Hari demi hari telah berlalu. Kabar tentang pasangan baru telah beredar. Seminggu ini telah menjadi minggu yang panas bagi ify dkk. Bahan ghibah minggu ini adalah perihal jadiannya ify dkk dengan rio dkk. Tak banyak yang menyangka bahwa ujung dari pertengkaran kecil ify dan rio akan menjadi sebuah kekasih. Begitu pun hari ini, hari ini adalah hari jum'at hari terakhir pada minggu ini disekolah. Ify masih saja mendengar bisikan-bisikan setan yang terkutuk.
'Beneran ya anak itu pacaran sama rio? Bukan settingan kaya yang sebelumnya. Yang sama temennya itu' bisik dua gadi yang melewati ify terlebih dahulu. Sejak resmi berpacaran ify selalu berangkat bersama rio. Itupun karena rio yang ajak. Dan hari ini ify berangkat sendiri karena merasa kasian melihat adiknya sendirian. Sebuah tangan tiba-tiba menepuk pundaknya ditengah koridor sekolah ini ify membalikkan badannya melihat siapa yang membuatnya terkejut kali ini. Terlihat cakka dan agni yang datang bersamaan.
"Lo sendirian?" Tanya cakka.
"Mata lo gak rabun kan kak? Udah jelas gue sendirian masih aja tanya" Jawab ify sekenanya. Agni terkekeh.
"Kak rio emang kemana fy?" Tanya agni.
"Masih dirumahnya kali. Kan gue bukan emaknya yang harus tau dia dimana" Jawab ify. Tiba-tiba seseorang merangkulnya.
"Gue disini ag" Orang yang merangkulnya pun bersuara. Ify menepis tangan rio.
"Disekolah gak usah aneh-aneh. Gue jontorin juga lo main rangkul aja" Ancam ify.
"Tau nih kak. Enak kalian kaga jadi bahan ghibah. Nah kita seminggu full ini jadi bahan ghibah gara-gara kalian" Adu agni.
"Emang apaan?" Tanya rio penasaran.
"Tanyakan pada rumput yang bergoyang" Jawab ify sambil menarik agni menjauh.
"Lo punya salah yo?" Tanya cakka. Rio menggeleng.
"Dia gak mau bahas itu tadi" Kata rio.
"Udah kelas yuk" Ajak rio. Mereka pun berjalan menuju kelas.***
Dikelas ify sedang memasuki jam sejarah. Namun jam sejarah hari ini menyenangkan. Karena pak suhal sedang sakit jadi kelas dikosongkan. Entah ala yang terjadi tiba-tiba didepan kelas dua teman cowok ify bertengkar tanpa ampun. Dan pintu ditutup rapat. Ify yang tak ingin terlibat mengajak tiga temannya untuk keluar kelas. Namun sial buat ify disaat salah satu temannya ingin memberi pukulan teman satunya menghindar dan alhasil ify lah yang kena pukulan tersebut.
"IFY!!!" Teriak teman sekelasnya.
"Fy... Maaf gak sengaja" Sesal teman yang bertengkar.
"Mangkannya lo berdua kalo berantem jangan disini napa? Lo kaga ligat semua temen lo itu ngeri lihatnya. Mereka cuma bisa diem. Sekarang lo udah pukul ify terus lo mau pukul temen lo yang lain hah?" Marah agni.
"Udah ag. Gue gak papa kok. Kalian baikan ya. Jangan berantem lagi. Ini sekolah nanti kalian kena masalah" Pesan ify. Ify pun menarik agni keluar dan diikuti oleh shilla dan via. Mereka berjalan menuju kantin. Selama perjalanan ke kantin agni mengomel karena kejadian hari ini.
"Gila ya tuh anak... Berantem dikelas. Kaga mikir apa perasaan teman-temannya. Ya kali kita dijadikan penonton. Ya kalo kita dibayar. Kalo kaga rugi dong" Omel agni. Tak ada yang menanggapi agni. Shilla menawarkan diri untuk memesankan minuman untuk semua.
"Gue es jeruk aja shil. Oh ya, kalo ada telur rebus ya shill." Kata ify.
"Kita samain aja shil" Sahut via.
"Pake telur rebus juga?" Tanya shilla.
"Enggak lah shil. Ih lo kok bikin bete sih" Sahut agni. Shilla pun berlalu memesankan minuman teman-temannya. Kantin terlihat sangat sepi. Ini bukanlah jam istirahat. Pesenan mereka pun datang beserta telur rebus ify.
"Lo bakal makan fy?" Tanya via.
"Enggak. Biar gak memar aja. Ka gak lucu kalo pipi gue memar" Jawab ify sambil menggosokan telur dipipi yang terkena pukulan temannya. Tanpa mereka sadari empat cowok datang dan mendengar perkataan ify.
"Emang memar kenapa?" Suara berat rio dari belakang ify. Ify mengkode via dan shilla yang ada didepannya untuk diam. Begitu juga agni disampingnya. Mereka pun diam seribu bahasa.
"Kenapa diam?" Desak rio. Rio langsung duduk disamping ify dan membalikkan wajah ify. Terlihat pipi kiri ify sedikit membiru. Rio menahan emosi melihatnya.
"Pipi lo kenapa?" Tanya rio dengan sabar. Ify malah menghabiskan es jeruknya tanpa menjawab rio. Teman-teman rio pun ikut duduk disamping cewknya masing-masing.
"Fy... Pipi lo kenapa?" Tanya rio yang masih sabar.
"Kena pukul temen" Jawab ify singkat saat es jeruknya habis. Rio memejamkan matanya sejenak.
"Siapa?" Tanya rio terlihat menahan emosi.
"Rizky" Jawab ify. Rio berdiri dan bersiap meninggalkan kantin. Ify yang dapat membaca gerak-gerik rio pun segera ikut berdiri.
"Ag kalo ada apa-apa telfpn gue ya" Kata ify sambil lari menyusul rio.
"Singa bangun dari tidurnya" Ucap alvin melihat rio berjalan meninggalkan kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Tanpamu [COMPLETE]
FanficEntah mengapa aku memikirkannya? apakah aku mulai tergantung padanya? tapi mengapa aku membencinya? apakah ini cinta? dan apakah aku tak bisa tanpanya? -Aku Tanpamu