20. Ghibah

12.4K 719 10
                                    

Andra berangkat sekolah pagi ini mengendarai mobilnya sendiri. Reyhan mana? Reyhan sedang ada urusan di kantor, katanya tadi ada rapat penting. Biarlah Andra tidak mau ikut campur.

Setelah menghabiskan weekend bersama, hubungannya dengan Reyhan semakin membaik. Walaupun mereka sering canggung. Lebih tepatnya Andra karna Reyhan bisa menutupi rasa canggungnya dengan wajah datarnya selalu begitu bukan?

Andra berjalan dari lobby menuju lift. Saat lift terbuka ternyata ada Tiara dan teman-temannya disana membuat mood Andra pagi ini langsung buruk. Ntah kenapa Andra sangat tidak menyukai Tiara. Andra memasuki lift.

"Eh ada putri cantik," ucap Tiara dengan mata yang menyorot tidak suka. Andra hanya diam dia malas menanggapi Tiara yang tidak jelas.

"Mesti berapa kali gue ingatin sama lo jauhin Reyhan!" ucapnya langsung.

"Gue ngak ada hubungan apa-apa sama Reyhan," jawab Andra berbohong.

"Lo pikir gue bodoh, belum puas lo disiram air got," oke sekarang Andra tau yang mengerjainya adalah Tiara. Andra tidak pikir sejauh itu.

Andra tersenyum miring, seakan kejadian beberapa hari yang lalu tidak membekas sama sekali pada dirinya.

Tiara mendorong Andra sampai membentur  ke dinding lift. Tatapan mata yang sangat tajam menghujam Andra.

"Lo salah cari masalah sama gue anak baru," ucap Tiara menggeram marah. Pintu lift terbuka Tiara mengelus bahu Andra karna ada sebagian siswa melihat mereka, Tiara tidak mau reputasinya turun di sekolah ini. Setelah itu dia dan teman-temannya meninggalkan lift.

"Sinting, lo pikir gue takut gitu," ucap Andra selepas kepergian Tiara.

Andra sampai kelas langsung duduk di bangkunya. Aghata datang menghampiri Andra dilihatnya wajah sahabatnya itu sedang tidak bersahabat pagi ini.

"Ini baru pagi Ndra muka lo kok udah kesal gitu," ucap Aghata menarik bangku untuk duduk mendekati Andra.

"Tadi ada orang resek di lift," jawab Andra tidak sepenuhnya berbohong. Dia tidak mau Aghata mengetahui soal Tiara.

"Hahaha kebiasaan lo suka kesel sama orang ngak jelas," Aghata menjeda sebentar.

"Oh iya Dhea katanya mau cerita," ucap Aghata mengingat bahwa akhirnya Dhea mau berbagi masalahnya.

"Seriusan? Gue juga sedih liat tu anak murung terus gue tau dia anak baik," jawab Andra bersemangat.

Ya Dhea memang orang yang tertutup, sepertinya tidak mudah untuk dia menceritakan masalahnya kepada orang lain.

"Gimana kalau kita ngumpulnya di rumah lo?" tawar Aghata.

"Boleh jugak, sekalian biar tu rumah hantu rame," Andra kesal punya rumah besar seperti mansion tapi hanya di tinggali oleh dua orang.

"Hahaha ada ada aja lo, berarti lo sama Reyhan dong hantunya. Eh iya Reyhan mana?" tanya Aghata.

"Dia ke kantor ada rapat penting kayaknya," jawab Andra.

Guru mata pelajaran pertama masuk dan pelajaran di mulai sebagaimana biasanya. Jam istirahat telah tiba Dicky kesal dengan guru yang masuk tadi. Ntah kenapa setiap Reyhan tidak hadir selalu dia yang ditunjuk dan jika dia tidak bisa maka dia akan mendapat pidato panjang lebar.

"Si Reyhan pake izin segala kan gue ngak paham, gimana cara jawab soalnya," gerutu Dicky, biasanya dia selalu mencontek punya Reyhan.

"Dasar dongok, makanya otak dipake buat belajar jangan mainin cewek," sela Kevin.

"Cewek? Ah lupa gue mau cari target baru," ucap Dicky mengingat kemarin sudah selesai bermain-main dengan cewek sebelumnya. Hanya main-main sekedar baperin, jalan, lepas selalu begitu.

Jodohku Anak Geng Motor [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang