Gaktau mau ngomong apa dah....
•••"Masak-masak sendiri, cuci baju sendiri, nana nanananana, tidur pun sendiri .... " Nyanyian Regaska Virenda menggema penuh dalam ruang dapur yang hening. Rega asyik bergoyang asoy geboy, mana nyanyi sambil teriak pula. Sejenak menghentikan kegiatan mommy-nya yang sedang mencuci beras.
Shinta memicingkan mata, "Nyindir Mommy, Bang?" Rega memang menyindir mommy-nya. Pembantu rumahnya sedang libur untuk sementara. Jadinya Shinta harus masak-masak sendiri, cuci baju sendiri di rumah sebesar ini. Eits, tapi tidak untuk makan sendiri dan tidur sendiri. Ada Sean tercinta dan anak-anak tercinta yang menemaninya. Bagi Shinta, keluarganya sempurna. Ada Rega dan Ace dengan tingkah absurdnya, Ann dengan sifat manja dan polosnya, dan Sean dengan sifat dingin namun pedulinya.
"Ihhh, Mommy peka banget, sih. Andai Mommy jadi cowok, pasti bisa tuh buat bungkam cewek yang suka ngomong 'cowok tuh nggak peka'." Rega menaik-naikkan sebelah alisnya.
Shinta memutar bola mata, "Kalo Mommy cowok, kamu gakbisa lahir, Bang."
"Mommy, Rega didownload diplay store bisa kok." ucapan Rega kebablasan ngawurnya. Mulai lagi tingkah aneh di sulung Virenda ini. Ada-ada saja! Memangnya Rega ini aplikasi?
"Udah ah, Bang. Ntar kalo ngomong sama Abang gak ada selesainya."
"Mommy gak asik." Rega mencebikkan bibirnya lucu. Manjanya Rega memang persis seperti manjanya Sean, pikir Shinta.
"Ace sama Ann mana bang?" tanya Shinta dijawab dengan gelengan kepala oleh Rega. Rega terkadang sangat peduli terhadap kedua adiknya, namun bisa juga ia tidak mau tahu apapun yang dilakukan adiknya. Entah apa yang membuatnya seperti itu. Kadang bodoamat, kadang peduli berat. Hmm....
"Maaaa ... Minta kiko!" Ace Davier Virenda datang dengan senyuman khas anak itu disertai teriakan yang menggema penuh memasuki ruang dapur. Tidak jauh berbeda dengan abangnya. Ace menghampiri Shinta sembari menyerahkan dasi merah memberi kode agar mommy-nya memasang dasi itu dilehernya.
Shinta menoleh, menghentikan acara mencuci beras. Ia mencuci tangan terlebih dahulu lalu memasang dasi keleher anaknya, "Masih pagi udah mau kiko, Bang?"
"Nggak, cuma niru iklan kok, Mom." Shinta manggut-manggut.
"Mom, pasangin Rega dasi juga dong." Rega ikut nimbrung setelah dikacangi beberapa saat. Dianggap seperti nyamuk memang tidak enak. Apalagi si sulung Virenda ini tidak bisa diam.
Shinta mendengus, "Kamu gak pernah pakai dasi, Bang." Rega memang tidak pernah memakai dasi. Selalu saja seperti itu. Berangkat dengan keadaan rapi dan pulang dengan keadaan kusut. Dua kancing teratas terbuka, baju seragam yang sudah keluar, dan rambut urakan seperti tidak pernah dicuci satu bulan.
"Santai, Mom. Kali ini Bang Rega mau make dasi deh!" Rega bergegas menuju kamarnya yang berada di lantai satu. Ingin sekali dia dipasangi dasi oleh mommy-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regaska (Completed)
Teen FictionCompleted #1 in remember [17/8/2020] #1 in mood [20/9/2020] #1 in forget [28/10/2020] Regaska Virenda. Si sulung keluarga Virenda berwajah manis ini tidak bisa diam dalam keadaan apapun. Pembawaannya yang selalu bercanda tanpa tahu waktu kadang memb...