- 9 -

43 6 3
                                    

ini part terpanjang yang pernah aku buat hehehe, selamat menikmati

-

-

-

"Darimana kau?"

"Kenapa, Bu? Apa yang Ibu inginkan?!"

Sang ibu melipat kedua tangannya, "Yugyeom, Ibu tidak suka kalau kau menghabiskan waktmu untuk hal-hal yang tidak berguna diluar sana. Itulah kenapa Ibu selalu bertanya kau darimana sepulang sekolah."

   Yugyeom memutar kedua matanya dengan malas, "Aku mampir ke rumah temanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yugyeom memutar kedua matanya dengan malas, "Aku mampir ke rumah temanku. Kenapa?"

"Dan kau baru memutuskan untuk pulang selarut ini? Bukankah kau juga masih seorang siswa, Kim Yugyeom? Kau tidak punya pekerjaan rumah yang harus kau selesaikan? Kenapa kau selalu tidak langsung kembali ke rumah sepulang sekolah?"

"Apa yang membuat ibu yakin aku tidak mengerjakan pekerjaan rumahku disana?" balas Yugyeom.

"Kenapa kau tidak mengerjakannya dirumah?"

"Bu, bukankah sudah jelas?" kekeh Yugyeom tanpa sedikitpun mengandung humor. "Kapan aku pernah menunjukkan bahwa aku betah dirumah ini?"

Ibunya terlihat tersentak mendengar jawaban Yugyeom. Tapi, wanita angkuh itu dengan cepatnya menguasai diri. Sambil menyipitkan kedua matanya ia bertanya, "Kim Yugyeom, Ibu sudah muak dengan sikap kekanakkanmu. Suka atau tidak suka, kau adalah Kim. Kim penerus dari Shinhwa!"

Menyeringai, "Lalu?"

"Lalu..." Ibunya menghela napasnya dalam-dalam, kemudian dengan gigi menggertak ia melanjutkan, "Kau harus menggunakan waktu luangmu untuk mempersiapkan diri. Jangan buang-buang waktu untuk bermain-main, tapi belajar dan bersiap-siap untuk nanti."

"Whoa! Kapan aku pernah aku setuju untuk menjadi penerus Ayah dan Ibu?"

"Kim Yugyeom berhenti bertingkah!"

"Tidak. Ibu yang berhenti bersikap seolah-olah semua orang akan menuruti ibu hanya karena ibu punya uang! Pegawai ibu mungkin akan menyembah Ibu agar tidak kehilangan pekerjaannya, tapi aku tidak!" Yugyeom bergegas menaiki tangga.

"Jauhi putri keluarga Lee, Kim Yugyeom!"

Kedua mata Yugyeom melebar saat otaknya memproses apa yang dimaksud oleh sang ibu.

"Kau mengikutiku?!"

"Petugas keamanan lapor pada ibu. Dia bilang kau terlihat mengendap-endap, dan menanyakan apa yang kau lakukan dirumah keluarga Lee." Jelas ibunya dengan sama dinginnya. "Meski ibu tidak setuju dengan semua yang kau lakukan, ibu tidak pernah melarangmu untuk melakukan apa pun yang kau suka."

Dipuncak tangga, Yugyeom menatap ibunya yang telah memunggunginya. Ia juga samar-samar menyadari kalau suara sang ibu mulai bergetar.

"Tapi kali ini ibu tidak bisa diam saja kalau melihatmu menghancurkan dirimu. Jauhi gadis itu, Kim Yugyeom."

ICE CHOCOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang