunda, mampu membuat kehidupan Vinnerea berubah membingungkan. . . Dari kandasnya hubungan dengan kekasih? Sampai teror sebuah pesan rahasia? Menjadikan sebuah pertanyaan tanpa jawaban. Akankah pertany...