fifteen

221 24 1
                                    

"WOY! GENTA BERANTEM SAMA KELAS SEBELAH!" Teriak bambang dipintu kelas yang berhasil membuat anak anak mengalihkan perhatiannya.

Varez berlari keluar menyusul bambang yang udah berlalu lebih dulu diikuti Hito, Fauzan, Vigo, didit, zayn, Rizky dan Gibran. Mungkin yang lainnya udah ada di tkp atau malah ada dikantin? Mengingat ini masih jam istirahat.

"Itu yang dimaksud bambang, genta temen kita?" Tanya Mega yang mendapat timpukan buku dari bita. Mega meringis pelan.

"Iyalah dodol! Lo pikir ada nama genta lain disekolah kita selain dia?!" Balas fani emosi. Diva mengelus pundaknya pelan, menyuruh bersabar.

Mega yang dimarahi nyengir nggak bersalah.

"Udah dong jangan bertengkar. Ayok kita liat orang berantem." Ajak Nilam menengahi pertengkaran mereka.

"Skuy lah. Gue suka keributan." Jawab gue santai.

"Dasar temen laknat." Cibir beti, gue nyengir.

"Aku nggak ikut kalian ya, aku takut liat orang berantem." Kata diva. Saat kita mau keluar kelas.

"Dasar orang kalem," Cibir gue pelan, yang dapat didengar Nilam.

"Heh! Kalau ngomong. Kasian tau, mereka gak bisa lihat orang berantem." Ini niatnya ngehina apa membela?

"Iya gapapa takutnya kalian pingsan kalau liat gituan." Gue ngakak denger jawaban dari mega yang kelewat polos.

"Hehehe, maaf ya aku gabisa ikut." Sumpah ya, mau nggak ikut nonton orang gelud aja mesti minta maaf.

"Santai aja kali." Jawab sifa sinis, yang dari tadi Diem.

Diva balas senyum, "kalian hati-hati ya, takutnya kena jotos." Gue hela nafas pelan. Ini terlalu berlebihan.

"Iyaiyaiya. Nanti keburu habis acara gelud nya. Ayok dong. Nggak sabar nih gue!" Ucap ambar tidak sabar narik tangan gue.

"Gue sama diba gak ikut ya. Nemenin Diva. Kasian dia sendirian." Kata sindy yang mendapat acungan jempol dari beti, mewakili kami.

----

"Misi misi misi..." Nilam mencari celah untuk gue dan ambar agar bisa melihat didepan. Btw, kita ber 9 tadi pencar agar tidak keliatan bergerombol.

"Wihhh, rame juga. Udah kayak pameran." Decak kagum gue melihat banyak anak-anak yang menonton. Gue heran, ini guru guru pada kemana kok gaada yang bubarin?

"Untung masih ada tempat didepan. Kita bisa bikin vlog deh." Ucap ambar girang.

"Gila sih keadaan kayak gini kalian mau masukin ke youtube." Gue dan ambar nggak membalas ucapan Nilam, membuat dia merenggut.

"Cepet, mana hp lo?" Tanya gue ke ambar.

"Nih, kita buat nanti kayak ada sesi wawancaranya gitu. Gue dan Nilam nanti yang jawab. Nilam, lo harus bantu kita!" Gue ngangguk ngerti, Nilam berdecak meskipun begitu dia tetap mau.

Siapa coba yang gak mau masuk vlog terkenal kita? Wkwk.

Fyi, gue dan ambar punya akun youtube buat nge reaction boy band kpop Kalau lagi come back dan buat bikin vlog anak-anak satu kelas. Gue yang ngerekam dan Nilam yang menjelaskan. Kadang kita juga tukeran tugas.

"Hallo kembali lagi dengan EABAR channel, jangan lupa like komen and subscribe! Gue, ambar dan Nilam bakalan ngevlog yang pasti bakalan seru! Iya nggak guys?" Gue buka awal ngeflog dengan suara pelan, sengaja. karena takut menjadi pusat perhatian. Kan malu.

"Oiya dong yang pasti!"

"Tonton sampai habis pokoknya!"

"Baiklah baiklah kita lihat yang ada didepan guys! Ada yang bertengkar. Ini masalahnya apaan sih?" Gue alihin kameranya ke belakang dan mulai berlagak nggak tau apa-apa.

"Oh ini tadi bertengkar gara gara masalah cewek gaes. Ada yang bilang kalau pacar genta, temen kita yang ganteng itu loh tau kan? Tau lah pasti. Pacarnya ditikung kelas sebelah dan genta gak terima. Jadi ya bertengkar gini." Jelas ambar panjang lebar yang diangguki Nilam. Gue manggut manggut mengerti.

"Okeoke. Makasih penjelasannya. Kita lihat apa yang dilakukan mereka ya guys! Enjoy!" Ucap gue mengakhiri sesi wawancara lebar.

Gue kembali vokus melihat mereka bertengkar dari layar kamera hp ambar. Penonton Tidak ada yang bersuara dari tadi termasuk gue, ambar dan Nilam. Kecuali mereka yang lagi bertengkar didepan.

Genta mencoba memukul anak kelas sebelah yang gue ketahui namanya Arif tapi dihalangi Varez dan anak anak lain.

"UDAH DONG BANGSAT!" Teriak Varez marah.

"BIARIN GUE LAMPIASKAN KEMARAHAN GUE DULU ANJING!" genta bala teriak yang membuat anak anak disuruh mundur sama Varez.

Gue yakin, pasti setelah ini fans Varez semakin bertambah.

"Lihat, itu semua vans nya Varez guys. Kalau kalian pacaran sama Varez, harus berani hadapi mereka dulu." Gue edarin kamera ke anak-anak yang lagi memfoto bahkan men video Varez secara terang terangan.

Genta dan arif kembali adu jotos yang membuat gue meringis dalam hati, kasian.

Nilam mengalihkan kamera yang gue pegang ke wajahnya, "Wah, kayaknya mulai seru nih gaes!" Celutuk Nilam saat Nana pemeran utama yang diperebutkan para cogan datang.

Gue kembali mengalihkan kamera kedepan, "Liat deh guys, pemeran cewek nya datang. Bakalan gimana nih mereka? Simak ya, terus komen dibawah. kita bakalan ngadain give away! Pemenang kita ambil dari komen yang paling gokil! Komen segokil gokilnya yaaa!" Nilam dan Ambar kompak menginjak kaki gue barengan mendengar kata 'kita bakalan ngadain give away' gue meringis. Sialan.

Gue kembali memfokuskan camera kedepan.

"Kalian kenapa sih harus bertengkar kayak gini! Malu maluin tau gak?!" Teriak nana.

"Maksud lo apa selingkuh dibelakang gue, apalagi sama bajingan itu!?" Genta balas  teriak. Sumpah ya, nanti kalau gue punya pacar gak bakalan kayak mereka kalau bertengkar. Malu maluin.

"APA MAKSUT LO BILANG GUE BAJINGAN ANJING!?" Teriak arif marah.

"EMANG BENER KAN LO BAJINGAN!" Siswa siswi yang semula hening mulai riuh.

"STOP GENTA! LO TUH SALAH PAHAM!" Teriak nana lagi, frustasi.

"APANYA YANG SALAH PAHAM! GUE BENER BENER LIAT DEN-" Teriakan Genta terhenti.

Gue bingung ini kenapa kepala gue pusing dan kemana hp ambar yang tadi gue pegang?

"ALEA!!!!"

Sebelum semuanya gelap gue denger teriakan Varez manggil nama gue keras.

Gue kenapa?

💩

ABSURD WOMAN! (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang