"Sebenernya dia manis, tapi dingin"
Berawal dari sebuah pertemuan yang tidak disengaja.
Jihyun seorang gadis kutu buku yang penuh dengan keceriaan dan canda tawa dipertemukan dengan sosok pria beraura dingin namun hatinya sangat lembut. Dialah Lee...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini Jihyun bangun lebih pagi dari biasanya. Hari ini Jihyun sudah masuk sekolah seperti biasa.
Dia turun menuju dapur dengan seragamnya yang sudah rapi. Jihyun terkejut dengan seseorang yang berdiri di dapur sedang memasak.
"M-mama?" panggilnya pelan.
Wanita itupun menoleh dan tersenyum pada Jihyun. Sontak membuat Jihyun tersenyum lebar dan berlari memeluk mamanya yang baru saja pulang dari bisnisnya di LA.
"Mama pulang kok ga bilang Jihyun atau bang Hyunjae sih? Kan nanti bisa kita jemput" Jihyun.
"Surprise emang boleh di kasih tau?" tanya mama.
"Ehehehe enggak ma" jawab Jihyun.
Mama Jihyun hanya membalas dengan senyuman melihat tingkah putri satu-satunya itu.
"Loh, Jihyun. Udah bangun" tanya seseorang dari arah lain.
"Hah papa?" kata Jihyun sedikit ragu. Pasalnya sejak Jihyun SMP papanya bekerja di luar negeri hingga bertahun-tahun. Sedangkan mamanya mengurus bisnis butik di LA selama dua tahun terakhir.
"Iya Jihyun ini papa" ucap papa.
"Hiks, papa kemana aja sih. Jihyun tunggu dari dulu kok ga pulang-pulang" ucap gadis itu sambil memeluk pria di hadapannya.
"Papa kerja nak, sekarang papa udah pulang kan" ucap papa. Jihyun hanya mengangguk menahan tangisnya.
"Udah ga usah nangis, tuh abang kamu dibangunin" ucap papa sembari tertawa.
"Hehhe siap pa!" Jihyun.
Pagi itu juga mereka sarapan bersama, sungguh Jihyun sangat merindukan momen ini. Terakhir kali ia makan bersama lengkap satu keluarga saat ia berusia tiga belas tahun sebelum papa nya pergi bekerja.
"Jihyun" panggil papa pada Jihyun
"Ya pa, kenapa" Jihyun.
"Papa mau ngomong sama kamu. Kami akan menjodohkan kamu" ucapan papa membuat Jihyun tersedak nasi yang dilahap nya. Jihyun benar-benar tak tahu harus bagaimana, apa mungkin orangtuanya pulang hanya karena ingin menjodohkannya atau alasan lain?
"Iya Jihyun papa tau cita-cita kamu. Tapi ini adalah janji Jihyun. Kalau kamu gak mau ya sudah terpaksa papa lakukan ini sama kamu" ucap papa sedikit tegas.
