"Hei, Yeori, kau boleh beristirahat."
Yeori menoleh saat merasakan pundaknya ditepuk oleh Joy, si kepala pramusaji di One Day. Dengan penuh syukur Yeori membungkuk, mengucapkan terima kasih sambil bergegas masuk ke dalam kamar ganti.
Ia melepaskan kedua sepatu bertumit cukup tinggi baginya yang terbiasa mengenakan sneakers, dan mulai memijiti jemarinya yang terasa kebas karena sepagian ini One Day cukup ramai. Restoran yang hybrid dengan cafe dan bar itu memang benar-benar One Day.
Ia juga memijit-mijit punggunya yang kesakitan karena tempat tidurnya di kontrakan barunya sangatlah jauh dari kata nyaman. Yeori berusaha keras untuk tidak mengeluh, berusaha keras untuk tetap bersyukur bahwasanya kehidupan tidaklah mungkin selalu berada dibagian bawah roda, dan suatu saat nanti ia pasti akan merasakan manisnya terbang diudara lagi.
Yeori menyandarkan kepalanya di dinding dan memejamkan matanya.
Tempat gadis itu mengontrak sekarang memang bukan tempat yang kumuh, tetapi Yeori juga curiga kalau daerah tersebut bukan termasuk daerah yang aman. Flat yang ia sewa cukup bersih, udara yang ia dapatkan masih tergolong segar karena berada dilantai paling atas. Satu-satunya yang menjadi nilai kurang adalah orang-orang yang tinggal disana.
Yeori berusaha keras untuk berpikir positif saat mendengar suara-suara aneh yang terdengar sampai ke kamar apartemennya. Ia juga mencoba untuk tidak begitu ramah pada anak-anak lelaki yang bergerombol sambil minum-minum dan beberapa ahjussi yang juga bergerombol disisi lain daerah tersebut.
Dalam benaknya sekarang, yang harus ia lakukan adalah ia kembali untuk beristirahat, dan keesokannya lagi ia harus langsung berangkat tanpa perlu benar-benar bergaul dan terlihat di daerah itu.
Pasti akan jauh lebih aman.
Terlarut dalam pikiran dan rencananya, Yeori tidak sadar ia tertidur hingga pulas.
* * *
"Dia harus bangun!"
"Sebentar lagi,"
"Tapi, ini jam ramai. Dia sudah mendapatkan istirahat selama satu jam, dia harus mulai bekerja lagi atau kami akan kekurangan tenaga."
"Iya! Kau cerewet sekali, aku akan membangunkannya, kau pergi saja duluan sana!"
Kaget dengan seruan tersebut, Yeori buru-buru membuka kedua matanya. Pandangannya masih kabur karena beratnya kantuk yang ia rasakan, maka ia perlu mengerjap-ngerjapkan matanya selama beberapa kali sampai ia benar-benar fokus.
"Dia bangun sekarang. Kau puas? Sekarang kau duluan keluar!" perintah suara yang tadi berseru di dekat telinga Yeori.
Sosok yang berdiri di depan Yeori perlahan menghilang dari pandangan kabur gadis itu. Tak lama kemudian barulah ia menyadari bahwa kepalanya kini bersandar pada bahu seseorang, tidak lagi pada dinding dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE CHOCO
Teen FictionBeberapa orang mengaku bahwa mereka menyukai rasa cokelat Begitu ditanya mengapa Jawabannya karena manis Banyak yang tidak mengira bahwa cokelat adalah buah yang diambil dari sebuah pohon bernama kokoa Seperti kopi, buah kokoa harus dicuci bersih, d...