•••
Cherryn pu menangis tersedu - sedu karena perlakuan Vero yang tak pernah di duga nya. Ia pun berlalu entah kemana, pikirnya ia hanya menginginkan tempat yang sepi untuk melepaskan semua rasa yang telah dirasakan nya sejak tadi.
"Ver? Gua cape! Kapan lo bisa melihat gue yang selalu ada di belakang lo! seenggaknya hargain usaha gue!!" batin Cherryn menangis
Bahkan saat seorang Cherryna ingin membalas budi saja, Vero seakan membuat dinding penghalang yang cukup besar agar tak bisa dilampaui oleh Cherryn.
"Kenapa sih Ver?! Disaat orang lain, memberi lo sesuatu pasti lo terima walaupun bakal dikasih ke Reno dan Dion, tapi kenapa disaat gue yang memberi lo ga segan - segan lo tolak mentah - mentah dan lo buang gitu aja, sekejam itu ya Ver?" batin Cherryn tersenyum getir meratapi nasibnya
Cherryn juga manusia, punya hati dan harga diri yang seharusnya dijunjung tinggi oleh seorang perempuan. Tapi hanya untuk Vero, ia merelakan itu semua dan sekarang? Cherryn merasa sangat tak dihargai
"Sebego itu gue karena cinta. Sedangkan lo? Bahkan melirik gue aja ga sudi Ver! Gue bego banget ya? Haha. Iya gue bego cuma karena lo Malvero Geraldine Maldison" kata Cherryn sembari terus menangis
Vero merasa hati nya terasa tercubit, untuk pertama kalinya. Entah kenapa melihat Cherryn seperti ini membuat nya ikut merasakan apa yang Cherryn rasakan. Padahal kejadian tadi hanya kesalahpahaman semata. Vero bingung harus bagaimana. Tubuh nya kaku, mulutnya pun terasa kelu untuk berucap.
"Cherryn kaya gini karena gue? Apa gue sejahat itu sma dia?" pikir Vero
PAKE NANYA DI BAMBANKK -thor
Vero bingung harus melakukan apa, ia merasa sangat bego sekarang ini. Tak disangka Vero melangkah mendekat kepada Cherryn, entah dorongan dari mana, ia terus berjalan menghampiri Cherryn yang sedang terduduk di kursi taman bekas itu.
Saat sudah berada tepat di hadapan Cherryn. Ia semakin merasa bahwa Cherryn sangat rapuh akibat dirinya. Vero mendekat dan refleks memeluk tubuh Cherryn yang bergetar hebat karena tangisannya. Merasa ada yang memeluk tubuhnya, Cherryn semakin menangis sejadi - jadinya. Vero pun merasa nyaman dengan posisi ini? Ia pun menaruh dagu nya di pucuk kepala Cherryn, karena Cherryn memiliki tubuh yang mungil.
"Jangan nangis lo jelek" kata Vero pelan
Cherryn yang mendengar hal tersebut pun mendengus kesal, ia tahu persis ini orang yang sudah membuatnya menangis barusan! Ia pun menyeka air mata nya.
"Gue nangis karena lo tau ga?!" protes Cherryn tak terima, "Dasar cowo ga berperikemanusiaan! Gue gamau liat muka lo lagi tau ga?! Gue. benci. lo. Malvero Geraldine Maldison." ucap Cherryn lagi penuh keyakinan
Mendengar hal tersebut Vero terkejut bukan main, baru kali ini ada seorang yang tahu dan menyebutnya dengan nama lengkap nya itu. Entah Cherryn tahu dari mana pikirnya, bahkan teman sekelasnya tidak tahu itu karena memang dirahasiakan Vero, terkecuali Dion dan Reno. Terlebih saat Cherryn berkata ia sangat membenci dirinya, apa sefatal itu perlakuan Vero?
Cherryn menunggu respon Vero, namun sepertinya Vero memang tidak punya perasaan. Buktinya dia diam saja saat jelas - jelas Cherryn bilang ia benci kepada dirinya. Cherryn pun segera bangkit dan menuju kelas. Sudah cukup drama yang terjadi antara dirinya dan Vero, ia sangat jengah!
"Jangan cari gue lagi. Gue harap ini pertemuan kita terakhir kalinya" ucap Cherryn tegas kemudian ia pergi
Vero hanya diam mencerna semua kata yang keluar dari bibir manis Cherryn. Ia sungguh tak tahu harus berkata apa.
"Dion Reno gue harus apa! Shit!"
•••
Ga ngerti lagi sama Verooo deh!
Jadi pengen peluk *ehh
Jangan lupa vote & comment nya!😉Love.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venance
Teen FictionAda yang manis tapi bukan gula Ada yang hangat tapi bukan kopi Ada yang buat nyaman tapi bukan sofa Tapi lo, Cherryna Angelo Beatrix - Malvero -