1. Awal jumpa

14.5K 777 172
                                    

Baca dulu baru vote/vote dulu baru baca

Happy reading, semoga ada yang suka.


Matematika, pelajaran yang menyebalkan bagi sedikit orang dan sangat menyebalkan bagi banyak orang. Apalagi ketika datang di hari Senin bersamaan dengan fisika dan kimia, sukses bikin kepala pusing saking mumetnya.

Ini lah yang sedang dirasakan Rega. Cowok itu terlihat suntuk mendengarkan guru yang menerangkan hal tidak jelas, menurutnya. Rega sudah mencoba berkali-kali untuk tidur. Namun, sepertinya semesta belum mengijinkan. Ia sudah hibernasi sehari penuh kemarin. Berbeda dengan teman sebangkunya—Candra. Yang dengan pulasnya tidur dengan tenang sambil mangap-mangap.

Rega yang sangat bosan melirik ke arah sahabatnya, menyeringai penuh makna. "Woi bangun Candra oon! Bu Nana lagi jalan kesini!" usil Rega, berbohong. Ia mengerjai Candra dan sukses membuat targetnya kaget dan refleks terbangun lalu berdiri.

"Maaf, Bu. Saya janji nggak akan tidur dikelas kayak tadi lagi!" ujar Candra lantang sambil mengangkat dua jari membentuk peace.

Hal ini membuat seisi kelas yang hening menoleh kearah Candra dengan tatapan aneh.

"Oh, jadi kamu dari tadi tidur, Candra?!" bentak Bu Nana. Candra melotot kearah Rega, Rega yang di pelototi bersiul lalu cekikikan tanpa beban. Senang merasa berhasil mengerjai sahabatnya. Lagian, guru mana sih yang mau diacuhkan ketika mengajar? Ia yang sudah susah-susah menerangkan malah murid didiknya enak-enakan sleep comfortably.

Ini merupakan hal yang sangat biasa. Kelas yang dihuni Rega dan Candra ini memang tak luput dari kegaduhan. Membuat beberapa murid yang masih waras ingin sekali pindah kelas. Apalagi para guru yang pastinya malas mengajar. Benar-benar menodai citra wali kelas.

"I ... iya Bu. Maaf deh." ucap Candra kikuk sambil menggaruk lehernya yang sama sekali tidak gatal.

"Sekarang kamu keluar dari kelas saya, dan jangan masuk kelas saya selama satu minggu!" lantang Bu Nana. Kalau disuruh memilih, ia pasti tidak mau mengajar kelas ini. Banyak sekali tingkah anehnya. Dan kalau disuruh memilih, Candra juga lebih memilih dikeluarkan dari kelasnya dan nongki cantik dengan para antek-anteknya.

"Yaaah ... kok gitu sih, Bu." Candra pura-pura bersedih sambil berjalan gontai keluar kelas padahal di dalam hatinya senang bukan kepalang bisa bolos satu minggu pelajaran matematika. Terimakasih, Rega!

Rega yang mendengar bahwa teman satu gengnya bisa bolos selama satu minggu iri. Ia kira Candra harus berdiri di lapangan sembari hormat selama jam pelajaran seperti biasa. Enak saja! Rega juga mau kalau disuruh keluar kelas.

Rega berdiri dari tempat duduknya lalu mengangkat tangan, "Saya ikut keluar ya, Bu. Soalnya tadi saya juga tidur."

"Kamu juga tidur?" Guru matematikanya itu bertanya memastikan.

"Yoi." jawabnya. Lalu ia menyugar rambutnya.

Guru itu menepuk kepala. Bersiap-siap mengatur pernapasan, "Sudah berapa kali kamu tidur dikelas, Rega?! Kalau kamu kayak gini terus, saya bisa aduin ke ayah kamu, lho!" semprotnya akhirnya.

"Eitss, jangan dong, Bu gendut. Ntar Ibuk saya traktir siomay-nya Mpok Siti, deh." Rayu Rega mengedipkan sebelah matanya.

"Kamu ngatain saya gendut?! Keluar kamu! Jangan masuk kelas saya satu minggu dan kamu harus bersihin seluruh toilet sekolah hari ini!" Bentaknya sambil menodongkan penggaris besar menunjuk Rega.

Nana yang sudah gemas karena kelakuan Candra jadi semakin gemas karena Rega. Apalagi muridnya yang ini mengatakannya dengan sebutan 'gendut'. Kesal bukan main pastinya, walaupun itu kenyataan.

Regaska (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang