•••
"Vee-roo..?!" kata Sandra kaget
Vero menatap tajam menusuk manik mata Sandra, membuat Sandra merasakan ketakutan yang luar biasa
"Pergi." ucap Vero dingin
"Ta-pi Ver mere-"
"Gue bilang pergi" ucap Vero penuh penekanan
"Cabut guys!" ucap Sandra memberi perintah kepada teman - temannya
"Eh ada apa nih?! Kok kalian berdua bisa ber-urusan sama Sandra dkk?!" tanya Reno
"BUSET DAH. BENER BENER TUH NENEK LAMPIR CARI MASALAH TERUS" lanjut Dion
"Udah udah kita gapapa kok" kata Cherryn
"Btw thx u Ver" kata Cherryn tersenyum simpul kepada Vero, namun Vero acuhMelihat hal tersebut, hati Cherryn merasa tercubit kesekian kalinya sejak ia menganggumi Vero. Dion yang melihat hal tersebut pun langsung mencoba menenangkan Cherryn.
"Et dasar beruang kutub! Sabar ya Cher, Vero emang gitu orangnya. Mending sama gue" ledek Dion sembari mengedipkan matanya
"Lo si lama dateng bang! Jadi gue sama Cherryn yang kena kann?!" protes Vio kepada Reno
"Ya maap. Tadi kita cabut kelas jadi ga denger kalau udah bel istirahat hehe" jawab Reno sembari menunjukkan jemari tangan nya tanda damai
Mereka pun berpencar dan mulai memesan makanan untuk mereka makan. Cherry lun memutuskan untuk membeli sebungkus roti dan sekotak kopi susu, sebagai tanda terima kasih nya kepada Vero.
Saat Cherryn kembali dan hendak memberikan nya kepada Vero..
"Hmm, kak Vero ini sebagai ungkapan terima kasih yang tadi" ucap Cherryn sembari menjulurkan makanan nya
Vero hanya melirik kemudian pergi meninggalkan nya begitu saja. Kesekian kalinya, hati Cherryn terasa ter-iris melihat kelakuan Vero kepadanya.
Vio dan yang lainnya melihat hal itu pun tercengang. Sungguh! Vero tak punya hati!
"Sumpah! Gapunya hati ni orang. Seenggaknya diterima gitu, walaupun ga dimakan" celetuk Cherryn kesal
"Udah Cher siniin makanan nya nanti gue sama Reno yang kasih" ucap Dion
"Iya Cher, biasa Vero mah gengsi." lanjut Reno
Vio pun menyemangati Cherryn, ia tahu persis hati sahabatnya sedang tidak karuan sekarang ini. Mereka ber 4 pun segera berpencar. Cherryn dan Vio yang menuju kelas, Reno dan Dion yang entah menuju kemana.
•••
Vero the gank POV
"Woiii suami cimoy montok!" teriak Dion setelah sampai di rooftop sekolah
"Dicariin malah disini adanya" lanjut Reno berjalan menuju saung yang ada di rooftop tersebut
Vero pun menoleh acuh. Vero and the gank memang sering menghabiskan waktu bersama di rooftop ini. Terlebih lagi difasilitasi dengan adanya saung bambu dan beberapa tanaman yang menambah pemandangan yang asri dari atas gedung - gedung yang menjulang tinggi.
"Parah sih mennn. Ucapan terima kasih dari Cherryn kenapa ga lo terima? Nangis tuh anak orang!" kata Reno
"Tau lo! Udah nangis bombay tuh anak" kata Dion
Vero yang mendengar nama Cherryn pun menoleh dan berdiam, tidak tahu harus berbuat apa. Ia akui perbuatannya barusan sangat tidak sopan. Padahal orang tua Vero tidak pernah mengajari nya seperti itu.
"Bego" batin Vero mengatai dirinya sendiri sembari melihat gedung - gedung dari atas
"Kalau ga mau mah bilang keles! Biar gue yang makan mumpung laper nih" kata Dion hendak membuka bungkus roti tersebut
"Sini kopi susunya juga buat gue, ngantuk" pancing Reno
"Punya gue." kata Vero menoleh dan menatap tajam kedua sohib nya itu, kemudian mengambil pemberian Cherryn
Dion dan Reno yang melihat hal tersebut pun tertawa terpingkal - pingkal. Vero memang gengsi berat, pikir mereka.
"Tuh kan, babang Vero malu - malu tai aku tau kok" ledek Dion
"Tadi si buang muka ga diterima" lanjut Reno tertawa
Vero hanya mendengus kesal, puas sekali para sahabat nya menertawai nya
"Lusa gue pergi" kata Vero memulai pembicaraan
"HAH?!" tanya Dion dan Reno serentak
Reno pun segera mengambil gadget miliknya dan segera mengecek tanggal yang tertera hari ini. Reno memang sengaja tidak dikumpulkan kepada petugas hp, dengan alasan hp nya tertinggal dirumah, dasar!
"Gila cepet amat dah. Males gua ketemu orang petakilan elah" kata Dion malas
"Lo juga petakilan kutil badak!" kata Reno
"Secepat itu Ver? Padahal jelas - jelas tadi lo baru mau PDKT sama Cherryn tapi gatot ; gagal totall" kata Reno"Udah kesepakatan" kata Vero lagi
"HUAAAA MAMI PAPI DION MAU DITINGGAL VERO LAGI" kata Dion dramatis
"Berisik onta!" ucap Reno menendang tulang kering Dion
"Asu sakit" protes Dion
Selanjutnya, Vero mengambil pematik api dan menyulutkan rokok untuk dirinya. Juga Reno dan Dion yang tak mau kalah. Padahal mereka tau, ini tidak baik bagi Vero dan mereka semua apalagi tentang kesehatan.
•••
Hayooo gimana?
Next ya, jangan lupa vomment!Love.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venance
Teen FictionAda yang manis tapi bukan gula Ada yang hangat tapi bukan kopi Ada yang buat nyaman tapi bukan sofa Tapi lo, Cherryna Angelo Beatrix - Malvero -