27. Mereka Bersaudara

1.3K 118 97
                                    

Baca sambil nyanyi ya😂👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baca sambil nyanyi ya😂👇

🎶Wen sembadi lop mi
Epriting wes biutipul
Epri hor wi spen tugeder
Liv witin mai hert
En wen si wes sed
Ai wes dere tu drai her tirs
En wen si wes hapi so wes ai
Wen si lop mi🎶

•••

Meira mengerutkan alisnya heran kala merogoh laci meja sekolahnya. Laci meja yang selalu ia biarkan bersih dan kosong momplong itu kali ini tidak terasa rata ketika ia raba.

Saat ini suasana kelasnya begitu tenang. Tentu saja, guru bahasa Inggris mereka-Bu Tera-sedang menjelaskan pelajaran yang disimak hampir seluruh murid di sana. Kelas favorit, tentu saja muridnya mudah diatur. Ini nih, mood para guru!

Meira menarik benda datar yang mengganjal laci mejanya. Ia rasa itu sebuah surat. Gadis itu memperhatikan kertas folio yang di sudut kanan atasnya terdapat sebuah bunga cempaka yang sudah kering.

Bunga cempaka itu membuat Meira semakin heran. Gadis itu menyentuh bunga yang di staples dengan sebuah tulisan yang tidak rapi itu.

'Bunga ini gue tempel biar keliatan aesthetic'

What? Aesthetic? Tunggu dulu. Sebuah bunga cempaka yang biasa disebut bunga kantil itu digunakan sebagai sarana mengamalkan ilmu pelet, loh! Atau, rumor yang beredar hingga terdengar sampai telinga Meira, bunga itu menjadi tempat tinggal kuntilanak!

Tapi, ya, masa iya kuntilanak sebesar itu tinggal di sebuah bunga kantil yang besarnya hanya sebanding jari kelingking manusia? Meira tak percaya.

Tapi, ya, masa iya kuntilanak sebesar itu tinggal di sebuah bunga kantil yang besarnya hanya sebanding jari kelingking manusia? Meira tak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu tersenyum tipis sembari menggelengkan kepalanya. Ada-ada saja. Tapi, omong-omong siapa pengirim surat ini, ya? Atau ... yang paling menyeramkan, pengirimnya mau melet Meira lagi?!

"Ngapain lo senyum-senyum?" tanya Sirius heran.

Meira menoleh. Menunjukkan kertas yang dipegangnya ke atas meja. "Ada surat. Kerjaan lo bukan?"

Regaska (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang