Pagi ini badan Jihyun terasa berat. Perutnya perih dan semua badannya pegal-pegal. Jihyun melihat tanggalan, ia segera berlari ke kamar mandi.
Jihyun menuruni tangga perlahan sambil menahan rasa perih di perutnya. Seketika maniknya menangkap sosok laki-laki yang kini tengah duduk dengan Hyunjae. Siapa lagi kalau bukan Juyeon. Jihyun memutar bola matanya malas. Ia segera menuju ruang makan untuk mengisi perutnya.
06.35
"Jae, gue duluan" Juyeon.
"Yoi bro, jagain adek gue. Nyampek lecet eh ralat gapapa lecet kan lo calon tunangan nya hehhe" Hyunjae.
Plak
"Bacot!" Jihyun. Ia berjalan keluar rumah mendahului Juyeon.
"Lo pms ya? Gilak lo sakit anying!!!" Hyunjae. Juyeon yang melihat itu hanya tertawa.
"BODO AMAT" Jihyun.
====
Juyeon dan Jihyun sudah sampai di sekolahnya. Jihyun membuka seatbelt nya dan melihat ke arah jendela. Benar saja, sudah banyak siswa yang melihat ke arahnya, ralat ke arah Juyeon yang kini berjalan untuk membukakan pintu untuknya.
Jihyun benar-benar tidak menyukai hal ini. Ia bisa melakukannya sendiri. Tapi jika sudah berurusan dengan seorang Lee Juyeon, ia selalu kalah. Jadi, ia pasrah dengan perilaku Juyeon.
Di sepanjang koridor, Jihyun menjadi pusat perhatian dan perbincangan semua murid. Ia sudah mendapatkan hal itu sejak seminggu yang lalu. Siapa lagi penyebabnya kalau bukan Juyeon.
Jihyun memasuki kelasnya dan di sambut banyak pertanyaan dari Eunra. Jihyun mengabaikannya dan memilih membaca buku fisikanya.
"Selamat siang anak-anak. Dimohon untuk seluruh siswa kelas 12 untuk segera memasuki ruang aula. Karena akan ada latihan untuk kelulusan minggu depan. Terimakasih. "
Baru saja pengumuman itu diberikan seluruh siswa berteriak-teriak histeris. Mereka semua berhamburan keluar kelas.
📍Aula
Semua siswa kini tengah duduk rapi di aula. Beberapa guru berdiri di depan dan memberikan pengarahan. Setelah itu, mereka dipilih untuk memberikan penampilan untuk kelulusan. Jihyun dipilih untuk menampilkan sebuah lagu. Saat itu juga, beberapa siswa berlatih termasuk Jihyun.
Ia memutuskan menampilkan sebuah lagu sambil bermain piano. Banyak guru menyetujuinya. Dan meminta Jihyun untuk segera memberitahu lagu yang akan dibwakannya.
Kriinggg....
Bel pulang berbunyi. Jihyun masih sibuk mencari lagu yang pas untuk ia nyanyikan.
Tiba-tiba, sebuah tangan menyentuh pundaknya. Jihyun tersentak, ia mendongak dan mendapati seseorang berdiri di sampingnya.
"Chanhee, lo belum pulang?" Jihyun.
"Belum, gue gabut yaudah gue ke sini aja. Btw Hyun, lo masih nyari lagu? " Chanhee.
Jihyun hanya mengangguk. Pada akhirnya, Chanhee membantunya mencari lagu untuk Jihyun tampilkan besok. Terkadang Chanhee juga menyanyikan sedikit lirik supaya Jihyun tau sedikit tentang lagu itu.
"Jadi, lo milih mana?" Chanhee.
"Ost nya Extraordinary You aja deh, yang punya SKZ" Jihyun. Chanhee mengacungkan jempolnya. Kemudian mereka membereskan barang-barang mereka.
Baru saja Jihyun keluar dari kelasnya, sebuah panggilan telfon masuk. Ia melihat sekilas kontak itu dan mengangkatnya.
"Halo" Jihyun.
"Gue didepan"
Panggilan itu diputuskan sepihak. Jihyun menghela napas berat dan melanjutkan berjalan keluar sekolah.
"Masuk"
Jihyun membuka pintu mobil di depannya dan duduk disebelah kursi kemudi. Laki-laki yang lebih tua dua tahun darinya, mulai menjalankan mobilnya menjauhi sekolah.
Voment nyaa ★
KAMU SEDANG MEMBACA
sᴡᴇᴇᴛ ʙᴜᴛ ᴄᴏʟᴅ
Teen Fiction"Sebenernya dia manis, tapi dingin" Berawal dari sebuah pertemuan yang tidak disengaja. Jihyun seorang gadis kutu buku yang penuh dengan keceriaan dan canda tawa dipertemukan dengan sosok pria beraura dingin namun hatinya sangat lembut. Dialah Lee...