•••
Gorden dan pintu balkon dibuka oleh seseorang yang tak lain Sinthia, membuat Vino merasakan silau nya cahaya matahari dari luar
"VERO BANGUN UDAH SIANG!!" teriaknya
"Hmm" gerang Vero
"Ayo bangun!! UDAH SIANG VERO! NANTI KAMU TELAT" ucap Sinthia geram dengan kelakuan anaknya itu
"Ck kebiasaan. Bangun lo bang! Gue sama Bang Vino mau anter lo tau ga?!" ucap seseorang dengan nada kesal dari arah pintu
Mendengar hal tersebut membuat nya teringat sesuatu, Vero bangun cepat dan segera menuju kamar mandi untuk bersiap sekolah
"Ayo sayang kita ke bawah untuk sarapan" ucap Sinthia kepada felly
Ya. Felly merupakan anak angkat dari keluarga Bratama, anak angkat yang sudah dianggap sebagai salah satu bagian penting dalam keluarga Vero. Felly berusia 16 tahun, dan ia mulai diangkat oleh keluarga Vero sejak usianya menginjak balita. Felly merupakan seorang anak yang ditinggalkan oleh sahabat Felly dan Hendrik akibat kecelakaan kapal laut malam itu, yang merenggut nyawa kedua orang tua nya.
Ia adalah seorang gadis manis, penurut dan manja, ya itu lah Fellycia Gracinda. Tidak ada yang tahu tentang hal ini, hanya Vino beserta keluarga besar nya saja. Keberadaan Felly selalu disembunyikan, karena takut anak sahabat Sinthia dan Hendrik satu satunya itu mengalami hal yang tidak diinginkan.
"Dunia itu kejam! tidak ada yang tahu apa yang terjadi nanti" ucap Hendrik kala itu
•••
"Pagi." sapa Vero setelah duduk di kursi untuk sarapan
"Udah siang dodol! Cepet gue sama Felly udah siap ni" ucap seorang yang wajahnya sangat identik dengan Vero, ya itu adalah Vino.
"Bawel" dengus Vero sembari menyelesaikan sarapannya
"Iya Vino ayo cepat nanti kalian telat, papa sudah pergi sejak tadi" jelas Sinthia
"Ayo bang! nanti telat loh, Felly udah lamaaa bangettt kepo sama sekolah abanggg. Akhirnya di bolehin sama mama papa! Ayo bangg" ucap Felly antusias
Ya, hari ini Vero bersekolah di antar oleh kedua orang terdekatnya. Mengingat kesepakatan mereka beberapa tahun yang lalu dan kali ini special karena Felly di izinkan oleh orang tua mereka.
"Iya peri kecil bawel" jawab Vero tersenyum sembari mengacak rambut Felly
"Yasudah ma, Vino Vero Felly izin berangkat dulu ya" ucap mereka serentak
Setelah semua masuk ke dalam mobil, Vero segera tancap gas menuju sekolahnya di dampingi Felly dikursi penumpang dan Vino di kursi belakang dengan pakaian serba tertutup, ya samarannya!
•••
Setelah sampai, Vino mengambil alih tempat duduk Vero tadi. Vero segera melangkah menuju gerbang sekolah.
07:05 am
"Mang!" teriaknya"Eh nak Vero, tumben kesiangan. Ayo cepat masuk mau saya tutup ni" jawab Mang Trisno
"Makasi mang" ucap Vero sembari berlari
Brukk..
Tiba - tiba saja Vero menabrak bahu seseorang karena ia sangat terburu - buru
"Sorry." ucap nya singkat kemudian berlalu pergi tanpa melirik
Tubuh seseorang tersebut terasa tegang, seperti disengat listrik 5000v.
"Ver-o?" ucap nya terbata sembari menerjapkan mata, kemudian ia segera mengembalikan kesadaran dirinya "iya gapapa kok, ditabrak kamu aja aku seneng" batinnya tersenyum
"HEI YANG DISANA! CEPAT UPACARA MAU MULAI" teriak seorang di lobby sekolah, sudah dipastikan itu anggota OSIS
"Eh iya! sabar!" ucap Cherryn cepat dan berlari menuju lapangan
Karena ia terlambat seperti Vero tadi, ia segera menitipkan tas nya ke ruang khusus yang disediakan oleh OSIS. Hal ini diadakan karena banyak siswa yang terlambat mengambil kesempatan untuk berdiam diri atau bahkan tidur dikelas, padahal izin nya hanya sekedar menaruh tas, dasar!
Maka, agar hal itu tidak terjadi lagi. Karena usulan para anggota OSIS akhirnya kepala sekolah menyetujui saran tersebut. Sehingga siswa yang terlambat diwajibkan menitipkan tas ke dalam kelas tersebut, dan mengambilnya kembali setelah upacara usai.
"Ayo cepat baris!" ucap seorang anggota OSIS lainnya kepada Cherryn
Cherryn pun seger menuju lapangan, dan gotcha! Ia berbaris berdampingan dengan kelas 12 di barisan anak anak yang terlambat hari ini (sungguh memalukan bagi nya!)
•••
Pasti kalian bingung, thor kok random bngt? Haha ikutin terus ya biar jelas!
Love.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venance
Teen FictionAda yang manis tapi bukan gula Ada yang hangat tapi bukan kopi Ada yang buat nyaman tapi bukan sofa Tapi lo, Cherryna Angelo Beatrix - Malvero -