two

563 44 7
                                    

Mampus. Gue telat beneran. Kalo nekat masuk udah pasti dihukum.

Gue ngintip dari luar gerbang. Disana udah banyak anggota osis dan anak-anak yang udah baris rapi menghadap ke arah depan. Tapi ada sekitar 4 atau 5 anak yg pakai pakaian sama seperti gue berdiri disebelah anggota osis. Gue yakin mereka yang berdiri di sebelah osis, telat dateng.

Gue bayangin kalo berdiri di sana, dan ditatap oleh banyak pasang mata. Idihh. Gamau lah. Apalagi kalau sampai ditatap Hito, Harga diri gue jatuh lagi nanti. Mau ditaruh di mana ini muka gue yang secantik Rose blackpink.

"WOYYY!!!" Tiba-tiba ada orang yg teriak di telinga gue.

"KAGET ANJJ-" Gue refleks bales teriak. Sumpah kaget banget anju. Gimana gak kaget coba, kalo Disaat gue pertimbangin mau masuk ke dalam apa milih pulang  aja. Tiba-tiba ada orang teriak gak tau dateng nya kapan, Munculnya dari mana? Kek jailangkung. Bangsat.

Untung dia langsung bekap mulut gue kalo gak, mungkin anggota osis didalam pada keluar.
Dia langsung narik gue ke semak semak.

"Lho shoaopa seh anjjeeerjs?" Gue ngomong gak jelas karna mulut gue di bekap pake tangannya. Gue coba lepasin tangannya, Tapi susah.

"Diem dulu bego, ada satpam yang mau kesini!" Dia bisik ke telinga gue. Gue ngedengus, kesel. Tapi gue otomatis Diem takut ketauan satpam.

"Huh! Untung itu satpam gak jadi kesini." Ucapnya sambil lepas tangannya dari mulut gue.

"Hah. Sesek njir," gue ambil udara banyak banyak.

"Diem! Jangan berisik napa sih!?"

"Sapa juga. Kenal juga enggak!"

"Oo kode nih minta kenalan? Oke, kenalin nama gue Alvarez Farizi." Dia ngulurin tangan kanan nya untuk dijabat tapi gak gue anggap ada dan ngedipin mata sebelahnya, ngegoda.

"SKSD!" Balas gue datar hendak berdiri tapi ditahan Varez.

"Bentar dong maniez, jangan buru-buru. Lo belum nyebutin nama lo kan?" bisa gue tafsir, dia buaya darat.

"Alea Purnama. Gak seneng ketemu sama lo." Jawab gue akhirnya, pingin cepat cepat selesai urusan sama cowok aneh didepan gue ini.

"Wahhh, baru pertama kali loh ada cewek yang gak suka ketemu gue." Ucap Varez sambil ketawa.

Gue mutar bola mata malas, "Ya adalah. Emang lo siapa bisa disukai di semua tempat?"

"Alvarez Farizi," dia jawab sambil masang wajah polosnya yang pingin gue hajar.

"Serah lo anjing!" Umpat gue kasar, jalan kedepan buat masuk kedalam sekolah. Pilihan terakhir gue.

"Btw, lo kenapa? Telat?" Tanya Varez yang tiba-tiba udah ada disamping gue.

"Hmm. Lo juga?" Gue perhatiin pakaiannya dari atas kebawah, emang dia pakai pakaian yang sama kayak gue dan anak-anak lain yang lagi mos didalam.

"Yoi. Gue juga telat." Ujarnya sambil benerin jambul. Gue hanya ber-oh ria. Habis itu kita Diem.

"Eh, Varez. Nanti kita alasannya apa?" Dia berhenti jalan, terus nengok ke gue.

"Bangun telat." Dia ngejawab enteng.

"Itu terlalu klise. Apa gitu yang anti mainstream kek." Gue sebel banget. Kog bisa dia sesantay itu.

"Bilang aja kalo kita tadi nabrak kucing dijalan, terus kita kubur takut pamali." Dia terkekeh karna ucapannya sendiri. Gue berfikir, apanya yang lucu?

"Serius gue anjing,"

"Mau dong diseriusin Neng Lea." Goda Varez yang buat gue elus dada.

Astagfirullah, sabar lea sabar. Ini masih hari pertama masuk, Belum aja hari selanjutnya bakalan gue tendang itu mulut.

💩

HALOHAAA!!!

Kependekan ya ceritanya? Maaf yaa. Lagi males ngetik soalnya. Huhuu😭

Jangan lupa VOMENT GAESSS!!!!!

ABSURD WOMAN! (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang