Bagian 9: Justis

203 38 4
                                    

Voment🌟💬
.

Suasana kelas yang tadinya terdengar gaduh, sekarang nampak sunyi dengan masuknya seorang guru laki laki yang meiliki paras agak India

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
Suasana kelas yang tadinya terdengar gaduh, sekarang nampak sunyi dengan masuknya seorang guru laki laki yang meiliki paras agak India.

Pak Dafha

Nama guru yang memiliki kulit coklat hidung bangir dengan tubuh tinggi tegap dan senyum semanis coklat khas negara Sahru Khan itu sering kali membuat siswi dan guru perempuan baper. Namun, jangan kalian kira dia ramah sayangnya, kalian benar dia sangat ramah, tapi kalian harus patah hati karna dia sudah beristri.

Tapi, bukan itu yang menjadi sorotan utamanya. Melainkan seorang pemuda berseragam sama dengan mereka, tepat berada dibelakang sang guru. Memiliki paras yang tak jauh beda dengan para Most Wanted sekolah.

Seketika para siswi saling berbisik dengan mata berbinar menatap pemuda tersebut. Kelas yang tadinya sunyi menjadi gaduh kembali.

"Pagi semua!" ucap Pak Dafha.

"Hari ini kita kedatangan teman baru, silahkan perkenalkan dirimu! Dimohon tidak untuk berisik!" lanjutnya.

"Kenalin nama gue Justis Albiniar, pidah dari Malaysia dua hari yang lalu." ucap pemuda bernama Justis itu dengan cuek.

"Ada pertanyaan?" tanya Pak Dafha.

Sebagian besar siswi antusias mengangkat tangannya. Tapi sebelum para siswi itu bertanya, Justis sudah mengangkat tangannya duluan, dan berucap, "Maaf, gak ada jawaban."

"Yahhh." keluh sebagian siswi.

"Kamu duduk disamping Hyelza, Hyelza angkat tangan kamu!" titah pak Dafha.

"Tapi kursi sebelah saya udah ada yang isi pak," ucap Hyelza.

"Dion kan?" Hyelza mengangguk.

"Dion sakit, Justis duduk disitu. Dion pindah bila sudah masuk." ucap Pak Dafha

"Lah kok, tapi Pak.." ucapan bingung Hyelza terhenti melihat Pak Dafha menggelngkan kepalanya dangan tatapan peringatan.

Hyelza hanya bisa menghela nafas pasrah, melihat Justis sudah duduk manis dikursi yang berada tepat disampingnya.

Lisa yang melihat Justis didepannya hanya memberi tatapan malas pada pemuda itu, yang melayangkan senyum kecil padanya.

Mama sih. Batinya menggerutu.

Sedangkan Rea hanya menatap bingung Justis yang tersenyum manis padanya. Seakan Justis makhluk aneh, Rea memilih mengabaikannya dan fokus pada penjelasan Pak Dafha.

"Untuk saat ini kita cukupkan sampai disini, untuk materi yang kalian tulis akan saya jelaskan minggu depan. Ada pertanyaan?" tanya Pak Dafha saat pembelajaran berakhir.

"Tidak, Pak."

Para siswa langsung bertebaran keluar kelas, setelah Pak Dafha tak terlihat dipintu.

REKA [TAMAT] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang