-Part 15-

3.2K 378 35
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kami bertepuk tangan saat Ino mendapatkan skor tinggi dari suara emasnya.

Ino mengibas-ngibas kedua tangannya— mungkin karena panas— lalu duduk disebelahku sambil meneguk minumnya hingga tak tersisa. Bagaimana tidak, ia baru saja istirahat setelah nyanyi sebanyak lima lagu, Non stop.

"Sasuke belum datang, Sakura?" Tanya Ino padaku.

Aku mengedarkan pandanganku, ruangan ini cukup besar untuk delapan belas orang. Tapi tidak ada tanda-tanda kehadiran sosok Sasuke. "Sepertinya belum."

Kini musik dari stereo kembali mengalun pelan. Di tengah panggung, aku menemukan Naruto sedang memegang microphone. Kelihatannya ia akan bernyanyi. Aku menatap layar televisi didepan ku, Wherever You Are – One Ok Rock.

Wajah Naruto serius, dengan suara yang cukup bagus— maksudku bagus dalam artian dapat diterima oleh pendengaran— ia menatap lurus dengan menghayati lagu.

I'm telling you
I softly whisper
Tonight, tonight

Aku melihat Naruto melirik Hinata yang berada disudut panggung,

You are my angel...

Seisi ruangan bersorak. Tenten sesekali menyenggol Hinata yang sudah salah tingkah.

Si kuning itu sangat pandai menaklukan hati wanita. Bernyanyi lagu cinta sambil curi-curi pandang pada Hinata. Lihat, pipi Hinata bahkan sejak tadi tidak berubah. Merah merona.

Sial. Aku iri pada Hinata.

"Mereka kelihatan sudah bermain jauh, sudah berapa lama?" Tanya Ino berbisim padaku.

"Entahlah. Yang jelas, saat kami di New York mereka sudah tak terpisahkan lagi."

Semua kembali bertepuk tangan saat Naruto menyelesaikan lagunya. Sorak dan siulan tak pernah henti sampai skor Naruto keluar.

Empat puluh delapan—

Kami tertawa saat hasilnya keluar. Skor terendah sepanjang peserta yang bernyanyi tadi.

Naruto menggaruk tekuknya. Wajahnya merah karena malu, tapi tatapnya tak pernah lepas dari Hinata — Ya, ampun. Pipinya sudah seperti tomat—Kedua love bird ini mengubah suasana ruangan seperti taman bunga.

"Kiba akan menyanyikan lagu rock." Kata Ino menghentikan lamunanku.

"Oh, tidak. Aku harus menyelamatkan kupingku." Aku tidak menyukai lagu rock —apalagi bagian teriak-teriak yang dibuat sengaja aneh oleh Kiba saat menyanyikannya— ditambah yang bernyanyi suaranya lebih buruk dari pada Naruto. Aku harus kabur.

"Kau mau kemana, Sakura?"

"Toilet." Jawabku lalu meninggalkan Ino.

Selepas dari toilet, aku menemukan balkon di sudut ruangan. Saat aku menggeser kaca pintu, aku menemukan seorang pria berdiri tegap. Dia menoleh kearahku saat badanku sudah di ambang pintu.

Fight With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang