eighteen

232 27 5
                                    

"Gimana gimana? Enak nggak dirawat seminggu dirumah sakit ruangan vvip?" Tanya Didit saat jam istirahat.

Dengan santainya Nilam noyor kepala didit, "goblog kok dipelihara."

"Sialan, cewek apa cowok sih?" Ucap didit kesal kepalanya ditoyor.

"Yang lo liat lah. Mata tuh dipake. Bukan cuma dijadiin pajangan doang." Didit mendengus, memilih diam. Tidak membalas ucapan Nilam, karna udah dipastikan dia akan kalah.

Gue, ambar, adiba, Aldo, bambang, Regan, Genta, zayn, hito, bita, dan fauzan yang melihat kejadian tersebut sontak tertawa. Kecuali Varez. Dari tadi pandangannya datar tak terbaca. Gue memilih mengacuhkannya, takutnya dia keinget kejadian gue dijadiin babu.

"Gue serius nanya nih, soalnya gue gak pernah dirawat diruangan vvip," ucap didit sedih. Sialan, gue pingin ngakak sekarang.

"HAHAHAHA TOLOL ANJING!" bambang tertawa ngakak sampai guling guling, kami semua jadi ikutan ketawa, tak terkecuali Varez. Meskipun hanya senyum tipis.

Gue berdehem sebelum bersuara, "Lo mau dirawat dirumah sakit ruang vvip?" Didit mengangguk cepat.

"Lam, sikat." Nilam yang mengerti kode gue menggulung lengan seragamnya keatas dan langsung memelintir lengan didit kebelakang, tanpa aba aba.

Didit terpekik, "Heh lepasin anjing!"

"Lo kan mau dirawat diruang vvip, harus dibikin sakit dulu dong." Kata Nilam sambil terus memelintir lengan didit.

"AYO LAM! JANGAN KASIH KENDOR!" Teriak Zayn mengompori.

"TERUS EONIIE! GO! GO! GO!" ambar ikutan teriak dengan bahasa campurannnya.

"AKU SUKA KERIBUTAN! LANJUTKAN BAKATMU NAK!"

"BENTAR BENTAR GUE SG IN DULU. JANGAN BERHENTI!" Sindy datang dengan kamera ditangannya.

Nilam semakin mengencangkan gerakannya membuat didit meringis, "AWWWWWWW! DASAR CEWEK TITISAN DEMIT GUE SUMPAHIN LO GABISA NIKAHIN COWOK SELAIN GUE!"

Kami semua tergelak mendengar penuturan didit.

"HEH SIALAN! MAU GUE PATAHIN SEKALIAN TANGAN LO?!"  Balas Nilam tidak terima.

"ENGGAK DEH ENGGAK! GUE JUGA GAMAU! MANGKANYA LEPASIN DONG BABI! NYERAH GUE!" Putus didit kalah. Gimana nggak kalah? Atlet taekwondo go internasional VS si cungkring. Jelas kalah.

"OHHHH TIDAK SEMUDAH ITU FERGUSO!" Nilam tetap tidak mau melepaskan penyiksaannya, membuat keadaan semakin ricuh.

Gue terkekeh mengedarkan pandangan dikelas yang sekarang anak anak udah pada balik dari kantin, membuat keadaan semakin ramai. Ada 2 orang yang menyita perhatian gue.

Adiba dan Varez.

Gue bisa lihat adiba yang menghadap Varez daripada melihat kegaduhan yang anak anak buat dan bicara yang tidak bisa gue denger karena jarak gue dengan tempat mereka jauh.

Varez mengusap rambut diba pelan meskipun tetap ada aura datarnya, diba tersenyum kemudian pergi keluar meninggalkan kelas.

Gue mengernyit, sejak kapan mereka dekat?

Gue menggeleng, kenapa gue pikirin? Kan Varez emang buaya.

Gue segera mengalihkan pandangan gugup saat mata Varez yang tajam bertubrukan dengan mata gue dan dia nunjukin smirknya.

Sialan, gue kepergok merhatiin dia.

💩

ABSURD WOMAN! (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang