River ingin memulai berbicara. Tapi dia merasa kikuk. Dia berjalan mendekati Claudia. Namun Claudia mengangkat tangan, mengisyaratkan agar River berhenti dan jangan mendekatinya.
"Jangan sentuh aku." Ucapnya dingin.
River sedikit terkejut dengan nada ucapan Claudia. Kemudian gadis itu lari ke kamarnya. Mengunci pintu itu rapat. River hanya diam mematung. Besok adalah hari sidang perceraiannya. Apa River akan kehilangan gadis itu lagi?
River melihat ke atas meja. Ada kertas yang bertuliskan surat perceraian di atasnya. Surat itu sudah di tanda tangani Claudia. Tinggal tanda tangannya yang kurang. Di situ sudah ada pena. River mengambil kertas itu. Membawanya ke kamar. Tanpa menandatangani kertas itu. Sekarang di pikirannya adalah dia mencintai Claudia.
Dia mengukir tanda tangannya di atas kertas itu. Dia sudah memikirkan harus apa dia besok. Selamanya Claudia adalah miliknya. Perkataan Faren sekarang sudah menyadarkannya sepenuhnya. Dia yakin, tidak ada yang bisa merebut Claudia darinya.
----
Veno menggenggam tangan Claudia, menuntunnya duduk di hadapan hakim adil. Tinggal menunggu River datang. Claudia berkeringat dingin karena gugup. Lama mereka menunggu River datang. Pria itu sama sekali tak berniat untuk menghadiri sidang itu. Sekarang pun dia sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan lamban. Dalam pikirannya, dia tidak ingin menjauh dari gadis itu. Apa yang harus ia lakukan sekarang?
Tak lama pun, River datang sedang langkah berat. Orang tua Claudia menatapnya penuh benci dan amarah. Tapi River membalas menatap dengan penyesalannya. Dia duduk di samping Claudia, berhadapan dengan hakim.
"Baiklah, kedua belah pihak sudah hadir. Sidang di mulai." Ucapnya tegas.
Hakim itu menanyakan hal-hal kepada mereka berdua. River hanya menjawab dengan malas. Sampai akhirnya saat hakim itu meminta surat perceraian untuk bukti lebih lanjut, River berdiri dari duduknya.
"Aku ingin berbicara sebentar." Ucapnya mantap.
Dia mengeluarkan kertas perceraian itu. Surat yang sudah di tanda tanganinya dan Claudia. Lalu hakim itu menyuruhnya ke depan untuk memeberi surat itu tapi River menolak. Dengan yakin, perlahan-lahan, dai merobek kertas itu. Membuat semua orang yang hadir memandangnya heran. Potongan kecil kertas itu berjatuhan ke lantai. River melihat semua orang yang ada di dalam ruangan.
"Aku tidak akan menceraikan Claudia! Aku tidak akan merelakannya pergi! Sampai kapan pun dia adalah milikku! Kalian dengar, hanya milikku! Tidak ada perceraian!" Teriaknya lalu pergi keluar ruangan.
Air mata Claudia menetes, berjatuhan satu-persatu. Dia tidak tahu kenapa dia menangis. Sedih karena River tidak menceraikannya atau bahagia karena River mengatakan kalau Claudia adalah miliknya. Veno menghampiri Claudia, memeluk gadis itu. Dalam hati nya dia tetap tidak akan putus asa membuat River dan Claudia berpisah.
Orang tua Claudia hanya terdiam bingung. Sedangkan orang tua River merenung, mencoba mencerna perkataan anaknya barusan dan malam tadi itu. Apakah benar River sudah berubah? Benarkah River mencintai Claudia? Lalu bagaimana dengan Veno? Pria itu tidak akan menyerah mendapati Claudia lagi.
River melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia sudah melakukan hal yang memang harus ia lakukan. Sampai kapan pun dia tidak akan pernah melepas Claudia. Demi Tuhan dia hanya mencintai gadis itu. Dia memberhentikan mobilnya di depan sebuah bar. Mungkin dengan minum dia akan tenang. Lalu apa yang selanjutnya harus dia lakukan?
You came out of nowhere
Stealing my heart and brain
Flaming my every cell
You make me feel myself
Oh, oh, oh, oh, oh, oh-oh-oh
Oh, oh, oh, oh, oh, oh-oh-oh
Will you stand in this land?
Will you stand in this land forever?
Across the time and space
A never-ending dance
A blooming and a trance
You make me feel my soul
There's no more loneliness
Only sparkles and sweat
There's no more single fate
You make me feel myself
Oh, oh, oh, oh, oh, oh-oh-oh
Oh, oh, oh, oh, oh, oh-oh-oh
Will you stand in this land?
Will you stand in this land forever?
"My body is like a lightning rod
Capsize me and douse me in your bay
A shiver of want, always
When you are on the tip of my tongue
In the back of your parked car
I could build a fort
And play all day
Between your lips and mine
Let's stay here forever"Oh, oh, oh, oh, oh, oh-oh-oh
Oh, oh, oh, oh, oh, oh-oh-oh
Will you stand in this land?
Will you stand in this land forever?
KAMU SEDANG MEMBACA
Claudia Lewis
RomanceBenci dan cinta, berpadu menjadi dendam. Dendam yang selalu membuat Claudia sakit. Tidak ada kata kasihan dari River, suaminya. Lalu bagaimana dengan Veno? Pria yang selalu ada untuk Claudia? Apa Claudia akan memilih Veno? Atau jangan-jangan River?