Dua orang pria, yang satu berumur 29 tahun dan yang satunya masih berumur 3 tahun. Mengendap-endap seperti maling. Matahari sebentar lagi akan muncul di atas permukaan dan menyinari kamar besar itu. Seorang wanita yang sedang tertidur pulas dengan perut yang sedikit membuncit. Kedua pria tadi menutup pintu kamar perlahan. Si pria dewasa mengajak si pria kecil menghitung sampai tiga dan...
"HAPPY BIRTHDAY! THIS SURPRISE!" Teriak mereka berbarengan.
Claudia terlonjak dengan panik langsung duduk dan menatap kedua pria di hadapannya yang sedang memegang kue ulang tahun. Sedangkan si kecil meniup trompet dengan susah. Claudia menghela nafasnya. Lalu tersenyum.
"Kalian ini membuat ku kaget saja. Ku kira ada apa."
River mendekati Claudia dan mencium kening wanita itu lama. Anak mereka, Rio, merengek ingin di cium daddy nya juga. Claudia dan River tertawa. River mengangkat tubuh anaknya dan mendudukkannya di tempat tidur. Kemudian Claudia dan River mencium pipi Rio. Claudia di kiri dan River di kanan.
Senyum Rio mengembang. Dia pun mencium perut mommy nya.
"Rio udah nggak sabar mau ketemu adik perempuan Rio. Mommy, daddy, kapan adik Rio lahir?" Tanyanya polos.
Claudia tersenyum, mengusap kepala anaknya. "Nanti ya, empat bulan lagi kok. Di dalam sini adik Rio juga pasti nggak sabar lagi mau ketemu sama kakaknya." Jawab Claudia.
Rio berteriak hore dengan senang. Kemudian River menyuruh Claudia untuk meniup lilin. Rio yang ikutan heboh pun ingin memoto orang tua nya. Saat Rio sudah menghitung untuk memoto, River langsung mengecup bibir Claudia.
"Astaga, River!" Teriaknya kesal.
"Morning kiss, baby." Dia menyengir lalu mencium perut Claudia dengan lembut. Claudia mengusap kepala suaminya.
"Mommy sama daddy romantis banget deh. Rio juga mau kayak begitu nanti sama istri Rio."
Claudia dan River sedikit kaget mendengar kalimat Rio.
"Darimana dia belajar kalimat dewasa itu?" Hardik Claudia menatap River menyelidiki.
"Siapa lagi pria yang ada di rumah ini, sayang." Jawab River dengan tawanya.
Claudia mencubit pinggang pria itu gemas.
"Kamu ini! Rio kan masih kecil." Cemberut Claudia.
"Eh, jangan marah dong sayang." River menarik dagu istrinya.
"Apa?" Tantang Claudia kesal.
"Rio, anak daddy yang paling keren. Kamu mau adik kamu cepat lahir kan?" Tanya River pada Rio tanpa melepas tatapannya dari mata Claudia.
"Tentu, dad." Jawab Rio senang.
"Kalau begitu. Tutup matamu sampai daddy bilang buka, oke?"
"Baik, dad."
Dengan cepat River menekan bibir istrinya. Melumat bibir sexy itu dengan lembut. Claudia yang kaget hanya bisa membalas ciuman panas suami nya. Ciuman itu membuat Claudia hampir kehabisan nafas. Dia mencubit pinggang River. Ciuman mereka langsung di lepas River yang mengaduh.
"Aw, sayang kasar banget sih."
"Aku sesak nafas, River!"
River terkekeh dan menyuruh Rio yang masih menutup mata dan membelakangi mereka untuk membuka matanya.
"Sekarang ayo kita potong kue nya!" Ajak River lalu memotong kue.
Pagi itu mereka habiskan untuk merayakan ulang tahun Claudia yang ke 28 di kamar. Tawa kebahagiaan itu menggema di dalam kamar. Jika ada orang yang melihatnya pasti lah mereka akan mengira keluarga kecil itu adalah keluarga yang paling bahagia.
Segala sesuatu yang berawal buruk belum tentu berakhir buruk juga. Begitu halnya dengan hubungan River dan Claudia yang di awali dendam tapi berakhir dengan cinta. Selamanya mereka akan bersama. Saling mengasihi dan mempercayai.
Happiness Of Claudia Lewis
I've heard about this frog
It's very tiny frog
But its also very special
You can only find it in the jungle
So far away from you/me
But if you find it
And if you touch it
Your world can change forever
If you touch her skin
You can feel your body changing
And your vision also!
Blue becomes red, and red becomes blue
And your mummy, suddenly becomes your daddy
And everything looks like a giant cupcake
And you keep laughing, and laughing, and laughing
Nothing is quite the same really
And after you finish laughing
It's time to turn into a frog yourself
Its very funny to be a frog
You can dive into the water
And cross the rivers, and the oceans
And you can jump all the time, and everywhere
Do you wanna play with me?
We can be a whole group of friends
A whole group of frogs
Jumping into the streets
Jumping into the planets
Climbing buildings
Swimming in the lakes, and in the bathtubs
We would be hundreds, thousands, millions
The biggest group of friends the world has ever seen
Jumping and laughing... forever
It would be great, right?
----
Yea ending. Voting nya dong? Mana sih readers nih? Kasihan banget dah sama saya.
Voting crta ku yang lain dong readers. masa Claudia aja?
Nih yang baru ada Lately Love. Dikit banget readers sma voting nya.
Dukung aku terus ya ^^ biar makin semangat bikin ceritanya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Claudia Lewis
RomanceBenci dan cinta, berpadu menjadi dendam. Dendam yang selalu membuat Claudia sakit. Tidak ada kata kasihan dari River, suaminya. Lalu bagaimana dengan Veno? Pria yang selalu ada untuk Claudia? Apa Claudia akan memilih Veno? Atau jangan-jangan River?