14. Teman baru

1.5K 147 42
                                    

Maaf ya, cerita ini belum ada konfliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf ya, cerita ini belum ada konfliknya. Kita seneng-seneng dulu bareng Rega😂

Selamat membaca untuk para pembaca^^

•••

"Eh, Aduh! Sakit banget kaki gue!" Rengek Dila pada Rega. Rega hanya menanggapinya dengan tatapan super datar. Hal ini membuat Dila mulai menjatuhkan badannya pada jalanan aspal seraya memegangi kaki kanannya. Drama teros Mbakk!!

Rega menghela napas. Ia bahkan sudah tahu bagaimana sifat cewek ini dalam sekali pertemuan. Ciri-ciri cewek uler seperti ini harus benar-benar ia hindari. Rega bahkan tidak menyerempet, lalu kenapa kakinya bisa sakit?

"Drama lo?" sindir Rega dengan tatapan sinis. Mantep Bang!

"Kaki gu ... gue bener-bener sakit! Huaaaaa!" ucapnya terbata-bata lalu berteriak dan menangis keras di tengah jalan seperti anak kecil yang kehilangan balonnya.

Hal ini membuat orang-orang disekitar sana menatap Rega dengan tatapan benci. Sudah nggak becus naik motor, ngebuat nangis ceweknya pula! Pikir orang-orang disana. Citra Rega sudah hilang!

Tangisan Dila yang kencang nan memekakkan telinga membuat Rega panik. Ia berniat mendekati cewek yang belum diketahui namanya ini. Jangan sampai ia dikira cowok berengsek atau apapun itu. Disini banyak orang! Apalagi kalau sampai ada yang kenal padanya. Bisa gawat!

Rega turun dari motornya, mengambil posisi berjongkok lalu mendekatkan jari telunjuknya di depan bibirnya sendiri, "Ssstttt! Diem lo!!"

Hal ini tak membuat Dila menjadi diam. Ia malah semakin berteriak kencang mencari simpati Rega dan orang-orang yang lewat.

Rega mulai frustasi, "Lo maunya apa, sih?!" tanyanya ketus.

Dila meredakan tangisnya, melirik arah Rega dengan ekspresi memelas. "Anterin gue pulang ...." pintanya lirih.

"Gak," tolak Rega cepat. Ia kan berputar-putar sedari tadi untuk menenangkan pikiran. Ini kok malah masuk lubang ular derik, sih?

Penolakan Rega membuat Dila mengambil ancang-ancang untuk menangis. "Huaaaaa!!!!" Tangis kesekian kali dari Dila akhirnya pecah. Tanpa merasa malu, ia tetap menangis sesegukan walaupun ditatap orang-orang yang lalu-lalang sedari tadi. Bahkan ada beberapa yang sengaja mendekat untuk melihat dengan jelas. Tapi, karena Dila tidak kenal dengan mereka, makanya dia tidak malu.

Rega menoleh ke segala arah. Sekarang sudah mulai ramai dengan banyak orang yang memperhatikannya. Oke, sekarang ngalah dulu. Stay sabar .... Orang sabar disayang tuhan!

"Setan lo! Naik!" ketus Rega tak ikhlas.

Dila berteriak senang dalam hati. Berbeda dengan raut wajahnya yang masih menangis seraya mengusap air mata palsu. Hebatnya! Andai saja Dila mau jadi aktris, pasti laku!

Dila beranjak dari duduknya, berjalan terseok-seok menuju motor Rega. Awas ntar sakit beneran lho mbakk ....

Menit berikutnya, Dila terjatuh tepat ketika hampir sampai pada motor Rega. Rega yang melihatnya mengusap wajahnya kasar. Dasar uler!

Regaska (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang